-
Cerita-cerita itu menjadi hidup saat dituturkan. Tanpa suara manusia yang membaca keras-keras, atau sepasang mata lebar terbelalak yang menyusuri huruf demi huruf dengan bantuan lampu senter di balik selimut, cerita-cerita itu tidak benar-benar eksis di dunia kita. Mereka seperti biji-bijian yang menempel di paruh burung, menunggu jatuh ke bumi, atau seperti nada-nada lagu yang dituliskan di selembar kertas, merindukan alat musik untuk menghidupkannya. Mereka tertidur semu, menanti-nanti kesempatan untuk terjaga. Begitu seseorang mulai membaca kisah-kisah itu, mereka pun mulai berubah. Mereka bisa menancapkan akar di dalam imajinasi, dan mengubah pembacanya.
Sumber: The Book of Lost Things 12+3
...
Lihat semua Kata-kata bijak dari John Connolly
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261
Cerita-cerita itu menjadi hidup saat dituturkan. Tanpa suara manusia yang membaca keras-keras, atau sepasang mata lebar terbelalak yang menyusuri huruf demi huruf dengan bantuan lampu senter di balik selimut, cerita-cerita itu tidak benar-benar eksis di dunia kita. Mereka seperti biji-bijian yang menempel di paruh burung, menunggu jatuh ke bumi, atau seperti nada-nada lagu yang dituliskan di selembar kertas, merindukan alat musik untuk menghidupkannya. Mereka tertidur semu, menanti-nanti kesempatan untuk terjaga. Begitu seseorang mulai membaca kisah-kisah itu, mereka pun mulai berubah. Mereka bisa menancapkan akar di dalam imajinasi, dan mengubah pembacanya. dari : John Connolly