Peribahasa: langit

Peribahasa menggunakan kata langit

• ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit

  Arti: sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan)

• angan-angan menerawang langit

  Arti: mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi-tinggi

• beratapkan langit

  Arti: 1 banyak berlubang (tentang atap ), bocor: rumahnya sudah beratapkan ~, namun ia belum dapat memperbaikinya

• bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar

  Arti: cela (kesalahan, keburukan, dan sebagainya) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu

• di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung

  Arti: harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal

• di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

  Arti: menurutkan adat kebiasaan tempat yang didiami

• di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung

  Arti: hendaklah mengikuti adat negeri yang didiami

• disigai sampai ke langit (tinggi ~, besar ditebang)

  Arti: suatu perkara diselidiki secara tuntas

• empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit

  Arti: sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan)

• harapkan guruh (guntur) di langit, air di tempayan ditumpahkan

  Arti: mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dilepaskan

• hujan berbalik ke langit

  Arti: orang berkuasa (pandai, kaya, dan sebagainya) minta tolong kepada orang yang lemah (bodoh, miskin, dan sebagainya)

• jadi bumi langit

  Arti: menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan

• ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata

  Arti: setengah-setengah, kepalang tanggung di dalam menyelesaikan pekerjaan atau mempelajari ilmu

• kelekatu hendak terbang ke langit

  Arti: hendak mencapai sesuatu yang tidak mungkin'

• meludah ke langit, muka juga yang basah

  Arti: melawan atau membantah orang yang berkuasa, akhirnya sendiri yang mendapat kesusahan atau kesulitan

• menengadah ke langit hijau

  Arti: tidak ada harapan akan mendapat pertolongan

• mengukir langit

  Arti: mengerjakan sesuatu yang sia-sia