• Windhi Puspitadewi Tidak sedikit teman-teman yang tidak suka padaku. Padahal aku juga tidak minta diberi kemampuan ini. Aku lebih memilih hidup normal dengan nilai biasa-biasa saja daripada menjadi orang dengan kemampuan aneh walaupun mendapat nilai luar biasa, karena toh nilaiku itu bukan karena kepandaianku yang sebenarnya. Baru Indra saja yang mau berteman denganku karena diriku sendiri. Aku tahu, mungkin itu karena dia bisa membaca pikiranku, tapi aku sangat menghargainya.
    Sumber: Touche 85
    Windhi Puspitadewi
    Penulis dari Indonesia
    Windhi Puspitadewi
    - +
     0
Loading...
Windhi Puspitadewi - Tidak sedikit teman-teman yang tidak suka padaku. Padahal aku juga tidak minta diberi kemampuan ini. Aku lebih memilih hidup normal dengan nilai biasa-biasa saja daripada menjadi orang dengan kemampuan aneh walaupun mendapat nilai luar biasa, karena toh nilaiku itu bukan karena kepandaianku yang sebenarnya. Baru Indra saja yang mau berteman denganku karena diriku sendiri. Aku tahu, mungkin itu karena dia bisa membaca pikiranku, tapi aku sangat menghargainya.
Tidak sedikit teman-teman yang tidak suka padaku. Padahal aku juga tidak minta diberi kemampuan ini. Aku lebih memilih hidup normal dengan nilai biasa-biasa saja daripada menjadi orang dengan kemampuan aneh walaupun mendapat nilai luar biasa, karena toh nilaiku itu bukan karena kepandaianku yang sebenarnya. Baru Indra saja yang mau berteman denganku karena diriku sendiri. Aku tahu, mungkin itu karena dia bisa membaca pikiranku, tapi aku sangat menghargainya. oleh: Windhi Puspitadewi
X

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
Tidak sedikit teman-teman yang tidak suka padaku. Padahal aku juga tidak minta diberi kemampuan ini. Aku lebih memilih hidup normal dengan nilai biasa-biasa saja daripada menjadi orang dengan kemampuan aneh walaupun mendapat nilai luar biasa, karena toh nilaiku itu bukan karena kepandaianku yang sebenarnya. Baru Indra saja yang mau berteman denganku karena diriku sendiri. Aku tahu, mungkin itu karena dia bisa membaca pikiranku, tapi aku sangat menghargainya.
- Windhi Puspitadewi
JagoKata.com