• Moammar Emka Inikah Rindu yang Tak Berdaya? Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang. Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya. Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya.
    Sumber: Dear You
    Moammar Emka
    Penulis dari Indonesia 1974-
    - +
    +76
Loading......
Moammar Emka - Inikah Rindu yang Tak Berdaya?
Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang.
Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya.
Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya.
Inikah Rindu yang Tak Berdaya? Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang. Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya. Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya. dari : Moammar Emka
X
plant-drops forest hills-sunrise lake-forest mountains-with-lake purple-flower river-forest road-with-clouds sky-stars straat-stad sun-over-waterfall yellow-wheat z-love-children-sun z-love-geliefdes-zon z-love-hands-sun z-love-hands z-love-leaves z-love-parijs z-love-small-hearts z-love-zwanen

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
plant-drops Inikah Rindu yang Tak Berdaya? Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang. Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya. Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya.
- Moammar Emka JagoKata.com