Moammar Emka
Penulis dari Indonesia
Lahir: 1974-
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 132.
-
Bermalam-malam aku mencarimu, di antara potongan mimpi yang menyergap gelisah tidurku. Dalam doa aku berharap sebuah takdir dipertemukan akan datang suatu ketika. Entah dimana, entah kapan masanya.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Aku mencintaimu dengan sadar dan akan terus mencintaimu dengan sabar.
Sumber: Cinta Itu, Kamu― Moammar Emka -
Bertahan melawan logika aku masih mampu. Setengah gila mengingkari perasaanku, tersudutku tanpa ampun. Maaf aku tak mampu.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Yang tersisa, mungkin hanya rindu yang mengulum waras logika. Ada padamu, kunanti sekaligus kubenci.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Karena kata hanya perantara, tak bisa seutuhnya. Biarkan rasa yang bicara dari kedalamannya, detik ini. Masih. Rindu ini, untukmu.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Di batas lelah yang setia menciumi gundah dalam alurnya, sepertinya harus kutiadakan mimpi indah malam ini. Dan, pasrah pada rujukannya.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Aku hanyalah kunang-kunang dan engkau hanyalah senja. Saat gelap kita berbagi. Saat gelap kita abadi.
― Moammar Emka -
Karena hanya mimpi yang bisa mengingkari kenyataan. Mari menguras rindu tanpa belas kasihan. Selamat malam.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Percuma, bergeming pun tidak. Lelahku kini melampaui batas logika, tapi tetap saja sia-sia. Kau selalu di sini, di hatiku, menggerogoti kalbu dengan rindu.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Hidup itu bukan tentang menunggu badai berlalu, tapi tantang bagaimana belajar menari dalam hujan.
Sumber: Dear You 20― Moammar Emka -
Inikah Rindu yang Tak Berdaya?
Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang.
Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya.
Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya.Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Serta merta pilu memijar di antara bekap sunyi nalarku. Rindu ini memang sialan.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Hanya mendung temaniku memungut serpihan cintamu yang mulai menghilang ditelan senjakala.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Jangan biarkan sedih menjangkau matamu. Semoga hujan menghapus jejak lelahmu. Dan tidurlah dalam buaian napas yang mengelopak bunga. Tanda retak sedikit pun sampai lembut pagi menyapa.
Sumber: Dear You 72― Moammar Emka -
Di lipatan pagi, aku menanti. Datanglah di pangkuanku meskipun sebatas basah embun.
Sumber: Dear You 55― Moammar Emka -
Di kilometer tanpa nama, tiba-tiba kuingat segalamu. Menghasut getar, menampar nalar, dan tepikan ingkar. Lalu terbitlah rindu.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Rindu kesumat, merajalela di batas angkuh yang mengunci bibir untuk bertanya tentangmu, apakah kau mengecap rasa yang sama? Andai saja.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Tidak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam hatiku. Aku hanya tahu ada rindu yang kujaga untukmu.
Sumber: Cinta Itu, Kamu― Moammar Emka -
Gelisah, menampar tak basah pada senja yang bergeromis. Begitu keringkah ladang pertautan kita hingga tunas harapan enggan tumbuh lagi.
Sumber: Dear You― Moammar Emka -
Rindu itu sunyi cuma kamu yang bisa meramaikannya. Rindu itu api, cuma kamu yang mampu memadamkannya. Rindu itu semena-mena, begitu terantuk di matamu, tak mau lari kemana-mana.
― Moammar Emka