• Dwitasari Rasa lelahku saja berangsur sembuh ketika kutatap matanya yang bening. Namun, tajamnya tatapan itu juga selalu membuat jantungku tertusuk dengan amarah yang sebenarnya tak kupahami.
    Sumber: Jatuh Cinta Diam-Diam 2
    Dwitasari
    Penulis dari Indonesia 1994 -
    Dwitasari
    - +
    +64
Loading...
Dwitasari - Rasa lelahku saja berangsur sembuh ketika kutatap matanya yang bening. Namun, tajamnya tatapan itu juga selalu membuat jantungku tertusuk dengan amarah yang sebenarnya tak kupahami.
Rasa lelahku saja berangsur sembuh ketika kutatap matanya yang bening. Namun, tajamnya tatapan itu juga selalu membuat jantungku tertusuk dengan amarah yang sebenarnya tak kupahami. oleh: Dwitasari
X

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
Rasa lelahku saja berangsur sembuh ketika kutatap matanya yang bening. Namun, tajamnya tatapan itu juga selalu membuat jantungku tertusuk dengan amarah yang sebenarnya tak kupahami.
- Dwitasari
JagoKata.com