• Bernard Batubara Saya selalu emosi tiap kali dipaksa mengenang masa lalu. Apalagi masa lalu yang tidak layak dimasukkan ke dalam curriculum vitae. Masa lalu yang ingin kita cut dan paste ke dunia pararel, agar tidak menjadi bagian sejarah diri kita. Masa lalu yang kita benci. Masa lalu yang ingin kita ubah, namun tidak bisa. Dan bagi saya, itu adalah masa lalu bersama mantan kekasih saya.
    Sumber: Milana 151
    Bernard Batubara
    Penulis dari Indonesia 1989-
    Bernard Batubara
    - +
    +3
Loading...
Bernard Batubara - Saya selalu emosi tiap kali dipaksa mengenang masa lalu. Apalagi masa lalu yang tidak layak dimasukkan ke dalam curriculum vitae. Masa lalu yang ingin kita cut dan paste ke dunia pararel, agar tidak menjadi bagian sejarah diri kita. Masa lalu yang kita benci. Masa lalu yang ingin kita ubah, namun tidak bisa. Dan bagi saya, itu adalah masa lalu bersama mantan kekasih saya.
Saya selalu emosi tiap kali dipaksa mengenang masa lalu. Apalagi masa lalu yang tidak layak dimasukkan ke dalam curriculum vitae. Masa lalu yang ingin kita cut dan paste ke dunia pararel, agar tidak menjadi bagian sejarah diri kita. Masa lalu yang kita benci. Masa lalu yang ingin kita ubah, namun tidak bisa. Dan bagi saya, itu adalah masa lalu bersama mantan kekasih saya. oleh: Bernard Batubara
X

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
Saya selalu emosi tiap kali dipaksa mengenang masa lalu. Apalagi masa lalu yang tidak layak dimasukkan ke dalam curriculum vitae. Masa lalu yang ingin kita cut dan paste ke dunia pararel, agar tidak menjadi bagian sejarah diri kita. Masa lalu yang kita benci. Masa lalu yang ingin kita ubah, namun tidak bisa. Dan bagi saya, itu adalah masa lalu bersama mantan kekasih saya.
- Bernard Batubara
JagoKata.com