Peribahasa: ia

Peribahasa menggunakan kata ia

• angguk bukan, geleng ia

  Arti: lain di mulut lain di hati

• barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya

  Arti: siapa yang berniat (berbuat) jahat thd orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri

• dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa

  Arti: orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi

• monyet mendapat bunga, adakah ia tahu akan faedah bunga itu?

  Arti: tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus

Penjelasan menggunakan kata ia

• adapun manikam itu jika dijatuhkan ke dalam limbahan sekalipun, niscaya tidak hilang cahayanya

  Arti: orang yang asalnya baik jika ia miskin ataupun menjadi suruh-suruhan orang, tabiatnya, kelakuannya, dan budi bahasanya tetap baik

• adat periuk berkerak, adat lesung berdekak

  Arti: jika seseorang ingin beroleh keuntungan dalam satu pekerjaan, hendaklah ia dapat menanggung kesusahan

• beratapkan langit

  Arti: 1 banyak berlubang (tentang atap ), bocor: rumahnya sudah beratapkan ~, namun ia belum dapat memperbaikinya

• dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa

  Arti: orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi

• kuat ketam karena sepit

  Arti: seseorang ditakuti hanya selama ia berkuasa

• lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai

  Arti: seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil

• manis daging

  Arti: orang yang biasa dituduh melakukan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah

• manusia mati meninggalkan nama (harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading)

  Arti: orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang

• manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya

  Arti: orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi

• mara hinggap mara terbang, enggang lalu ranting patah

  Arti: seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu

• membawa lapik

  Arti: tamu yang berkunjung membawa bekal atau makanan sendiri ke tempat ia datang atau menumpang

• musuh jangan dicari-cari, bersua jangan dielakkan

  Arti: jangan dicari-cari permusuhan itu, tetapi jika ia datang jangan pula berasa takut

• sepandai-pandai tupai melompat, sekali gawal juga

  Arti: sepandai-pandai orang, ada kalanya ia salah (keliru) juga'

• seperti Belanda minta tanah, diberi kuku hendak menggarut

  Arti: apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi

• tidak mati oleh Belanda

  Arti: seseorang yang sangat kaya sekalipun dagangannya rugi, ia tidak akan jatuh miskin