Kata-kata Bijak sama tawa-tangis

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 103.

  • Fiersa Besari Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita.
    Sumber: Garis Waktu
    Fiersa Besari
    Penulis dan pemusik dari Indonesia (1984 - )
    - +
    3.3k
  • Tere Liye Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah.
    Sumber: Rindu
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    1.6k
  • Sujiwo Tejo Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri.
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia (1962 - )
    - +
    +654
  • Buya Hamka Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan.
    Sumber: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
    Buya Hamka
    Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia (1908 - 1981)
    - +
    +241
  • Sujiwo Tejo Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan.
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia (1962 - )
    - +
    +156
  • Desi Puspitasari Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Di balik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, posesif begitu meningkat, kecurigaan menjadikan hari-hari seperti penuh kerikil tajam untuk dilewati dan sebagainya.
    Sumber: Membunuh Cupid 99
    Desi Puspitasari
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +103
  • Soekarno Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
    Sumber: Pidato HUT Proklamasi
    Soekarno
    Presiden pertama Indonesia (1901 - 1970)
    - +
    +84
  • Soekarno Indonesia merdeka hanyalah suatu jembatan walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis.
    Soekarno
    Presiden pertama Indonesia (1901 - 1970)
    - +
    +64
  • Iwan Setyawan Ah, sampai di sini, mungkin kau akan bertanya siapa diriku. Tapi apa perlunya kau tahu? Aku hanya bagian kecil dari cerita ini. Aku hanya seseorang yang berusaha mencatat sedikit kenangan agar tak hilang begitu saja ditelan zaman. Jika suatu peristiwa telah pergi, kau tahu, ia tak akan hilang begitu saja. Jika dulu ada tawa, gaungnya masih bisa masih bisa kau dengar di sana. Jika dulu ada air mata, kau masih bisa membasuhnya dengan tanganmu di sana, sekarang. Jika aku mati, kenangan itu akan hidup.
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +46
  • Erlita Pratiwi Ketika saya melirik ke atas, sebuah bayangan putih transparan terlihat mencurigakan. Bayangan itu terus melayang-layang tidak tentu arah. Berlenggak-lenggok dari sudut ruangan ke sudut lain. Saya menajamkan pendengaran saya hinga saya yakin kalau bayangan itu merupakan sumber suara tawa yang mengganggu tadi. Belum sempat otak saya memahami apa yang terjadi, mata saya menangkap sesuatu yang aneh dari bayangan itu; garis-garis panjang menyerupai rambut yang terburai di belakangnya, melingkupi sesosok wajah pucat yang ada di depan bayangan itu.
    Sumber: Perempuan Terowongan Ceger 49
    Erlita Pratiwi
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +45
  • Pramoedya Ananta Toer Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput.
    Pramoedya Ananta Toer
    Penulis dari Indonesia (1925 - 2006)
    - +
    +44
  • Umar Kayam Siapakah yang dapat menjelaskan dengan memuaskan apa yang menyebabkan kita tersenyum atau tertawa? Gerak bibir yang menyunggingkan senyum atau gerak otot yang menggerakkan bibir, bahkan juga mulut dan rahang kita yang membentuk tawa: apakah itu semua suatu fenomena fisik atau lebih daripada itu?
    Umar Kayam
    Sosiolog, novelis, cerpenis dan budayawan dari Indonesia (1932 - 2002)
    - +
    +42
  • Alvi Syahrin Salju yang hangat, tawa yang mencair, aku telah jatuh cinta. jangan sesatkan aku dalam teka-tekimu.
    Sumber: Little Snow in Zürich 57
    Alvi Syahrin
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +41
  • Robin Wijaya Kelak akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada kebahagiaan setelah tangis yang panjang.
    Sumber: Dongeng Patah Hati
    Robin Wijaya
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +39
  • Tasniem Fauzia Rais Hidup adalah kumpulan episode, rangkaian cerita tentang perjalanan kita yang penuh suka dan cita. Kadang tangis dan sedih melanda untuk membuatmu lebih kuat dari yang sebelumnya. Lihat, hari yang telah lalu, lambaikan dan katakan salam perpisahan.
    Sumber: Malam-malam Terang 99
    Tasniem Fauzia Rais
    Penulis, puteri Amien Rais (1986 - )
    - +
    +38
  • Aesna Ada tawa yang hilang, ada senyuman yang punah. Ada harapan yang kian lama kian pudar, menua, dan pada akhirnya mati.
    Sumber: Bunga di Atas Batu 30
    Aesna
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +34
  • Indro Warkop Saya menyadari talenta sebagai komedian, ketika saya duduk di bangku SMP. Ketika itu saya sudah selalu menjadi pembawa acara di sekolah dan selalu saya bawa ke suasana tawa. Tetapi beberapa saudara ketika kecil memang sering mengatakan bahwa saya mempunyai talenta melucu.
    Indro Warkop
    Aktor dari Indonesia (n.l.: Indrodjojo Kusumonegoro) (1958 - )
    - +
    +34
  • Boy Candra Segala sesuatu yang dimulai dengan janji-janji manis, sering berjalan berisi tangis. Itulah sebabnya, aku tak memintamu menjadi semesta. Cukup terus bersedia bersamaku hingga kita sampai di ujung lelah usia.
    Boy Candra
    Penulis dari Indonesia (1989 - )
    - +
    +24
  • Riawani Elyta Nilai sebuah persahabatan tidaklah terletak pada kurun waktu, melainkan pada makna yang ia tinggalkan dalam jiwa. Makna postitif untuk mengisi hidup, makna kehadirannya dalam senang, susah, tangis, tawa… seperti gemerlap bintang di langit. Yang tak pernah redup cahayanya, meski rembulan sedang berwujud seludang, separuh, ataupun gerhana.
    Sumber: Izmi & Lila 288
    Riawani Elyta
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +23
  • Dewi Lestari Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.
    Sumber: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh
    Dewi Lestari
    Penulis dan penyanyi dari Indonesia (1976 - )
    - +
    +23
Semua kata bijak dan ucapan terkenal tawa-tangis akan selalu Anda temukan di