Kata-kata Bijak 101 s/d 120 dari 4875.
-
Seorang bodoh selalu berpikir ia bijak, tetapi seorang bijak tahu bahwa dirinya adalah seorang bodoh
Asli:The fool doth think he is wise, but the wise man knows himself to be a fool.
Sumber: As you like it -
Bukankah hanya pada saat mencemooh, putus asa, marah, dan sejenis itu kita menekankan suku kata terakhir pada kata-kata yang terdiri atas empat suku kata?
Sumber: Ngawur Karena Benar -
Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong.
-
Cukup ajaran agama sebagai petunjuk hidup kita. Tidak perlu paham yang lain. Cukup kitab suci, hadits-hadits sahih yang menjadi pedoman, tidak butuh isme-isme, ajaran-ajaran lainnya. Banggalah dengan identitas agama kita. Bahkan saat kita di tempat jauh, di negeri-negeri orang, sendirian.
-
Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh, demikianlah pula dalam hidup manusia bukan? Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikan buah.
-
Jiwaku adalah dari tempat lain, saya yakin itu, dan saya berniat untuk berakhir di sana.
-
Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian manusia sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?
― Emha Ainun Nadjib
Seorang seniman, budayawan, penyair, serta intelektual asal Indonesia. (1953 - ) -
Buat apakah seluruh kemenangan jika harus dilakukan dengan cara menghancurkan, melukai, atau mematikan kehidupan orang lain?
-
Mengenal orang lain adalah kecerdasan, mengetahui diri sendiri adalah kebijaksanaan sejati. Menguasai orang lain adalah kekuatan, menguasai diri sendiri adalah kekuatan sejati.
-
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
-
Teruslah melangkah dan tidak usah peduli dengan apa yang orang lain pikirkan. Lakukanlah apa yang harus kamu lakukan, untukmu sendiri.
Asli:Just keep moving forward and don't give a shit about what anybody thinks. Do what you have to do, for you.
-
Sepi sebetulnya, cuma jutaan kata yang tak terucap dariku ke pintumu, Kekasih.
-
Dunianya belum cukup untuk menjelaskan itu semua dengan kata-kata. Kalau diumpamakan angin, semilirnya tidak jelas ke mana arahnya; kalau diumpamakan air mata, tetesnya tidak jelas dari mana sumbernya; kalau diumpamakan burung, terbangnya seperti merpati yang mendadak melesat dan hinggap di puncak pohon randu alas.
Sumber: Suti 62 -
Tak ada orang yang terlahir untuk membenci orang lain karena warna kulitnya, latar belakangnya, atau agamanya. Orang harus belajar untuk membenci. Jika bisa belajar untuk membenci, maka mereka bisa diajar untuk mengasihi karena kasih lebih alamiah bagi hati manusia ketimbang sebaliknya.
-
Bersatu dengan orang lain adalah kebutuhan terdalam dari setiap manusia.
-
Ingin menjadi orang lain adalah pemborosan dari diri Anda.
Asli:Wanting to be someone else is a waste of the person you are.
-
Ibarat sepasang sayap burung. Keyakinan adalah salah satu sayap. Sayap yang lain adalah keterbukaan yang disertai kerendahatian.
-
Cantik itu pilihan. Ketulusan serta bahagia yang selalu kau upayakan hadir di hatimu bagi diri dan orang lain, senantiasa akan memancar hingga wajah. Itulah kecantikan sejati.
-
Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
-
Menurutku, agama utamanya didasarkan pada rasa takut. Sebagian merupakan ketakutan pada teror yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak diketahui, dan sebagian lain merupakan angan-angan bahwa mereka mempunyai sejenis saudara tua yang akan selalu menjaga dan menyelesaikan masalah mereka. Ketakutan adalah dasar agama: takut hal-hal misterius, takut kalah, takut mati. Takut merupakan induk dari kekejian, oleh karena itu tidak mengherankan jika kekejian dan agama senantiasa berjalan seiring.
Asli:Religion is based primarily upon fear. It is partly the terror of the unknown and partly as the wish to feel that you have a kind of elder brother who will stand by you in all your troubles and disputes. Fear of the mysterious, fear of defeat, fear of death. Fear is the parent of cruelty, and therefore it is no wonder if cruelty and religion have gone hand in hand.
Sumber: Why I Am Not a Christian (1927)― Bertrand Russell
Filsuf, ahli matematika dan Peraih Nobel sastra (1950) dari Inggris (1872 - 1970)
Semua kata bijak dan ucapan terkenal bijak/kata-lain akan selalu Anda temukan di (halaman 6)