Kata-kata Bijak: dengan r.a kartini

Kata-kata Bijak 1 s/d 13 dari 13.

1
  • Raden Adjeng Kartini Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa behagia baginya.
    Sumber: Surat kepada Nyonya Van Kool (Agustus 1901)
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +329
  • Raden Adjeng Kartini Sesungguhnya adat sopan-santun kami orang Jawa amatlah rumit. Adikku harus merangkak bila hendak lalu di hadapanku. Kalau adikku duduk di kursi, saat aku lalu, haruslah segera ia turun duduk di tanah, dengan menundukkan kepala, sampai aku tidak kelihatan lagi. Adik-adikku tidak boleh berkamu dan berengkau kepadaku.
    Sumber: Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +63
  • Raden Adjeng Kartini Tiap kalimat yang diucapkan haruslah diakhiri dengan sembah. Berdiri bulu kuduk bila kita berada dalam lingkungan keluarga bumiputera yang ningrat. Bercakap-cakap dengan orang yang lebih tinggi derajatnya, harus perlahan-lahan, sehingga orang yang di dekatnya sajalah yang dapat mendengar. Seorang gadis harus perlahan-lahan jalannya, langkahnya pendek-pendek, gerakannya lambat seperti siput, bila berjalan agak cepat, dicaci orang, disebut kuda liar.
    Sumber: Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +61
  • Raden Adjeng Kartini Bagi saya hanya ada dua macam keningratan: keningratan pikiran dan keningratan budi. Tidak ada yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang, yang membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sudah beramal soleh, orang yang bergelar Graaf atau Baron? Tidak dapat mengerti oleh pikiranku yang picik ini.
    Sumber: Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +50
  • Raden Adjeng Kartini Duh, Tuhan, kadang aku ingin, hendaknya tiada satu agama di pun di atas dunia ini. Karena agama-agama ini, yang justru harus persatukan semua orang, sepanjang abad-abad telah lewat menjadi biang-keladi peparangan dan perpecahan, dari drama-drama pembunuhan yang paling kejam.
    Sumber: Surat kepada Ny. Van Kol, 20 Agustus 1902
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +25
  • Raden Adjeng Kartini Bolehlah, negeri Belanda merasa berbahagia, memiliki tenaga-tenaga ahli, yang amat bersungguh mencurahkan seluruh akal dan pikiran dalam bidang pendidikan dan pengajaran remaja-remaja Belanda. Dalam hal ini anak-anak Belanda lebih beruntung dari pada anak-anak Jawa, yang telah memilki buku selain buku pelajaran sekolah.
    Sumber: Surat kepada Ny. Van Kol, 20 Agustus 1902
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +22
  • Raden Adjeng Kartini Peduli apa aku dengan segala tata cara itu. Segala peraturan, semua itu bikinan manusia, dan menyiksa diriku saja. Kau tidak dapat membayangkan bagaimana rumitnya etiket di dunia keningratan Jawa itu.
    Sumber: Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +22
  • Raden Adjeng Kartini Jika saja masih anak-anak ketika kata-kata "Emansipasi" belum ada bunyinya, belum berarti lagi bagi pendengaran saya, karangan dan kitab-kitab tentang kebangunan kaum putri masih jauh dari angan-angan saja, tetapi dikala itu telah hidup didalam hati sanubarai saya satu keinginan yang kian lama kian kuat, ialah keinginan akan bebas, merdeka, berdiri sendiri.
    Sumber: Suratnya kepada Nona Zeehandelaar (25 Mei 1899)
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +18
  • Raden Adjeng Kartini Bagi saja ada dua macam bangsawan, ialah bangsawan fikiran dan bangsawan budi. Tidaklah yang lebih gila dan bodoh menurut pendapat saya dari pada melihat orang yang membanggakan asal keturunannya.
    Sumber: Surat kepada Nona Zeehander (18 Agustus 1899)
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +17
  • Raden Adjeng Kartini Vegetarisme itu doa tanpa kata kepada Yang Maha Tinggi.
    Sumber: Surat kepada Nyonya Abendanon (27 Oktober 1902
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +14
  • Raden Adjeng Kartini Orang kebanyakan meniru kebiasaan orang baik-baik; orang baik-baik itu meniru perbuatan orang yang lebih tinggi lagi, dan mereka itu meniru yang tertinggi pula ialah orang Eropa.
    Sumber: Surat kepada Stella (25 Mei 1899)
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +9
  • Raden Adjeng Kartini Aku mau meneruskan pendidikanku ke Holland, karena Holland akan menyiapkan aku lebih baik untuk tugas besar yang telah kupilih.
    Sumber: Surat kepada Ny. Ovink Soer (1900)
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +8
  • Raden Adjeng Kartini Kami beriktiar supaya kami teguh sungguh, sehingga kami sanggup diri sendiri. Menolong diri sendiri. Menolong diri sendiri itu kerap kali lebih suka dari pada menolong orang lain. Dan siapa yang dapat menolong dirinya sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna pula.
    Sumber: Suratnya kepada Nyonya Abendanon (12 Des 1899)
    Raden Adjeng Kartini
    Pahlawan Nasional Indonesia, feminis dan guru 1879-1904
    - +
    +5
1
Kata-kata r.a kartini - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan r.a kartini yang terbaik dan terkenal: 13 ditemukan

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. bercakap-cakap
  2. perlahan-lahan
  3. pendek-pendek
  4. tenaga-tenaga
  5. remaja-remaja
  6. biang-keladi