Kata-kata Bijak dari Y.B Mangunwijaya

Y.B Mangunwijaya

Y.B Mangunwijaya

Rohaniwan, budayawan, penulis dari Indonesia

Hidup: 1929 - 1999

Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 6 Mei 1929 Meninggal: 10 Februari 1999

  • Indonesia ini memang negeri yang unik, penuh dengan hal-hal yang seram serius, tetapi penuh dagelan dan badutan juga. Mengerikan tapi lucu, dilarang justru dicari dan amat laku, dianjurkan, disuruh tetapi malah diboikot, kalah tetapi justru menjadi amat populer dan menjadi pahlawan khalayak ramai, b
  • Aku, lelaki KNIL yang sekasar dan sehebat itu di muka kompiku, aku tidak tahan merasakan penderitaan ditinggal oleh seorang ibu dan seorang adik perempuan. Keduanya kaum yang rapuh, tetapi entah begitu kuasa justru mereka itu karena kerapuhan mereka. Aku teringat Mayoor Verbruggen, yang pernah beran
  • Manusia tertawa jika dia terjepit dalam situasi antara logika dan kenyataan yang berbenturan tanpa dia dapat menguasainya.
  • Dunia dagang adalah dunia keras dan kejam, lebih keji daripada medan pertempuran tentara, ya kecuali kalau dunia angkatan perang sudah menjadi dunia bisnis, nah, itu terkecuali. Kata yang berlaku dalam dunia kami bukan kesetiaan, tetapi efektif dan efisien, paling tidak, produktif, nilai tambah, pen
  • Orang itu kalau sudah fanatik agama kejamnya bukan main. Kejam atas nama Tuhan, kontradiksi yang aneh sekali, tetapi begitulah manusia.
  • Perempuan adalah bumi, yang menumbuhkan padi dan singkong, tetapi juga yang akhirnya memeluk jenazah-jenazah manusia yang pernah dikandungnya dan disusuinya.
  • Tanah air ada disana, dimana ada cinta dan kedekatan hati, dimana tidak ada manusia menginjak manusia lain.
  • Ah, mengapa ada manusia kalah? Bolehkah tanpa berkhayal hampa kita mendambakan suatu dunia sesudah perang kemerdekaan ini, yang menghapus dua kata "kalah dan menang" itu dari kamus hati dan sikap kita?
  • Perang tidak bisa dimenangkan dengan emosi. Tetapi perhitungan yang dingin.
  • Menuntut ilmu dan mengabdi kepada rakyat bukanlah dua perkara yang sepantasnya dipisah-pisahkan.
  • Tanah air adalah dimana tidak ada kekejaman antara orang dengan orang. Kalau adat atau kebiasaan suatu nasion kejam, kukira lebih baik jangan punya tanah air saja.
  • Setiap strategi yang sehat dan benar harus selalu berusaha mereduksi pihak lawan seminimum mungkin dan merangkul kawan sebanyak mungkin, sambil membujuk sebanyak mungkin lawan menjadi kawan, terserah apa latar belakangnya. Gerakan yang berkebiasaan membuat musuh di mana-mana amatlah bodoh.
  • Menerima kasih dan memberi kasih itu perkara yang satu-tunggal; tanpa ada yang menerima, orang juga tidak bisa memberi; maka menerima kasih sekaligus juga memberi kasih karena memungkinkan orang lain memberi kasih.
  • Tokoh sejarah dan pahlawan sejati harus kita temukan kembali di antara kaum rakyat biasa yang sehari-hari, yang barangkali kecil dalam harta maupun kuasa, namun besar dalam kesetiaannya demi kehidupan.
  • Anak kolong dan ksatria hanya hidup dari kebanggan; bukan dari uang, tetapi karena telah berbuat berani, mempertaruhkan nyawa demi sumpah, demi sasaran yang sulit dicapai, demi tujuan yang melegakan banyak orang.
  • Lama aku memandang ke semburan-semburan lidah api yang meleleh ke bawah itu. Elok, ya, indah. Banyak yang kejam keji tampak indah dari kejauhan.
  • Manusia tanpa harapan, dia mayat berjalan.
  • Tetapi wanita memang rahasia besar. Lelaki hanya bungkusan rahasia itu, bahkan biasanya bungkusan yang kaku dan lekas robek.
  • Setiap angkatan punya medan juang dan pahlawan mereka sendiri, jangan didramatisir.
  • Mengapa hidup tidak bisa sederhana? Mengapa selalu segala yang indah berdampingan dengan yang kotor dan berbau?
+17

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 44.

  • Indonesia ini memang negeri yang unik, penuh dengan hal-hal yang seram serius, tetapi penuh dagelan dan badutan juga. Mengerikan tapi lucu, dilarang justru dicari dan amat laku, dianjurkan, disuruh tetapi malah diboikot, kalah tetapi justru menjadi amat populer dan menjadi pahlawan khalayak ramai, berjaya tetapi keok celaka, fanatik anti PKI tetapi berbuat persis PKI, terpeleset tetapi dicemburui, aman tertib tetapi kacau balau, ngawur tetapi justru disenangi, sungguh misterius tetapi gamblang bagi semua orang. Membuat orang yang sudah banyak makan garam seperti saya ini geleng-geleng kepala tetapi sekaligus kalbu hati cekikikan. Entahlah, saya tidak tahu. Gelap memprihatinkan tetapi mengandung harapan fajar menyingsing, itulah Indonesia.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +71
  • Aku, lelaki KNIL yang sekasar dan sehebat itu di muka kompiku, aku tidak tahan merasakan penderitaan ditinggal oleh seorang ibu dan seorang adik perempuan. Keduanya kaum yang rapuh, tetapi entah begitu kuasa justru mereka itu karena kerapuhan mereka. Aku teringat Mayoor Verbruggen, yang pernah berantakan mengalami penderitaan kekasih diambil orang lain. Sampai ia jadi bajingan, menurut katanya sendiri. Apakah aku akan menerima balasan karma dan menjadi bajingan juga?
    Sumber: Burung-Burung Manyar
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +62
  • Manusia tertawa jika dia terjepit dalam situasi antara logika dan kenyataan yang berbenturan tanpa dia dapat menguasainya.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +50
  • Dunia dagang adalah dunia keras dan kejam, lebih keji daripada medan pertempuran tentara, ya kecuali kalau dunia angkatan perang sudah menjadi dunia bisnis, nah, itu terkecuali. Kata yang berlaku dalam dunia kami bukan kesetiaan, tetapi efektif dan efisien, paling tidak, produktif, nilai tambah, penggaetan kesempatan, pembelian fasilitas, dan itu sering berarti spionase usaha dan hasil pihak lawan, kalau mungkin ya menyerobot penemuan paten, hak cipta, dan kelihaian pengacara penasihat hukum untuk menerobos lubang-lubang di antara pasal-pasal hukum perdata maupun pidana. Lalu apa fungsi kesetiaan dalam dunia kami?
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +49
  • Tanah air adalah tempat penindasan diperangi, tempat perang diubah menjadi kedamaian, kira-kira begitu. Tempat kawan manusia diangkat menjadi manusiawi, oleh siapa pun yang ikhlas berkorban. Dan patriotisme masa kini adalah solidaritas dengan yang lemah, yang hina, yang miskin, yang tertindas.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +45
  • Orang itu kalau sudah fanatik agama kejamnya bukan main. Kejam atas nama Tuhan, kontradiksi yang aneh sekali, tetapi begitulah manusia.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +42
  • Perempuan adalah bumi, yang menumbuhkan padi dan singkong, tetapi juga yang akhirnya memeluk jenazah-jenazah manusia yang pernah dikandungnya dan disusuinya.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +38
  • Negeri ini sungguh-sungguh membutuhkan pemberani-pemberani yang gila, asal cerdas. Bukan yang tahu adat, yang berkepribadian pribumi, yang suka harmoni, yang saleh alim, yang nurut model kuli dan babu .
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +31
  • Jangan mematok diri sendiri baku beku, mengklaim monopoli heroisme. Gelora hati harus disetir oleh otak yang pandai berkalkulasi, namun otak harus dijiwai hati.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +22
  • Uang tidak kucari dan emas membuatku menggeleng kepala. Hidup damai yang tahu bahasa bintang adalah pamrihku.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +19
  • Tanah air ada disana, dimana ada cinta dan kedekatan hati, dimana tidak ada manusia menginjak manusia lain.
    Sumber: Burung-Burung Manyar 227
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +17
  • Ah, mengapa ada manusia kalah? Bolehkah tanpa berkhayal hampa kita mendambakan suatu dunia sesudah perang kemerdekaan ini, yang menghapus dua kata "kalah dan menang" itu dari kamus hati dan sikap kita?
    Sumber: Burung-Burung Manyar
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +16
  • Dunia lambang tidak harus mengikuti logika dan etika tersendiri, bahkan boleh disebut juga suatu supralogika yang melayang bagaikan awan-awan di atas gunung dan lembah, namun yang mengandung uap air mati-hidup bagi segala yang di bawahnya.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +13
  • Perang tidak bisa dimenangkan dengan emosi. Tetapi perhitungan yang dingin.
    Sumber: Burung-Burung Manyar
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +13
  • Mungkinkah kalah dan menang itu diganti oleh satu konsep saja, unsur-unsur harmoni, kendati tempatnya bertentangan?
    Sumber: Burung-Burung Manyar
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +12
  • Apakah aku sudah keterlaluan menjauhkan diri dari bangsaku? Apakah alasanku benar alasan jujur ataukah dalih menjauhkan diri dari bangsa yang masih hidup di dalam alam masa agrarian kuno ini? Yang masih primitif mendekati flora dan fauna rimba belantara? Itulah penderitaan jiwaku.
    Sumber: Burung-Burung Manyar
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +11
  • Patriotisme bukan seperti yang diindoktrinasikan orang-orang kolot zaman agraris itu. Aku tetap cinta Tanah Air, tetapi tidak dalam arti birokrat. Cinta saya kepada Tanah Air dan bangsa kuungkapkan secara masa kini, zaman generasi pascanasionalisme. Jika aku menjadi orang, pribadi, sosok jelas, yang menyumbang sesuatu yang berharga dan indah kepada bangsa manusia, disitulah letak kecintaanku kepada bangsa.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +11
  • Elok, ya, indah. Banyak yang kejam keji tampak indah dari kejauhan.
    Sumber: Burung-Burung Manyar 242
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +9
  • Menuntut ilmu dan mengabdi kepada rakyat bukanlah dua perkara yang sepantasnya dipisah-pisahkan.
    Sumber: Burung-Burung Manyar
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +9
  • Pesta Yunani, pesta kaum demokrat yang membuktikan betapa filsafat dan kegembiraan murni benar-benar adalah saudara sekandung, karena kedua-duanya lahir dari rahim keindahan, yang tiada lain ialah cahaya cerlang keteraturan dan kebenaran, yang telah dibuahi oleh benih segala yang baik, baik melulu, baik murni, baik manusiawi.
    Y.B Mangunwijaya
    - +
    +9
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Y.B Mangunwijaya akan selalu Anda temukan di