Kata-kata Bijak dari W.S. Rendra

W.S. Rendra

W.S. Rendra

Penyair dari Indonesia

Hidup: 1935 - 2009

Kategori: Penyair (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 7 Nopember 1935 Meninggal: 6 augustus 2009

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 73.

  • Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sehat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan.
    Sumber: Pamplet cinta
    W.S. Rendra
    - +
    +37
  • Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.
    Sumber: Nota bene: aku kangen
    W.S. Rendra
    - +
    +29
  • Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,
    dan anak kita akan lahir di cakrawala.
    Sumber: NOTA BELE : AKU KANGEN
    W.S. Rendra
    - +
    +26
  • Aku menyaksikan zaman berjalan kalangkabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku.
    Sumber: Pamplet cinta
    W.S. Rendra
    - +
    +22
  • Hidup macam apa ini! Orang-orang dipindah kesana ke mari. Bukan dari tujuan ke tujuan. Tapi dari keadaan ke keadaan yang tanpa perubahan.
    Sumber: Sajak kenalan lamamu
    W.S. Rendra
    - +
    +22
  • Ada angin dan kapuk gugur, dua-dua sudah tua pergi ke selatan.
    W.S. Rendra
    - +
    +21
  • Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran? Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
    Sumber: Aku tulis pamplet ini
    W.S. Rendra
    - +
    +21
  • Malam dan wajahku
    adalah satu warna
    Dosa dan nafasku
    adalah satu udara.
    Sumber: DOA SEORANG SERDADU SEBELUM BERPERANG
    W.S. Rendra
    - +
    +21
  • Bagai harimau tua
    susah payah maut menjeratnya
    Matanya bagai saga
    menatap musuh pergi dari kotanya
    Sumber: GUGUR
    W.S. Rendra
    - +
    +20
  • Aku berontak dengan memandang cakrawala.
    Sumber: HAI, KAMU !
    W.S. Rendra
    - +
    +16
  • Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing. Diktat-diktat hanya boleh memberi metode, tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
    W.S. Rendra
    - +
    +15
  • Angin membawa bau baju mereka.
    Rambut mereka melekat di bulan purnama.
    Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
    mengandung buah jalan raya.
    Sumber: ORANG-ORANG MISKIN
    W.S. Rendra
    - +
    +14
  • Apa yang terpegang hari ini
    bisa luput besok pagi
    Ketidakpastian merajalela.
    Sumber: AKU TULIS PAMPLET INI
    W.S. Rendra
    - +
    +14
  • Aku gentayangan bagai kelelawar.
    Tidak gembira, tidak sedih.
    Terapung dalam waktu.
    Sumber: KELELAWAR
    W.S. Rendra
    - +
    +13
  • Rakyat marah, pemerintah marah,
    semua marah lantaran tidak punya mata.
    Sumber: Sajak mata-mata
    W.S. Rendra
    - +
    +13
  • Sepi dan tidur, tidur dan sepi
    sepi tanpa mati, tidur tanpa mati
    rebahlah sayang, rebahkan dukamu ke dadaku.
    Sumber: NINA BOBOK BAGI PENGANTIN
    W.S. Rendra
    - +
    +13
  • Hidup adalah merjan-merjan kemungkinan
    yang terjadi dari keringat matahari
    tanpa kemantapan hati rajawali
    mata kita hanya melihat matamorgana
    Sumber: RAJAWALI
    W.S. Rendra
    - +
    +12
  • Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
    Hidup adalah untuk mengolah hidup
    bekerja membalik tanah
    memasuki rahsia langit dan samodra
    serta mencipta dan mengukir dunia.
    Sumber: BAHWA KITA DITATANG SERATUS DEWA
    W.S. Rendra
    - +
    +11
  • Rajawali terbang tinggi memasuki sepi
    memandang dunia
    rajawali di sangkar besi
    duduk bertapa
    mengolah hidupnya
    Sumber: RAJAWALI
    W.S. Rendra
    - +
    +11
  • Kenapa keamanan justru menciptakan ketakutan dan ketegangan.
    Sumber: Pamplet cinta
    W.S. Rendra
    - +
    +10
Semua kata bijak dan ucapan terkenal W.S. Rendra akan selalu Anda temukan di (halaman 2)

Tentang W.S. Rendra

Willibrordus Surendra Broto Rendra atau lebih dikenal dengan nama W.S. Rendra merupakan seorang sastrawan, penyair, penulis puisi serta aktor dari Indonesia. W.S Rendra lahir di Solo, tanggal 7 November 1935 dan meninggal di Depok, Jawa Barat pada tanggal 6 Agustus 2009.

Ayahnya bernama R. Cyprianus Sugeng Brotoatmojo yang merupakan seorang guru bahasa di Solo dan ibunya bernama Raden Ayu Catharina Ismadillah, seorang penari serimpi di Keraton Surakarta Hadiningrat.

Tahun 1967, Rendra mendirikan Bengkel Teater yang bertempat di Yogyakarta, namun Bengkel Teater lalu dipindah ke Depok pada Oktober 1985.

Beberapa karyanya antara lain Orang-Orang di Tikungan Jalan (1954), SEKDA (1977), Mastodon dan Burung Kondor (1972), Ballada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan Sajak), Sajak-Sajak Sepatu Tua, Nyanyian Orang Urakan dan masih banyak lagi karya lainnya.

Beberapa penghargaan berhasil diraihnya antara lain meraih Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1954, meraih Hadiah Sastra Nasional BMKN di tahun 1956, meraih Penghargaann Adam Malik di tahun 1989, meraih Penghargaan Achmad Bakri di tahun 2006 dan beberapa penghargaan lainnya.