Kata-kata Bijak dari Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

Penulis dari Indonesia

Hidup: 1925 - 2006

Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 6 Februari 1925 Meninggal: 29 April 2006

Kata-kata Bijak 161 s/d 180 dari 437.

  • Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri.
    Sumber: Gadis Pantai
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +14
  • Dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak.
    Sumber: Bumi Manusia
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +13
  • Kau harus bertindak terhadap siapa saja yang mengambil seluruh atau sebagian dari milikmu, sekali pun hanya segumpil batu yang tergeletak di bawah jendela. Bukan karena batu itu sangat berharga bagimu. Azasnya: mengambil milik tanpa ijin: pencurian; itu tidak benar, harus dilawan.
    Sumber: Anak semua bangsa
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +13
  • Perempuan ini memang berpikiran cepat dan tajam, langsung dapat mengetahui apa yang hidup di dalam dada. Barangkali di situ letak kekuatannya yang mencekam orang dalam genggamannya, dan mampu pula mensihir orang dari kejauhan. Apalagi dari dekat.
    Sumber: Bumi Manusia
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +13
  • Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +13
  • Aku kira, setiap penulis yang jujur, akhir-kelaknya akan kecewa dan dikecewakan.
    Sumber: Anak semua bangsa
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Binatang itu bicara: makan - tapi tak mengerti dirinya sendiri. Dan aku begitu juga.
    Sumber: Mereka Yang Dilumpuhkan
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Kala itu kemiskinan selalu melayang-layang di angkasa dan menyambari kepalaku.
    Sumber: Bukan Pasarmalam
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terimalah kekalahan itu dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan.
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Kemanusiaan kadang-kadang menghubungkan seorang dari kutub utara dan seorang dari kutub selatan.
    Sumber: Bukan Pasar Malam (1951)
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Orang begitu tabah menghadapi kehilangan kebebasannya, akan tabah juga kehilangan segala-galanya yang masih tersisa.
    Sumber: Rumah Kaca (1988)
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
    Sumber: Bumi Manusia (1980)
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +12
  • Banyak Pribumi yang mengimpi jadi Belanda, dan gadis yang lebih banyak bertampang Eropa ini lebih suka mengaku Pribumi.
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya.
    Sumber: Bumi Manusia
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.
    Sumber: Rumah kaca
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Itulah dia, perempuan tua yang kau cari, wanita seperti ibumu, yang dilahirkan di pulau nenek-moyangnya, Jawa.
    Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Mana ada Jawa, dan bupati pula, bukan buaya darat?
    Sumber: Bumi Manusia
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Orang jawa kulitnya licin, seperti ular.
    Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
  • Seluruh kedudukan enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Rencana-rencanaku kandas di laci-laci. Angkatan tua itu sungguh bobrok! Setiap republiken mestinya republikein sejati. Satu kesalahan bisa membuat dia jadi khianat tanpa maunya sendiri.
    Sumber: Larasati
    Pramoedya Ananta Toer
    - +
    +11
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Pramoedya Ananta Toer akan selalu Anda temukan di (halaman 9)

Tentang Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya dilahirkan di Blora pada tahun 1925 di jantung pulau jawa di sebelah timur Pulau Sumatera, sebagai anak sulung dalam keluarganya.

Ayahnya adalah seorang guru, sedangkan ibunya seorang penjual nasi. Nama asli Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya yang berjudul Cerita Dari Blora. Karena nama keluarga Mastoer (nama ayahnya) dirasakan terlalu aristokratik, ia menghilangkan awalan Jawa "Mas" dari nama tersebut dan menggunakan "Toer" sebagai nama keluarganya.

Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia.

Pada 30 April 2006 pukul 08.55 Pramoedya wafat dalam usia 81 tahun.