Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1925 - 2006
Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 6 Februari 1925 Meninggal: 29 April 2006
Kata-kata Bijak 161 s/d 180 dari 437.
-
Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri.
Sumber: Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak.
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Kau harus bertindak terhadap siapa saja yang mengambil seluruh atau sebagian dari milikmu, sekali pun hanya segumpil batu yang tergeletak di bawah jendela. Bukan karena batu itu sangat berharga bagimu. Azasnya: mengambil milik tanpa ijin: pencurian; itu tidak benar, harus dilawan.
Sumber: Anak semua bangsa― Pramoedya Ananta Toer -
Perempuan ini memang berpikiran cepat dan tajam, langsung dapat mengetahui apa yang hidup di dalam dada. Barangkali di situ letak kekuatannya yang mencekam orang dalam genggamannya, dan mampu pula mensihir orang dari kejauhan. Apalagi dari dekat.
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.
― Pramoedya Ananta Toer -
Aku kira, setiap penulis yang jujur, akhir-kelaknya akan kecewa dan dikecewakan.
Sumber: Anak semua bangsa― Pramoedya Ananta Toer -
Binatang itu bicara: makan - tapi tak mengerti dirinya sendiri. Dan aku begitu juga.
Sumber: Mereka Yang Dilumpuhkan― Pramoedya Ananta Toer -
Kala itu kemiskinan selalu melayang-layang di angkasa dan menyambari kepalaku.
Sumber: Bukan Pasarmalam― Pramoedya Ananta Toer -
Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terimalah kekalahan itu dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan.
― Pramoedya Ananta Toer -
Kemanusiaan kadang-kadang menghubungkan seorang dari kutub utara dan seorang dari kutub selatan.
Sumber: Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Orang begitu tabah menghadapi kehilangan kebebasannya, akan tabah juga kehilangan segala-galanya yang masih tersisa.
Sumber: Rumah Kaca (1988)― Pramoedya Ananta Toer -
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.
Sumber: Bumi Manusia (1980)― Pramoedya Ananta Toer -
Banyak Pribumi yang mengimpi jadi Belanda, dan gadis yang lebih banyak bertampang Eropa ini lebih suka mengaku Pribumi.
― Pramoedya Ananta Toer -
Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya.
― Pramoedya Ananta Toer -
Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya.
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.
Sumber: Rumah kaca― Pramoedya Ananta Toer -
Itulah dia, perempuan tua yang kau cari, wanita seperti ibumu, yang dilahirkan di pulau nenek-moyangnya, Jawa.
Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Mana ada Jawa, dan bupati pula, bukan buaya darat?
Sumber: Bumi Manusia― Pramoedya Ananta Toer -
Orang jawa kulitnya licin, seperti ular.
Sumber: Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Seluruh kedudukan enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Rencana-rencanaku kandas di laci-laci. Angkatan tua itu sungguh bobrok! Setiap republiken mestinya republikein sejati. Satu kesalahan bisa membuat dia jadi khianat tanpa maunya sendiri.
Sumber: Larasati― Pramoedya Ananta Toer
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259