Kata-kata Bijak dari M. Aan Mansyur

M. Aan Mansyur

M. Aan Mansyur

Penyair, Penulis dari Indonesia

Hidup: 1982 -

Kategori: Penulis (Modern) | Penyair (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 14 Januari 1982

  • Langit menjatuhkan banyak kata sifat.
  • Setiap orang adalah lukisan, jika tak membiarkan
diri terperangkap bingkai.
  • Aku
mencintai kemalasanku dan ingin melakukannya
selalu.
  • Ada remaja abadi yang tidak kaukenal dalam diriku.
  • Waktu, umpama, sebelum terkutuk jadi
kalender atau jam dinding yang ketagihan
mengulang hidup dan tidak menyelesaikannya.
  • Sebab Tuhan mencintai orang yang baik hati, ia dipanggil pulang lebih lekas.
  • Cinta, pernahkah bisa diterima tanpa menyiksa?
  • Ibu, setiap anak di dunia ini meyakini satu hal dalam dirinya: apa pun yang terjadi, seorang ibu selalu memiliki gudang yang menyimpan persediaan maaf.
  • Kelak, jika ada yang bertanya kenapa kita berpisah, tapi semoga tidak berpisah, katakan saja kita seperti anjing dan kucing.
  • Kau harus tahu lupa adalah lahan subur kenangan-kenangan. Biarkan ia mengalir seumpama sungai. Saatnya akan tiba, kau akan betul-betul lupa.
+7

Kata-kata Bijak 1 s/d 17 dari 17.

  • Masa lalu tidak pernah hilang. Ia ada tetapi tidak tahu jalan pulang. Untuk itu ia menitipkan surat-kadang kepada sesuatu yang tidak kita duga. Kita menyebutnya kenangan.
    Sumber: Kukila
    M. Aan Mansyur
    - +
    +205
  • Langit menjatuhkan banyak kata sifat.
    Sumber: Menyaksikan Pagi dari Beranda
    M. Aan Mansyur
    - +
    +113
  • Setiap orang adalah lukisan, jika tak membiarkan
    diri terperangkap bingkai.
    Sumber: Mengunjungi Museum
    M. Aan Mansyur
    - +
    +88
  • Mantan kekasih persis seperti utang, kita tidak pernah betul-betul melupakannya. Kita hanya selalu pura-pura melupakannya.
    Sumber: Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi
    M. Aan Mansyur
    - +
    +61
  • Aku
    mencintai kemalasanku dan ingin melakukannya
    selalu.
    Sumber: Menyaksikan Pagi dari Beranda
    M. Aan Mansyur
    - +
    +48
  • Ada remaja abadi yang tidak kaukenal dalam diriku.
    Sumber: Mengunjungi Museum
    M. Aan Mansyur
    - +
    +35
  • Aku bercakap dengan kau
    dan seorang lain di dalam kau.
    aku ingin mengenal dia, orang
    yang tinggal di dalam kau.
    Sumber: Kepalaku: Kantor Paling Sibuk di Dunia
    M. Aan Mansyur
    - +
    +30
  • Waktu, umpama, sebelum terkutuk jadi
    kalender atau jam dinding yang ketagihan
    mengulang hidup dan tidak menyelesaikannya.
    Sumber: Mengunjungi Museum
    M. Aan Mansyur
    - +
    +29
  • Kenangan, barangkali seperti perasaan sehelai kertas ketika seseorang menulis atau menggambar pohon atasnya. Ia tidak ubahnya sehelai kertas dengan gambar penuh pohon.
    Sumber: Kukila 55
    M. Aan Mansyur
    - +
    +13
  • Rasa malu dan rasa bersalah ternyata seperti pohon jika disimpan. Mereka akan tambah tumbuh dan kian susah dicabut. Kini rasa bersalah itu selebat hutan.
    Sumber: Kukila 167
    M. Aan Mansyur
    - +
    +12
  • Sebab Tuhan mencintai orang yang baik hati, ia dipanggil pulang lebih lekas.
    Sumber: Kukila 105
    M. Aan Mansyur
    - +
    +11
  • Lebaran selalu membawa orang-orang pulang. Pulang melihat semua yang telah berubah dan membuat desanya semakin buruk.
    Sumber: Kukila 150
    M. Aan Mansyur
    - +
    +5
  • Cinta, pernahkah bisa diterima tanpa menyiksa?
    Sumber: Kukila 47
    M. Aan Mansyur
    - +
    +4
  • Ibu, setiap anak di dunia ini meyakini satu hal dalam dirinya: apa pun yang terjadi, seorang ibu selalu memiliki gudang yang menyimpan persediaan maaf.
    Sumber: Kukila 51
    M. Aan Mansyur
    - +
    +3
  • Bagiku, mama adalah surat cinta yang tidak berhenti dikirimkan kepadaku. Aku berharap bisa jadi surat cinta balasan bagi mama, meskipun aku tahu balasanku tidak akan pernah mampu setimpal.
    M. Aan Mansyur
    - +
    +2
  • Kau harus tahu lupa adalah lahan subur kenangan-kenangan. Biarkan ia mengalir seumpama sungai. Saatnya akan tiba, kau akan betul-betul lupa.
    Sumber: Kukila 10
    M. Aan Mansyur
    - +
    +2
  • Kelak, jika ada yang bertanya kenapa kita berpisah, tapi semoga tidak berpisah, katakan saja kita seperti anjing dan kucing.
    Sumber: Kukila 180
    M. Aan Mansyur
    - +
    +2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal M. Aan Mansyur akan selalu Anda temukan di

Tentang M. Aan Mansyur

M. Aan Mansyur merupakan seorang penyair dan penulis muda kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 14 Januari 1982.

Buku-buku puisi karyanya antara lain Kukila (2012), Kepalaku: Kantor Paling Sibuk di Dunia (2014) serta Melihat Api Bekerja (2015).

M. Aan Mansyur juga menulis puisi untuk film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2).