Kata-kata Bijak dari Leila S. Chudori

Leila S. Chudori

Leila S. Chudori

Sastrawan, penulis dan redaktur dari Indonesia

Hidup: 1962 -

Kategori: Media | Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 12 Desember 1962

  • Aku hanya yakin pada diri sendiri, bahwa keinginanku hanya terus-menerus berlayar.
  • Ibu mana pun, yang baik atau buruk, tetap terluka ketika anaknya dicela. Meski celaan itu tidak salah, dan juga bukan fitnah.
  • Jangan sekali-kali meminta maaf untuk mempertahankan prinsip!
  • Aku tak ingin berakhir seperti mereka, saling mencintai. Lantas kehilangan dan kini mereka hanya mengenang dan merenung dari jauh.
  • Dan bibirnya adalah sepotong puisi yang belum selesai.
  • Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, pada saat itulah ia memulai suatu perjalanan yang panjang, asing dan penuh tantangan.
  • Mengapa benda mati disebut sesuatu yang mati? Terkadang mereka lebih 'hidup' dan lebih jujur memberikan saksi.
  • Rumah adalah tempat dimana aku merasa pulang.
  • Saat menulis, aku tak suka titik. Aku gemar tanda koma. Tolong jangan perintahkan aku untuk berhenti dan tenggelam dalam stagnansi.
  • Setiap huruf mempunyai ruh, mempunyai nyawa, dan memilih kehidupannya sendiri.
  • Kau tak boleh menyeret-nyeret nasib dan perasaan orang hingga hati orang itu tercecer ke mana-mana. Kau harus berani memilih dengan segala risikonya.
+8

Kata-kata Bijak 1 s/d 14 dari 14.

  • Aku hanya yakin pada diri sendiri, bahwa keinginanku hanya terus-menerus berlayar.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +31
  • Ibu mana pun, yang baik atau buruk, tetap terluka ketika anaknya dicela. Meski celaan itu tidak salah, dan juga bukan fitnah.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +25
  • Jangan sekali-kali meminta maaf untuk mempertahankan prinsip!
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +23
  • Aku tak ingin berakhir seperti mereka, saling mencintai. Lantas kehilangan dan kini mereka hanya mengenang dan merenung dari jauh.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +14
  • Dan bibirnya adalah sepotong puisi yang belum selesai.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +8
  • Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, pada saat itulah ia memulai suatu perjalanan yang panjang, asing dan penuh tantangan.
    Sumber: Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen
    Leila S. Chudori
    - +
    +8
  • Mengapa benda mati disebut sesuatu yang mati? Terkadang mereka lebih 'hidup' dan lebih jujur memberikan saksi.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +8
  • Rumah adalah tempat dimana aku merasa pulang.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +6
  • Saat menulis, aku tak suka titik. Aku gemar tanda koma. Tolong jangan perintahkan aku untuk berhenti dan tenggelam dalam stagnansi.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +3
  • Kau tak boleh menyeret-nyeret nasib dan perasaan orang hingga hati orang itu tercecer ke mana-mana. Kau harus berani memilih dengan segala risikonya.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +1
  • Setiap huruf mempunyai ruh, mempunyai nyawa, dan memilih kehidupannya sendiri.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
    +1
  • Benarkah angin tidak sedang mencoba menyentuh bibirnya yang begitu sempurna?
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
     0
  • Buat saya,memasak sebuah hidangan sama seriusnya seperti menciptakan sebuah puisi.
    Sumber: Pulang
    Leila S. Chudori
    - +
     0
  • Setiap orang memiliki versi sejarahnya masing-masing.
    Sumber: Pulang 191
    Leila S. Chudori
    - +
     0
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Leila S. Chudori akan selalu Anda temukan di