Joko Pinurbo
Penyair dari Indonesia
Hidup: 1962 -
Kategori: Penyair (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 11 Mei 1962
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 35.
-
Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh.
― Joko Pinurbo -
Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
― Joko Pinurbo -
Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan
― Joko Pinurbo -
Mengapa bulan di jendela makin lama makin redup sinarnya? Karena kehabisan minyak dan energi. Mimpi semakin mahal,hari esok semakin tak terbeli. Di bawah jendela bocah itu sedang suntuk belajar matematika. Ia menangis tanpa suara: butiran bensin meleleh dari kelopak matanya. Bapaknya belum dapat duit buat bayar sekolah. Ibunya terbaring sakit di rumah. Malu pada guru dan teman-temannya, coba ia serahkan tubuhnya ke tali gantungan. Dadah Ayah, dadah Ibu, Ibucinta terlonjak bangkit dari sakitnya. Diraihnya tubuh kecil itu dan didekapnya. Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kemiskinan kami.
― Joko Pinurbo -
Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.
― Joko Pinurbo -
Sebagian rambutku sudah jadi rambut salju. Jangan sedih. Aku belum lupa cara berbahagia. Dompet boleh padam, rezeki tetap menyala.
― Joko Pinurbo -
Kupetik pipinya yang ranum,kuminum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.
― Joko Pinurbo -
Ketika aku berdoa, Tuhan tak pernah menanyakan agamaku.
― Joko Pinurbo -
Uang, berilah aku rumah yang murah saja,yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.
― Joko Pinurbo -
Kau mata, aku airmatamu.
― Joko Pinurbo -
Dikumpulkannya juga rongsokan kata yang telah tercampur dengan limbah waktu. Aku terhenyak: “Hai, jangan kauambil itu. Itu jatahku. Aku kan pemulung juga.”
Sumber: Pemulung Kecil― Joko Pinurbo -
Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku.
― Joko Pinurbo -
Malam sudah lunglai, pagi sebentar lagi sampai, tapi kau tahan
menyanyi dan bergoyang terus di celah-celah sajakmu.Sumber: Dangdut― Joko Pinurbo -
Tengah malam pemulung kecil itu datang
memungut barang-barang yang berserakan
di lantai rumah: onggokan sepi, pecahan bulan,
bangkai celana, bekas nasib, kepingan mimpi.Sumber: Pemulung Kecil― Joko Pinurbo -
Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja aku kekasih
atau pacar naasmu. Panjang umur, cetak-ulang selalu!Sumber: Selamat Ulang Tahun, Buku― Joko Pinurbo -
Tinggallah malam yang redam,
langit yang diam. Tinggallah airmata yang menetes
pelan ke dalam segelas bir yang menempel pada
dada yang setengah terbuka, setengah merdeka.Sumber: Poster Setengah Telanjang― Joko Pinurbo -
Dengan atau tanpa celana, saya akan tetap menulis puisi.
― Joko Pinurbo -
Selamat datang. Saya sudah menyiapkan semua yang akan saudara rampas dan musnahkan: kata-kata, suara-suara, atau apa saja yang saudara takuti tapi sebenarnya tidak saya miliki.
― Joko Pinurbo -
Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata.
― Joko Pinurbo -
Kereta sudah siap. Para pelayat berjejal di dalam
gerbong sambil melambai-lambaikan bendera.
“Perempuan, ikutlah bersama kami.
Kita akan pergi menyambut revolusi.”Sumber: Poster Setengah Telanjang― Joko Pinurbo
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Joko Pinurbo akan selalu Anda temukan di
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Amir Hamzah
Penyair dari Indonesia 108 -
W.S. Rendra
Penyair dari Indonesia 73 -
Lord George Byron
Penyair dari Inggris 71 -
Robert Frost
Penyair dari Amerika Serikat 70 -
Heinrich Heine
Penyair dari Jerman 56 -
Alfred Lord Tennyson
Penyair dari Inggris 56 -
Alexander Pope
Penyair dari Inggris 53 -
Wiji Thukul
Penyair dari Indonesia 48