Kata-kata Bijak dari Joko Pinurbo

Joko Pinurbo

Joko Pinurbo

Penyair dari Indonesia

Hidup: 1962 -

Kategori: Penyair (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 11 Mei 1962

  • Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh.
  • Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
  • Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan
  • Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.
  • Sebagian rambutku sudah jadi rambut salju. Jangan sedih. Aku belum lupa cara berbahagia. Dompet boleh padam, rezeki tetap menyala.
  • Kupetik pipinya yang ranum,kuminum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.
  • Ketika aku berdoa, Tuhan tak pernah menanyakan agamaku.
  • Uang, berilah aku rumah yang murah saja,yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.
  • Malam sudah lunglai, pagi sebentar lagi sampai, tapi kau tahan
menyanyi dan bergoyang terus di celah-celah sajakmu.
  • Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja aku kekasih
atau pacar naasmu. Panjang umur, cetak-ulang selalu!
  • Tinggallah malam yang redam,
langit yang diam. Tinggallah airmata yang menetes
pelan ke dalam segelas bir yang menempel pada
dada yang setengah terbuka, setengah merdeka.
  • Dengan atau tanpa celana, saya akan tetap menulis puisi.
  • Selamat datang. Saya sudah menyiapkan semua yang akan saudara rampas dan musnahkan: kata-kata, suara-suara, atau apa saja yang saudara takuti tapi sebenarnya tidak saya miliki.
  • Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata.
  • Kereta sudah siap. Para pelayat berjejal di dalam
gerbong sambil melambai-lambaikan bendera.
“Perempuan, ikutlah bersama kami.
Kita akan pergi menyambut revolusi.”
  • Selamat ulang tahun, buku. Makin lama kau makin kaya
saja. Tambah cerdas pula. Aku saja yang tambah parah
dan sekarang mulai pelupa.
  • Maaf, aku tidak bisa kasih hadiah apa-apa selain
sejumlah ralat dan catatan kaki yang aku tak tahu akan
kutaruh atau kusisipkan di mana. Sebab kau sudah
pintar membaca dan meralat dirimu sendiri.
  • Si kecil yang suka makan es krim itu sudah besar
dan perawan, sudah tidak pemalu dan ingusan.
  • “Ah revolusi. Revolusi telah kulipat
dan kuselipkan ke dalam beha.”
  • Kau bahkan sudah tidak seperti dulu ketika aku
berdarah-darah menuliskanmu. Dan aku agak curiga
jangan-jangan kau (pura-pura) pangling dengan saya.
+17

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 35.

  • Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh.
    Joko Pinurbo
    - +
    +770
  • Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
    Joko Pinurbo
    - +
    +316
  • Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan
    Joko Pinurbo
    - +
    +237
  • Mengapa bulan di jendela makin lama makin redup sinarnya? Karena kehabisan minyak dan energi. Mimpi semakin mahal,hari esok semakin tak terbeli. Di bawah jendela bocah itu sedang suntuk belajar matematika. Ia menangis tanpa suara: butiran bensin meleleh dari kelopak matanya. Bapaknya belum dapat duit buat bayar sekolah. Ibunya terbaring sakit di rumah. Malu pada guru dan teman-temannya, coba ia serahkan tubuhnya ke tali gantungan. Dadah Ayah, dadah Ibu, Ibucinta terlonjak bangkit dari sakitnya. Diraihnya tubuh kecil itu dan didekapnya. Berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kemiskinan kami.
    Joko Pinurbo
    - +
    +209
  • Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.
    Joko Pinurbo
    - +
    +188
  • Sebagian rambutku sudah jadi rambut salju. Jangan sedih. Aku belum lupa cara berbahagia. Dompet boleh padam, rezeki tetap menyala.
    Joko Pinurbo
    - +
    +153
  • Kupetik pipinya yang ranum,kuminum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.
    Joko Pinurbo
    - +
    +105
  • Ketika aku berdoa, Tuhan tak pernah menanyakan agamaku.
    Joko Pinurbo
    - +
    +98
  • Uang, berilah aku rumah yang murah saja,yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.
    Joko Pinurbo
    - +
    +79
  • Kau mata, aku airmatamu.
    Joko Pinurbo
    - +
    +57
  • Dikumpulkannya juga rongsokan kata yang telah tercampur dengan limbah waktu. Aku terhenyak: “Hai, jangan kauambil itu. Itu jatahku. Aku kan pemulung juga.”
    Sumber: Pemulung Kecil
    Joko Pinurbo
    - +
    +31
  • Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku.
    Joko Pinurbo
    - +
    +31
  • Malam sudah lunglai, pagi sebentar lagi sampai, tapi kau tahan
    menyanyi dan bergoyang terus di celah-celah sajakmu.
    Sumber: Dangdut
    Joko Pinurbo
    - +
    +25
  • Tengah malam pemulung kecil itu datang
    memungut barang-barang yang berserakan
    di lantai rumah: onggokan sepi, pecahan bulan,
    bangkai celana, bekas nasib, kepingan mimpi.
    Sumber: Pemulung Kecil
    Joko Pinurbo
    - +
    +25
  • Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja aku kekasih
    atau pacar naasmu. Panjang umur, cetak-ulang selalu!
    Sumber: Selamat Ulang Tahun, Buku
    Joko Pinurbo
    - +
    +24
  • Tinggallah malam yang redam,
    langit yang diam. Tinggallah airmata yang menetes
    pelan ke dalam segelas bir yang menempel pada
    dada yang setengah terbuka, setengah merdeka.
    Sumber: Poster Setengah Telanjang
    Joko Pinurbo
    - +
    +23
  • Dengan atau tanpa celana, saya akan tetap menulis puisi.
    Joko Pinurbo
    - +
    +21
  • Selamat datang. Saya sudah menyiapkan semua yang akan saudara rampas dan musnahkan: kata-kata, suara-suara, atau apa saja yang saudara takuti tapi sebenarnya tidak saya miliki.
    Joko Pinurbo
    - +
    +21
  • Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata.
    Joko Pinurbo
    - +
    +20
  • Kereta sudah siap. Para pelayat berjejal di dalam
    gerbong sambil melambai-lambaikan bendera.
    “Perempuan, ikutlah bersama kami.
    Kita akan pergi menyambut revolusi.”
    Sumber: Poster Setengah Telanjang
    Joko Pinurbo
    - +
    +18
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Joko Pinurbo akan selalu Anda temukan di