Kata-kata Bijak dari Buya Hamka

Buya Hamka

Buya Hamka

Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia

Hidup: 1908 - 1981

Kategori: Politics | Teolog dan pendeta | Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 17 Februari 1908 Meninggal: 24 Juli 1981

Kata-kata Bijak 61 s/d 67 dari 67.

  • Kemunduran negara tidak akan terjadi kalau tidak kemunduran budi dan kekusutan jiwa.
    Sumber: Dari Lembah Cita-Cita
    Buya Hamka
    - +
    +58
  • Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa.
    Sumber: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
    Buya Hamka
    - +
    +54
  • Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani.
    Sumber: Di Bawah Lindungan Ka'bah
    Buya Hamka
    - +
    +53
  • Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu.
    Buya Hamka
    - +
    +52
  • Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani. Meskipun bagaimana kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu, tiadalah dapat, tetapi harus patuh kepada perintahnya.
    Buya Hamka
    - +
    +45
  • Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi.
    Buya Hamka
    - +
    +43
  • Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan?
    Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan?
    Sumber: Di Bawah Lindungan Ka'bah
    Buya Hamka
    - +
    +42
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Buya Hamka akan selalu Anda temukan di (halaman 4)

Tentang Buya Hamka

Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih di kenal dengan Buya Hamka. Beliau lahir di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lebih tepatnya di Sungai Batang, Tanjung Raya, pada tanggal 17 Februari 1908. Beliau adalah seorang sastrawan Indonesia, ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau, Buya Hamka di Sekolah Dasar Maninjau hanya sampai kelas dua. Sejak muda Beliau di kenal sebagai seorang pengelana. Hamka dikenal sebagai seorang moderat. Tidak pernah beliau mengeluarkan kata-kata keras, apalagi kasar dalam komunikasinya. Beliau lebih suka memilih menulis roman atau cerpen dalam menyampaikan pesan-pesan moral Islam. Beliau meninggal pada usia 73 tahun, di Jakarta, pada tanggal 24 juli 1981. Atas jasa dan karya-karyanya, Buya Hamka menerima anugerah penghargaan, antaralai: Doctor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar Cairo pada tahun 1958, Doctor Honoris Causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia pada tahun 1958, Gelar Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.