Kata-kata Bijak dari Aqessa Aninda

Aqessa Aninda

Aqessa Aninda

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 121.

  • Nikah itu memindahkan tanggung jawab, menyesuaikan dua kepala jadi satu.
    Sumber: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit 91
    Aqessa Aninda
    - +
    +5
  • Omongan jangan kayak kentut. Nggak bisa dipegang.
    Sumber: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit 59
    Aqessa Aninda
    - +
    +5
  • Dari situ gue belajar untuk nggak pernah lupa bahwa ada aja sebagian dari harta kita yang merupakan hak orang lain. Apa aja. Harta itu nggak harus materi, bisa juga pengetahuan.
    Sumber: Satu Ruang
    Aqessa Aninda
    - +
    +4
  • Dari temen kan bisa jadi demen!
    Sumber: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit 100
    Aqessa Aninda
    - +
    +4
  • Di tengah-tengah pencakar langit yang tinggi dan kokoh dengan ketidakpeduliannya akan sekitar, ada secangkir kopi yang hangat dan menenangkan.
    Sumber: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit
    Aqessa Aninda
    - +
    +4
  • Hebatnya perempuan di karier atau bakat itu nggak ada artinya kalo nggak bisa urus rumah.
    Sumber: Satu Ruang 140
    Aqessa Aninda
    - +
    +4
  • Saya mengabadikan momen dan membawanya ke keabadian melalui lensa kamera.
    Asli: I capture moments and bring it to eternity through camera lense.
    Sumber: Satu Ruang
    Aqessa Aninda
    - +
    +4
  • Sementara Sabrina mengingatkan Satrya pada sebuah sosok dari masa lalu. Gadis itu penuh semangat, humoris, dan baik hati. Matanya begitu hidup setiap kali ia menceritakan hal yang ia sukai.
    Sumber: Satu Ruang
    Aqessa Aninda
    - +
    +4
  • Apa bedanya pergantian tahun? Segala perubahan toh tidak langsung terjadi.
    Sumber: Satu Ruang 11
    Aqessa Aninda
    - +
    +3
  • Suka itu kan lumrah, bergantung kadarnya aja. Yang khianat itu kalau dipupuk perasaannya. Jadi kadarnya berlebihan.
    Sumber: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit 325
    Aqessa Aninda
    - +
    +3
  • Akan selalu ada perempuan yang lebih dari perempuan yang ada di samping lo, Sat. It depends on your commitment.
    Sumber: Satu Ruang
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Bukan seberapa jauhnya pergi, tapi seberapa banyak nemuin hal yang baru.
    Sumber: Satu Ruang 191
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Bukankah menunggu itu tidak menyenangkan?
    Sumber: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit 188
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Cara setiap orang beda-beda, Mas, untuk menenangkan diri. Tolong Mas hargai jalan yang dipilih Kinan. Dia yang tau dirinya sendiri. Kita cuma bisa kasih saran, dia yang memutuskan. Sebagai teman lo, gue mau ngingetin, lo kan udah move on. Lebih baik lo nggak usah terlalu memikirkan Kinan. Dia juga nggak pernah merespons elo, kan? don’t waste your time, Mas.
    Sumber: Dua Jejak 59
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Cinta dalam dia begitu menyakitkan. Semakin diredam, semakin besar rasanya.
    Sumber: Satu Ruang 362
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Itu bikin alis apa mau UAN sih? Repot banget pake penggaris bullet sama pensil 2B?
    Sumber: Satu Ruang 122
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Kadang kita boleh saja menjadi sedikit egois untuk memenangkan diri kita sendiri. Karena kalau bukan kita sendiri yang menyayangi dan mementingkan diri kita, siapa lagi? Kita nggak bisa menunggu orang lain yang melakukan itu.
    Sumber: Dua Jejak 59
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Kadang waktu yang tepat menemukan cinta adalah pada saat kita putus asa.
    Asli: Sometimes the best time to find love is when we’re in the hopeless place at the hopeless time.
    Sumber: Satu Ruang 259
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Kalo kenangan yang membandel ngatasinnya pake apa?
    Sumber: Dua Jejak 1
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
  • Kinan mungkin sedikit berbeda dengan tipe perempuan kesukaan Satrya. Gadis itu terlalu lembut, terlihat rapuh, dan sedikit tertutup. Mata kenarinya yang senantiasa menghipnotis sering kali dirundung awan kelabu.
    Sumber: Satu Ruang
    Aqessa Aninda
    - +
    +2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Aqessa Aninda akan selalu Anda temukan di (halaman 2)

Tentang Aqessa Aninda

Aqessa Aninda merupakan seorang penulis kelahiran jakarta, 17 Februari 1992. Selain sebagai penulis, ia juga berprofesi sebagai IT programmer analyst di sebuah perusahaan asuransi.

Dua buah karyanya yang telah dibukukan adalah "Secangkir Kopi dan Pencakar Langit", serta "Satu Ruang". Tulisan fiksi lainnya dapat dilihat di Wattpad dengan akun @fairywoodpaperink.