Ahmad Fuadi
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1972 -
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 30 Desember 1972
Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 126.
-
Aku sempat bimbang, kenapa orang diajar menjadi seorang whistle blower? “Sekarang semakin banyak orang semakin tak acuh dengan kebobrokan di sekitar mereka. Metode jasus adalah membangkitkan semangat untuk aware dengan ketidak beresan di masyarakat. Penyimpangan harus diluruskan... Katakanlah kebenaran walaupun itu pahit. Ini adalah self correction, untuk memberikan efek jera. Dan yang paling penting, memastikan semua warga PM sadar sesadar-sadarnya, bahwa jangan pernah meremehkan aturan yang sudah dibuat. Sekecil apapun, itulah aturan dan aturan ada untuk ditaati.
Sumber: Negri Lima Menara 78― Ahmad Fuadi -
Negara ini kok ya aneh. Kebutuhan perut manusia seperti beras, gula, garam bisa disubsidi. Padahal manusia kan bukan cuma perlu mengisi perut, tapi juga buat mengisi kepala.
Sumber: Rantau 1 Muara― Ahmad Fuadi -
Tapi apa memang persahabatan bisa kendur karena jarak? Aku yakin inti persahabatan tentu tidak rusak tapi jarak dan tempat tidak bisa berdusa, berpisah secara fisik bisa merenggangkan keintiman persahabatan karena tidak lagi disirami oleh pertemuan, canda, dan diskusi.
Sumber: Rana Tiga Warna― Ahmad Fuadi -
Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu dia akan diganjar dengan gelar syahid, dan berhak mendapat derajat premium di akhirat nanti.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Sungguh ini adalah ibadah puasa terpanjang dalam hidup saya. Kami memulai sahur pukul 2.30 dini hari, ketika orang lain tengah pulas tidur, kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh pada pukul 3.00 pagi.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 102― Ahmad Fuadi -
Jangan bermain-main dengan hati perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Menuntut ilmu di PM bukan buat gagah-gagahan dan bukan biar bisa bahasa asing. Tapi menuntut ilmu karena Tuhan semata. Karena itulah kalian tidak akan kami beri ijazah, tidak akan kami beri ikan tapi akan mendapat ilmu dan kail. Kami, para ustad, ikhlas mendidik kalian dan kalian ikhlaskan pula niat untuk mau dididik
Sumber: Negri Lima Menara 50― Ahmad Fuadi -
Bagiku gaji itu nomer dua, yang utama apakah hatiku sejalan dengan pekerjaan. Kepuasan batin.
― Ahmad Fuadi -
Bukankah di Al-Quran disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk mengabdi?
Sumber: Negri Lima Menara 253― Ahmad Fuadi -
Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit.
Sumber: Negeri 5 Menara― Ahmad Fuadi -
Anak-anakku, ilmu bagai nur, sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada di tempat yang gelap. Karena itu bersihkan hti dan kepalamu, supaya sinar itu bis datang, menyentuh dan menerangi kalbu kalian semua.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Dunia perkawinan adalah dunia berbagi dan saling mengerti. Bukan dunia berharap dan meminta.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Hal lain yang patut kusyukuri semenjak menjadi BMI di Hong Kong adalah keberhasilanku menyekolahkan adik-adikku ke jenjang yang lebih tinggi dari pendidikanku. Aku empat bersaudara, adik pertamaku sekarang sudah berumah tangga. Adik keduaku kerja di sebuah apotek di Surabaya, sedangkan adik bungsuku masih sekolah di SMP kelas satu.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 70― Ahmad Fuadi -
Innamal yusri yusra. Bersama setiap kesulitan itu ada kemudahan.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Kita tidak perlu mengharapkan tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan yang terang.
― Ahmad Fuadi -
Rugi kalau stress mending kita bekerja keras.
Sumber: Negeri Lima Menara― Ahmad Fuadi -
Banyak profesi diluar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama.
Sumber: Rantau Satu Muara― Ahmad Fuadi -
Biarlah orang lain berpikir berbeda karena kami memang berbeda. Setiap orang punya pilihan, prioritas, dan misi hidup yang berbeda. Tidak ada yang bisa mengklaim lebih benar dari yang lain.
Sumber: Rantau satu Muara― Ahmad Fuadi -
Ternyata, berjalan di atas jalan yang tertutup es yang licin cukup melelahkan. Rasanya seperti menumpuk jarak dua kali lebih jauh. Setibanya di tempat tujuan, syal yang menutup hidung akan penuh dengan butiran es yang kadang juga menempel di tepi bulu mata.
Sumber: Berjuang di Tanah Rantau 51― Ahmad Fuadi -
Aku menolak untuk mengeluh tentang kegetiran, aku tidak mau mabuk dengan kesenangan. Getir dan senang, keduanya telah melengkapi racikan hidup ini.
Sumber: Rantau satu Muara― Ahmad Fuadi
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261