Tere Liye
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1979 -
Kategori: Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 21 Mei 1979
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 28.
-
Pengalaman selalu lebih penting dibanding level pendidikan dan nilai akademis.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Sikap dan kehormatanlah yang membedakan seorang petarung dengan petarung lainnya.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Kepedulian kita hari ini akan memberikan perbedaan berarti pada masa depan. Kecil saja, sepertinya sepele, tapi bisa besar dampaknya pada masa mendatang.
Selalulah menjadi anak muda yang peduli, memilih jalan suci penuh kemuliaan. Kau akan menjalani kehidupan ini penuh kehormatan. Kehormatan seorang petarung.Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Kenapa harus sakit hati? kau ditaakdirkan untuk melakukan itu. kau telah melengkapi jalan cerita, menunaikan takdir langit. aku tidak pernah sakit hati.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. keras. kokoh.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Uang seperti ratu lebah yang beranak setiap hari, terus tumbuh, serakah. Uang butuh tempat untuk berkembang biak, persis seperti mutasi genetik tidak terkendali.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Tidak ada pertaruhan hidup-mati di meja judi. Semua soal persentase dan logika. Maka jika di meja judi saja tidak ada, apalagi di dunia nyata.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Dunia ini selalu dipenuhi kabar buruk, anakku. Agar semua orang selalu menyadari, ada banyak kabar baik yang akan datang setelahnya.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Kita harus menyadari hal ini. Kita sebenarnya sedang berperang melawan kezaliman yang dilakukan kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita yang mengambil keuntungan karena memiliki pengetahuan, kekuasaan, atau sumber daya. Kita memilih tidak peduli, lebih sibuk dengan urusan masing-masing, nasib negeri ini persis seperti sekeranjang telur di ujung tanduk, hanya soal waktu akan pecah berantakan.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Lihatlah, hanya orang yang begitu menyukaiku yang amat penasaran dengan masa laluku, bukan? Jangan-jangan kau menyukaiku sejak pandangan pertama. Kabar buruk bagimu, aku tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Habis darah di badan, kering air mata, kita tidak bisa mengembalikan apa yang telah terjadi.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Semua orang memiliki jalan hidup dan takdir masing-masing.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Penjelasan adalah penjelasan, terkadang tidak perlu diburu-buru, agar kita bisa lebih baik memahaminya.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Penjelasan akan tiba pada waktu yang pass, tempat yang cocok, dan dari orang yang tepat.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Kau tahu, Thomas, jarak akhir yang baik dan akhir yang buruk dari semua cerita hari ini hanya dipisahkan oleh sesuatu yang kecil saja, yaitu kepedulian..
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Kalian tahu bagaimana cara terbaik menanamkan sebuah ide di kepala orang lain? Lakukan dengan cara berkelas.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Akan tetapi saat mereka sudah begitu dekat dengan kemenangan yang pasti, serangan balik yang mematikan datang menghancurkan.
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye -
Apakah ada di dunia ini seorang politikus dengan hati mulia dan niat lurus? Apakah masih ada seorang Gandhi? Seorang Nelson Mandela? Yang berteriak tentang moralitas di depan banyak orang,lantas semua orang berdiri rapat di belakangnya, rela mati mendukung semua prinsip itu terwujud? Apakah masih ada?
Negeri Di Ujung Tanduk― Tere Liye
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Negeri Di Ujung Tanduk dari Tere Liye akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Tere Liye
Buku dari Tere Liye:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259