Kata-kata Bijak dari Madilog dari Tan Malaka

Tan Malaka

Tan Malaka

Aktivis kemerdekaan, filsuf dari Indonesia

Hidup: 1897 - 1949

Kategori: Politics | Filsuf Negara: FlagIndonesia

Lahir: 2 Juni 1897 Meninggal: 19 Februari 1949

  • Ingatlah! Bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi.
  • Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.
  • Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.
  • Berapapun cepatnya kebohongan itu, namun kebenaran akan mengejarnya juga.
  • Manusia ialah hewan yang berpikir.
  • Sejuta kata makanan, tidak akan mengenyangkan.
  • Berpikir besar kemudian bertindak.
  • Akuilah dengan yang putih bersih, bahwa kamu sanggup dan mesti belajar dari orang Barat. Tapi kamu jangan jadi peniru orang Barat, melainkan seorang murid dari Timur yang cerdas, suka memenuhi kemauan alam dan seterusnya dapat melebihi kepintaran guru-gurunya di Barat.
  • Kalau sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya dan tak bisa dikritik, maka matilah Ilmu Pasti itu.
  • Bukan pula dengan maksud memuji atau menghina, saya berani mengatakan bahwa seorang Dayak atau irian-pun, jika berada dalam keadaan sama akan sanggup belajar sampai mencapai apa yang bisa dicapai suku bangsanya yang berada di desa dan di kota. Perbedaan  orang Indonesia yang beradab dengan yang sede
  • Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan.
  • Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan revolusioner.
  • Yang tajam balik bertimbal, kalau tak ujung pangkal mengena.
  • Seperti seekor semut hanyut bergantung pada sepotong rumput yang diayun-ayunkan gelombang.
  • Jika kita dalam perjuangan revolusioner tidak mengambil inisiatif duluan, maka lawan mendapatkan keuntungan menguasai kemauan dan perbuatan ktia sehingga kita dipaksa dalam keadaan pasif melumpuhkan.
  • Bahwasanya jika kelak Kapital Asing akan terus merajalela di Indonesia, seperti sebelum tahun 1942, maka politik Imperialisme pula yang akan merajalela di Indonesia di hari kemudian.
  • Bahwa benda itu adalah satu rantai, satu karma yang merantai hidup kita, hidup sengsara ini.
  • Jika Diponegoro dilahirkan di Barat dan menempatkan dirinya di muka satu revolusi dengan sanubarinya yang suci itu, boleh jadi akan dapat menyamai perbuatan-perbuatan Crommwell atau Garibaldi. Tetapi ia menolong perahu yang bocor, kelas yang akan lenyap.
  • Revolusilah, yang bukan saja menghukum, sekalian perbuatan ganas, menentang kecurangan dan kelaliman, tetapi juga mencapai sekalian perbaikan bagi yang buruk.
  • Janganlah menjatuhkan diri ke dalam kesesatan dengan mengira, bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat.
+17

Kata-kata Bijak 1 s/d 14 dari 14.

  • Manusia ialah hewan yang berpikir.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +360
  • Berpikir besar kemudian bertindak.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +270
  • Kalau sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya dan tak bisa dikritik, maka matilah Ilmu Pasti itu.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +208
  • Bahwa kebiasaan menghafal itu tidak menambah kecerdasan, malah menjadikan saya bodoh, mekanis, seperti mesin.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +176
  • Lapar tak berarti kenyang buat si miskin. Si lapar yang kurus kering tak akan bisa kita kenyangkan dengan kata kenyang saja, walaupun kita ulangi 1001 kali.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +87
  • Yang tajam balik bertimbal, kalau tak ujung pangkal mengena.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +84
  • Seperti seekor semut hanyut bergantung pada sepotong rumput yang diayun-ayunkan gelombang.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +81
  • Bahwa benda itu adalah satu rantai, satu karma yang merantai hidup kita, hidup sengsara ini.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +65
  • Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +48
  • Sedangkan sebetulnya cara mendapatkan hasil itulah yang lebih penting daripada hasil sendiri.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +29
  • Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat, dan didikan masing-masing orang.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +23
  • Sudah pernah pengarang buku di Amerika meramalkan, bahwa kalau satu negara seperti Amerika mau menguasai samudera dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +22
  • Para ahli filsafat sudah memberi bermacam-macam pemandangan tentang dunia itu. Yang perlu lagi ialah merubah dunia itu.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +21
  • Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan.
    Madilog
    Tan Malaka
    - +
    +8
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Madilog dari Tan Malaka akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Tan Malaka

Buku dari Tan Malaka: