Kata-kata Bijak dari Rahvayana 2: Ada yang Tiada dari Sujiwo Tejo

Sujiwo Tejo

Sujiwo Tejo

Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia

Hidup: 1962 -

Kategori: Artis | Media | Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

Lahir: 31 augustus 1962

  • Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.
  • Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.
  • Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.
  • Cintanya kepada sesama manusia cuma dalam rangka cintanya kepada Tuhan yang menciptakan manusia!
  • Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?
  • Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.
  • Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri.
  • Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satupun perangku menjadi agung karena membela cinta.
  • Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara.
  • Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan.
  • Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya dan saling mendoakan.
  • Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?
  • Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.
  • Cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa di bui, kekasih.
  • Engkau kopi puncak malamku, kekasih, pahit dan kelam tanpa kusedu.
  • Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap.
  • Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.
  • Intinya, bagimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, wihara, kuil, dan sebagainya.
  • Apakah selama ini kita masuk ke dalam agama atau agama yang kita masukkan ke dalam diri kita?
  • Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta.
+17

Kata-kata Bijak 1 s/d 5 dari 5.

  • Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara.
    Rahvayana 2: Ada yang Tiada
    Sujiwo Tejo
    - +
    +602
  • Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.
    Rahvayana 2: Ada yang Tiada
    Sujiwo Tejo
    - +
    +162
  • Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan.
    Rahvayana 2: Ada yang Tiada
    Sujiwo Tejo
    - +
    +143
  • Jangan tanya besarnya seseorang dari anaknya sendiri. Di mata keluarganya seorang ayah pasti biasa-biasa saja. Mungkin malah kerdil.
    Rahvayana 2: Ada yang Tiada
    Sujiwo Tejo
    - +
    +96
  • Kesenian yang baik biasanya merupakan biografi senimannya, biografi yang disamar-samarkan di sana sini.
    Rahvayana 2: Ada yang Tiada
    Sujiwo Tejo
    - +
    +78
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Rahvayana 2: Ada yang Tiada dari Sujiwo Tejo akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Sujiwo Tejo

Buku dari Sujiwo Tejo: