• Sigmund Freud Suara intelek adalah lembut, tetapi tidak berhenti sampai ia mendapatkan pendengaran.
    Asli: The voice of the intellect is a soft one, but it does not rest until it has gained a hearing.
    Sigmund Freud
    Psikiater dari Austria 1856-1939
    - +
    +2
Loading......
Sigmund Freud - Suara intelek adalah lembut, tetapi tidak berhenti sampai ia mendapatkan pendengaran.
Suara intelek adalah lembut, tetapi tidak berhenti sampai ia mendapatkan pendengaran. dari : Sigmund Freud
X
plant-drops forest hills-sunrise lake-forest mountains-with-lake purple-flower river-forest road-with-clouds sky-stars straat-stad sun-over-waterfall yellow-wheat z-love-children-sun z-love-geliefdes-zon z-love-hands-sun z-love-hands z-love-leaves z-love-parijs z-love-small-hearts z-love-zwanen

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
plant-drops Suara intelek adalah lembut, tetapi tidak berhenti sampai ia mendapatkan pendengaran.
- Sigmund Freud JagoKata.com