Kata-kata Bijak dari Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu dari Sandi Firly

Sandi Firly

Sandi Firly

Penulis dari Indonesia

Hidup: 1975 -

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Lagi pula, bukankah perasaan saat jatuh cinta itu lebih mendebarkan hati, lebih indah, lebih menggelisahkan, dan lebih mengharukan seperti balon yang terus dipompa, membesar, membesar, dan saat cinta diterima dia adalah balon yang telah dilepaskan terbang terbawa angin, tak ada lagi perasaan cemas d
  • Pada akhirnya, kita harus menyadari, ada banyak bayangan dan khayalan yang sebenarnya sering kali bertolak belakang dengan kenyataan yang kita temui.
  • Biarlah kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cina itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja yang tak kunjung malam.
  • Sungai masa lalu itu selalu berada di sana. Sungai yang menghilirkan kita di sini saat ini. menjadi kenangan, yang mungkin pahit, tetapi selalu ada rasa manis yang bisa kau cecap. Kau bisa setiap saat menengoknya, barangkali sambil mengingat kawan-kawan kecilmu yang ikut berenang bersama di sungai i
  • Dalam kehidupan, hanya ada dua cara menunggu takdir, Ayuh; pasrah atau berusaha. Kalau pasrah, maka takdir yang datang seperti lempung yang dibentuk Tuhan sekehendak-Nya tanpa ada campur tangan kita. Sedangkan kalau kita berusaha, maka kita telah ikut campur tangan dengan lempung yang dibentuk Tuhan
+2

Kata-kata Bijak 1 s/d 14 dari 14.

  • Lagi pula, bukankah perasaan saat jatuh cinta itu lebih mendebarkan hati, lebih indah, lebih menggelisahkan, dan lebih mengharukan seperti balon yang terus dipompa, membesar, membesar, dan saat cinta diterima dia adalah balon yang telah dilepaskan terbang terbawa angin, tak ada lagi perasaan cemas dan tegang khawatir balon akan meledak karena terlalu kencang dipompa. Sedangkan cinta yang ditolak adalah balon yang pecah, membuyarkan impian, menerbitkan kehampaan.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +72
  • Biarlah kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cina itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja yang tak kunjung malam.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +26
  • Manusia pada dasarnya lemah tidak akan mampu bergerak sendiri, dan karenanya memerlukan segenap alam semesta untuk membawa impian dan raga kita ke tempat-tempat yang sebelumnya terasa mustahil terjangkau; menjejakkan kaki, merasakan atmosfernya, langitnya, udaranya, dan manusia-manusia yang berjalan di atasnya.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +11
  • Benar kata seorang penulis, bila kita terus menerus mengimpikan sesuatu, maka segenap alam semesta akan membantu kita mewujudkannya. Dan sekarang, tibalah giliranku menemui mimpi-mimpi itu.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +10
  • Apa pelajaran yang bisa kau petik dari kisahku ini, Ayuh? Adalah hidup yang selalu terbuka bagi kemungkinan apa saja. Yang terpenting kita tetap harus berani bermimpi, dan berusaha mewujudkannya. Perkara gagal, itu hal lain. Sebab kalau tidak pernah berusaha, maka kita sesungguhnya telah kalah sebelum berperang. Kalaupun kalah setelah berusaha, itu sama mati dalam perang. Mati sahid, kata orang Islam.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +9
  • Bahkan aku berkeyakinan, seandainya tidak pernah ada buku, maka dunia ini tidak layak untuk ditinggali oleh manusia.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +9
  • Tapi, jangan kau pikir aku akan terpuruk lantaran patah hati. Aku terlalu kuat untuk hal semacam ini.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +7
  • Dalam kehidupan, hanya ada dua cara menunggu takdir, Ayuh; pasrah atau berusaha. Kalau pasrah, maka takdir yang datang seperti lempung yang dibentuk Tuhan sekehendak-Nya tanpa ada campur tangan kita. Sedangkan kalau kita berusaha, maka kita telah ikut campur tangan dengan lempung yang dibentuk Tuhan itu, meski hasilnya bisa saja juga tidak sesuai keinginan kita. Tapi, setidaknya kita telah berusaha, bukan?
    Takdir Tuhan, siapa yang tahu?
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +6
  • Pilih bintangmu, impikan, dan biarkan alam semesta membantu bekerja mewujudkannya.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +4
  • Ini hanyalah perkara takdir. Dan aku cukup bahagia karena telah diberikan perasaan yang indah, juga kesedihan di ujung cinta ini. Jauh lebih buruk bila aku seumur hidup tidak sekali pun mengalami perasaan ini, perasaan jatuh cinta. Ibaratnya; berani jatuh cinta, maka harus berani patah hati pula.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +3
  • Kurasa, salah satu kemewahan dalam hidup adalah ketika kita membaca sebuah buku yang tepat, memberikan pengalaman luar biasa, seolah menemukan sesuatu yang mampu menambah nilai bagi jiwa dan hidup.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +2
  • Tak pernah aku ragukan bahwa, dan kaulah buktinya, semesta selalu berpihak kepada orang-orang yang selalu memelihara mimpinya, sesederhana apa pun itu.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    +1
  • Cinta tidak mengenal waktu kapan, di mana, dan kepada siapa dia akan datang. Kitalah yang harus berani memperjuangkannya bila memang telah dipilihnya.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
     0
  • Ketika kau menulis sebuah novel, maka kau tidak saja menulis untuk dirimu sendiri, lingkungan sekitarmu, tapi juga untuk dunia.
    Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu
    Sandi Firly
    - +
    -2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Catatan Ayah tentang Cintanya Kepada Ibu dari Sandi Firly akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Sandi Firly