Kata-kata Bijak dari Kaliluna: Luka di Salamanca dari Ruwi Meita

Ruwi Meita

Ruwi Meita

Penulis dari Indonesia

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Kata orang, karya anak kecil dan karya seniman terkenal kadang tak bisa dibedakan. Hanya saja, seorang seniman punya konsep, sementara anak kecil punya kebahagiaan.
  • Memanah bisa berarti dua hal: kamu bisa bermeditasi saat memanah atau kamu bisa membunuh seseorang dengan panahmu.
  • Pernahkah pelangi menangis karena hujan dan langit mau mewarnainya? Jika sempat, tolong katakan pada hujan untuk menitik satu kali pada tiga puluh tahun kesunyian ujung pelangi yang tak terbatas. Mungkin saja asa yang tersesat menemukan jalan pulang dan darah tak harus pada telapak tangan yang beku.
  • Berhentilah menyakiti dirimu sendiri. Kamu pikir dunia tidak akan peduli saat kamu terpuruk. Mungkin memang benar. Tapi kamu juga harus melihat jika ada orang-orang yang peduli denganmu. Jangan tolak mereka.
  • Saat kancing bajumu hilang, kamu memiliki dua pilihan: menjahit kancing baju yang baru atau tidak lagi memakai baju itu. Kamu bisa saja tetap memakai baju itu dengan mengabaikan kancing yang hilang. Tapi, itu bukan pilihan. Itu pengabaian karena kamu membiarkan dirimu ikut hilang. Sekaligus.
  • Laki-laki tak bisa tidur karena dua hal; karier dan perempuan.
  • Mata adalah terang tubuh. Jika mata mulai redup maka reduplah dunia.
  • Memulai sesuatu memang berat. Percayalah setelah kamu memulai kamu akan sadar bahwa ini tidak seberat yang kamu bayangkan.
  • Hanya dengan tidur kau akan selamat dari naga-naga orang dewasa.
  • Waras dan gila tak ada bedanya saat kau memutuskan memegang pisau dan menggunakannya untuk menyakiti orang lain.
  • Perubahan zaman tidak bisa dilawan. Semua hal bisa diganti dan memang harus diganti.
+8

Kata-kata Bijak 1 s/d 12 dari 12.

  • Memanah bisa berarti dua hal: kamu bisa bermeditasi saat memanah atau kamu bisa membunuh seseorang dengan panahmu.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +28
  • Berhentilah menyakiti dirimu sendiri. Kamu pikir dunia tidak akan peduli saat kamu terpuruk. Mungkin memang benar. Tapi kamu juga harus melihat jika ada orang-orang yang peduli denganmu. Jangan tolak mereka.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +12
  • Kamu berusaha membuang jauh semua bintang-bintangmu tetapi kamu tidak menyadari bahwa selalu ada yang tertinggal di dalam hatimu. Ada yang bilang biarlah rindu menjadi rindu.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +5
  • Memulai sesuatu memang berat. Percayalah setelah kamu memulai kamu akan sadar bahwa ini tidak seberat yang kamu bayangkan.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +4
  • Saat kamu menarik senar busur menjauh dari busurmu sebenarnya semua yang ada dalam dirimu baik yang berlawanan ataupun yang searah justru berkumpul di satu tempat. Kamu tahu dimana? Di batinmu. Mereka berkumpul untuk menentukan takdirmu.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +4
  • Bukan tempat yang membuatmu tenang tapi dirimu sendiri. Bukan tempat yang mengontrol hidupmu namun dirimu sendiri.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +3
  • Kadang kamu harus melepaskan pegangan untuk bisa melihat tempat baru.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +2
  • Kadang seseorang harus memilih salah satu, meskipun itu akan menghancurkan pilihan satunya.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    +1
  • Apa salahnya menjadi peduli? Oh jangan-jangan kamu ingin membuat semua orang di dekatmu merasa bersalah atas apa yang menimpamu? Kamu ingin membuat mereka menderita? Kamu tidak rela hanya kamu seorang yang menderita di dunia ini?
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
     0
  • Bertahanlah dengan apapun yang bisa kamu bijak.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
     0
  • Kadang sebuah luka lama bisa tergeser oleh luka baru.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
     0
  • Jangan percaya pada laki-laki yang menyukai puisi. Sebab laki-laki seperti itu biasanya kantongnya kosong.
    Kaliluna: Luka di Salamanca
    Ruwi Meita
    - +
    -2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Kaliluna: Luka di Salamanca dari Ruwi Meita akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Ruwi Meita

Buku dari Ruwi Meita: