Kata-kata Bijak 1 s/d 6 dari 6.
-
Tangan Pak Sidi sangat aneh. Pucat dan retak. Kuku-kukunya kotor dan berwarna biru gelap. Seperti racun. Aku menelan ludah, tanganku bergetar. Suara kertas yang bergesek semakin membuatku gelisah.
Days of Terror― Ruwi Meita -
Dari arah jendela, terdengar suara kaca digores. Aku menoleh dan menemukan wajah sangar dengan kuku tajam.
Days of Terror― Ruwi Meita -
Almanak itu seharusnya tidak boleh keluar dari dalam kamar. Sekali keluar, maka dia tidak bisa dihentikan. Pada mulanya almanak itu akan memberimu keuntungan, sampai akhirnya kamu terus ketagihan untuk terus melakukan perjalanan waktu. Padahal ada harga yang harus dibayar dalam tiap perjalanan itu.
Days of Terror― Ruwi Meita -
Kutengok kepalaku ke kiri dan aku menyesalinya. Aku berusaha berpaling, tapi sudah tidak bisa. Separuh wajah nenek-nenek tampak sedang mengintaiku dari ujung lorong. Matanya menatapku tajam. Rambut putihnya menjuntai sampai lantai. Teksturnya aneh. Setelah kuperhatikan rambut nenek itu memang dari pasir, yang mengucur dari atas kepala sampai ke lantai tanpa pernah habis.
Days of Terror― Ruwi Meita -
Kau sang penjelajah waktu. Hanya kau sang empunya masa. Bukalah lembaran kayu. Pada suatu ketika waktu beku. Semua bisa terjadi saat kau… TERKUTUK.
Days of Terror― Ruwi Meita -
Kita harus tetap melanjutkan hidup. Biarlah yang mati tetaplah mati.
Days of Terror― Ruwi Meita
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Days of Terror dari Ruwi Meita akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Ruwi Meita
Buku dari Ruwi Meita:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261