Kata-kata Bijak 1 s/d 9 dari 9.
-
Pernahkah pelangi menangis karena hujan dan langit mau mewarnainya? Jika sempat, tolong katakan pada hujan untuk menitik satu kali pada tiga puluh tahun kesunyian ujung pelangi yang tak terbatas. Mungkin saja asa yang tersesat menemukan jalan pulang dan darah tak harus pada telapak tangan yang beku.
Alias― Ruwi Meita -
Mata adalah terang tubuh. Jika mata mulai redup maka reduplah dunia.
Alias― Ruwi Meita -
Dendam lebih indah dari penantian?
Alias― Ruwi Meita -
Buatlah kenangan yang baru dan jangan putus asa untuk terus membuat yang baru, meski rasanya seperti menyalakan api pada kayu yang basah!
Alias― Ruwi Meita -
Kadang kala kita harus selalu waspada dan untuk itu kita membutuhkan prasangka dan dugaan. Jangan abaikan prasangka buruk sebab dunia ini jahat!
Alias― Ruwi Meita -
Saat seseorang mengikatkan diri dalam dendam tidak ada yang namanya selesai. Sebab dendam adalah kemarahan yang tak pernah padam. Kamu melihat awalnya namun tak bisa melihat akhirnya. Takkan pernah bisa. Kecuali seseorang yang menghentikannya.
Alias― Ruwi Meita -
Tidak ada yang salah menjadi cantik. Yang salah itu jika semua itu bukan keinginanmu.
Alias― Ruwi Meita -
Beberapa orang suka ditakut-takuti dan mau membayar berapa saja untuk menaikkan adrenalinnya.
Alias― Ruwi Meita -
Sebuah hubungan itu bertahan lama bisa terjadi karena dua hal, pertama karena kebutuhan dan yang kedua karena ketergantungan. Bisa juga karena keduanya.
Alias― Ruwi Meita
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Alias dari Ruwi Meita akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Ruwi Meita
Buku dari Ruwi Meita:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261