Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 20.
-
Beban hidup selalu berganti setiap hari. Masalah terus terlahir dari rahim kesibukan masyarakat kota: takut terlambat masuk kantor, takut gaji dipotong, takut dimarahi istri, takut tak dapat membayar bulanan anak, takut ditinggal pacar simpanan, hingga istri kedua.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Rentetan peristiwa yang melulu dan membuat seorang jengah. Ia berlari untuk menyelamatkan diri dari semua belenggu itu.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Kenyang ia melihat pemadangan gemerlap lampu-lampu, pekik tawa dalam pesta-pesta penuh hidangan lezat, atau rintih tengah malam para perempuan dari gedung-gedung gemerlap tempat para penjual cinta.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Betapa hidup ini sudah kehilangan hiburan yang bermutu.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Orang-orang itu lebih memilih berhenti menjual dirinya pada kenikmatan hidup yang fana.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Kebanyakan dari orang-orang itu berlari karena jemu dengan hidup. Mereka ingin berlari terlepas dari belenggu-belenggu.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Lalu hal yang dapat ia lakukan hanya belari. Ia tidak memiliki tujuan saat berlari atau kapan akan berhenti?
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Mereka terus berlari, ke lubang-lubang nasib yang kelam; seperti seorang musafir yang kehilangan rumah dan alasan.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Apakah kenyataan hidup memiliki batas yang nyata?
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Hidup ini sudah dirancang dengan semua kekacauannya. Tuhan sedang bermain-main dengan umat-Nya.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Mungkin hanya Tuhan yang dapat melakukannya dengan mengakhiri dunia.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Mungkin mereka hanya akan berhenti pada suatu ujung kenyataan; akhir dari segala pertanyaan tentang hidup!
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Namun tak ada satu pun dari mereka yang tahu di mana tempat itu; sebuah batas dari kenyataan hidup tersebut; suatu akhir dari pertanyaan-pertanyaan ganjil hidup; tentang masalah-masalah yang memang tak akan pernah tuntas untuk diakhiri.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Namun tidak semua permasalahan hidup usai hanya dengan berlari.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Namun, ketika berlari, terkadang juga terbetik pikiran, di mana batas semua kenyataan ini?
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Paling penting lagi, ia bermimpi menjadi manusia yang tak tersekap oleh hal-ihwal ketakutan segala kehidupan. Maka ia terus berlari.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Tak ada masalah yang benar-benar dapat dituntaskan dengan penuh.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Orang-orang itu tidak pernah tahu kalau sesuatu sedang mengintai mereka: kejemuan yang mengerikan.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Orang-orang kota yang terlalu sibuk dengan segala hal di luar dirinya, acap kehilangan gairah hidup.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia -
Semua ini seperti berlari dari suatu realita—masalah-masalah yang menumpuk.
Seratus Tahun Berlari― Risda Nur Widia
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Seratus Tahun Berlari dari Risda Nur Widia akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Risda Nur Widia
Buku dari Risda Nur Widia:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261