Kata-kata Bijak dari Seratus Tahun Berlari dari Risda Nur Widia

Risda Nur Widia

Risda Nur Widia

Penulis dari Indonesia

Hidup: 1992 -

Kategori: Penulis (Modern) Negara: FlagIndonesia

  • Mendadak seberkas sinar matahari membersit dari gundukan mendung. Gerimis turun bersama kilas cahaya tipis di langit. Pelan-pelan membasahi pelataran.
  • Mereka benar-benar layaknya derai angin di tengah gurun yang tiba dengan baju kumal, wajah melas, dan becak tua penuh karat.
  • Rentetan peristiwa yang melulu dan membuat seorang jengah. Ia berlari untuk menyelamatkan diri dari semua belenggu itu.
  • Sendu dalam larik kalimat itu mengawang sunyi.
  • Betapa hidup ini sudah kehilangan hiburan yang bermutu.
  • Alam memiliki energi tak langsung yang merasuki pikiran.
  • Pekik tangis seolah menjadi pemanis kamp setiap hari.
  • Bunga-bunga kesunyian pun seperti diciptakan untuk menandai kemurungan di setiap kota.
+5

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 20.

  • Beban hidup selalu berganti setiap hari. Masalah terus terlahir dari rahim kesibukan masyarakat kota: takut terlambat masuk kantor, takut gaji dipotong, takut dimarahi istri, takut tak dapat membayar bulanan anak, takut ditinggal pacar simpanan, hingga istri kedua.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +15
  • Rentetan peristiwa yang melulu dan membuat seorang jengah. Ia berlari untuk menyelamatkan diri dari semua belenggu itu.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +7
  • Kenyang ia melihat pemadangan gemerlap lampu-lampu, pekik tawa dalam pesta-pesta penuh hidangan lezat, atau rintih tengah malam para perempuan dari gedung-gedung gemerlap tempat para penjual cinta.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +6
  • Betapa hidup ini sudah kehilangan hiburan yang bermutu.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Orang-orang itu lebih memilih berhenti menjual dirinya pada kenikmatan hidup yang fana.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +3
  • Kebanyakan dari orang-orang itu berlari karena jemu dengan hidup. Mereka ingin berlari terlepas dari belenggu-belenggu.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +2
  • Lalu hal yang dapat ia lakukan hanya belari. Ia tidak memiliki tujuan saat berlari atau kapan akan berhenti?
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +1
  • Mereka terus berlari, ke lubang-lubang nasib yang kelam; seperti seorang musafir yang kehilangan rumah dan alasan.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    +1
  • Apakah kenyataan hidup memiliki batas yang nyata?
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Hidup ini sudah dirancang dengan semua kekacauannya. Tuhan sedang bermain-main dengan umat-Nya.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Mungkin hanya Tuhan yang dapat melakukannya dengan mengakhiri dunia.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Mungkin mereka hanya akan berhenti pada suatu ujung kenyataan; akhir dari segala pertanyaan tentang hidup!
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Namun tak ada satu pun dari mereka yang tahu di mana tempat itu; sebuah batas dari kenyataan hidup tersebut; suatu akhir dari pertanyaan-pertanyaan ganjil hidup; tentang masalah-masalah yang memang tak akan pernah tuntas untuk diakhiri.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Namun tidak semua permasalahan hidup usai hanya dengan berlari.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Namun, ketika berlari, terkadang juga terbetik pikiran, di mana batas semua kenyataan ini?
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Paling penting lagi, ia bermimpi menjadi manusia yang tak tersekap oleh hal-ihwal ketakutan segala kehidupan. Maka ia terus berlari.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Tak ada masalah yang benar-benar dapat dituntaskan dengan penuh.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
     0
  • Orang-orang itu tidak pernah tahu kalau sesuatu sedang mengintai mereka: kejemuan yang mengerikan.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    -1
  • Orang-orang kota yang terlalu sibuk dengan segala hal di luar dirinya, acap kehilangan gairah hidup.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    -1
  • Semua ini seperti berlari dari suatu realita—masalah-masalah yang menumpuk.
    Seratus Tahun Berlari
    Risda Nur Widia
    - +
    -1
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Seratus Tahun Berlari dari Risda Nur Widia akan selalu Anda temukan di JagoKata.com

Lihat semua kata-kata bijak dari Risda Nur Widia

Buku dari Risda Nur Widia: