Kata-kata Bijak 1 s/d 15 dari 15.
-
Hidup bagaikan dandelion. Bunga ini disebut prajurit angin karena mereka menebarkan benihnya dengan bantuan angin, terbang ke mana pun angin membawa. Bisa saja mendarat di tanah yang subur, ke danau dan tanah yang gersang. Kita sebenarnya perlu belajar dari bunga kecil ini bagaimana menerima kenyataan hidup. Dandelion yang terbawa angin tidak tahu di mana ia akan jatuh dan bagaimana kelak Tuhan menentukan cerita selanjutnya. Bahagia, sedih, atau hilang selamanya tanpa sempat menjadi dandelion baru.
Hawa― Riani Kasih -
Menangislah, kalau itu membuatmu lega. Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah…
Hawa― Riani Kasih -
Mereka punya hak untuk bicara seperti itu. Kita punya hak untuk menutup telinga. Introspeksi diri sajalah. Yang penting tetap siaga kapan pun dan di mana pun. Tetap berbuat baik kapan pun dan di mana pun. Sesederhana itu.
Hawa― Riani Kasih -
Ikuti kata hati sajalah. Hati selalu bisa memandang lebih jelas ketimbang mata.
Hawa― Riani Kasih -
Jika kenangan adalah nyanyian, maka keheninganlah yang menjadi alat musiknya.
Hawa― Riani Kasih -
Suasana pagi mana lagi yang pantas dikeluhkan? Bukankah hidup itu indah jika dapat dinikmati sebagaimana mestinya? Saat harus bekerja, segenap pikiran pun fokus untuk bekerja.
Hawa― Riani Kasih -
Beberapa kesedihan akan sembuh seiring waktu.
Hawa― Riani Kasih -
Kadang-kadang kita memang perlu mengingat kenangan lalu, tapi sekali dua kali saja, jangan terlalu sering. Bukankah kita tidak hidup di masa lalu? Jadi apa yang membuatmu takut menciptakan kenangan baru?
Hawa― Riani Kasih -
Sekuat apa pun seorang lelaki, ia tetap perlu ruang diri sendiri dan untuk air matanya. Ruang bernama sepi.
Hawa― Riani Kasih -
Cinta punya takdirnya masing-masing.
Hawa― Riani Kasih -
Kadang-kadang sikap mampu berbicara lebih jelas dibandingkan kata-kata.
Hawa― Riani Kasih -
Ketika mencintai, kita harus siap kehilangan. Tapi siapa orang yang benar-benar siap menerima kehilangan?
Hawa― Riani Kasih -
Perempuan butuh ruang sendiri. Ada hal yang membuatnya tidak mau berbagi.
Hawa― Riani Kasih -
Kita butuh ruang sendiri untuk menghadapi kesedihan.
Hawa― Riani Kasih -
Kupikir pribadimu seperti buku. Hanya akan terbaca setelah membuka lembaran-lembarannya. Penuh kejutan. Kupikir begitu.
Hawa― Riani Kasih
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Hawa dari Riani Kasih akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Riani Kasih
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia 437 -
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261