• Primadonna Angela Aku nggak akan pernah lupa. Kamu minta izin ke Papa untuk mengajakku menemanimu berjuang bareng, sepanjang sisa umur hidup kita. Kamu nggak menjaminku untuk bahagia, tapi kamu bilang ingin berjuang bareng bersamaku. Itu yang bikin Papa berhenti berharap mendapatkan menantu yang sempurna, karena dia telah bertemu dengan suami yang sempurna untukku. Mana bisa kamu menentukan sikap sembari khawatir kehilangan pekerjaan. Kalau kamu takut nggak ada uang karen mikirin aku dan Gilang, artinya kamu sama saja nggak kasih aku dan Gilang kesempatan untuk menemanimu berjuang.
    Primadonna Angela
    Penulis dari Indonesia 1976-
    Primadonna Angela
    - +
    +3
Loading...
Primadonna Angela - Aku nggak akan pernah lupa. Kamu minta izin ke Papa untuk mengajakku menemanimu berjuang bareng, sepanjang sisa umur hidup kita. Kamu nggak menjaminku untuk bahagia, tapi kamu bilang ingin berjuang bareng bersamaku. Itu yang bikin Papa berhenti berharap mendapatkan menantu yang sempurna, karena dia telah bertemu dengan suami yang sempurna untukku. Mana bisa kamu menentukan sikap sembari khawatir kehilangan pekerjaan. Kalau kamu takut nggak ada uang karen mikirin aku dan Gilang, artinya kamu sama saja nggak kasih aku dan Gilang kesempatan untuk menemanimu berjuang.
Aku nggak akan pernah lupa. Kamu minta izin ke Papa untuk mengajakku menemanimu berjuang bareng, sepanjang sisa umur hidup kita. Kamu nggak menjaminku untuk bahagia, tapi kamu bilang ingin berjuang bareng bersamaku. Itu yang bikin Papa berhenti berharap mendapatkan menantu yang sempurna, karena dia telah bertemu dengan suami yang sempurna untukku. Mana bisa kamu menentukan sikap sembari khawatir kehilangan pekerjaan. Kalau kamu takut nggak ada uang karen mikirin aku dan Gilang, artinya kamu sama saja nggak kasih aku dan Gilang kesempatan untuk menemanimu berjuang. oleh: Primadonna Angela
X

Font size:

20 px 24 px 28 px 32 px 40 px 48 px

Font:

Arial TNR Verdana Courier New Comic Monospace

Warna:

Putih Beru Merah Kuning Hijau Hitam

Bayangan:

Tidak Putih Hitam
Aku nggak akan pernah lupa. Kamu minta izin ke Papa untuk mengajakku menemanimu berjuang bareng, sepanjang sisa umur hidup kita. Kamu nggak menjaminku untuk bahagia, tapi kamu bilang ingin berjuang bareng bersamaku. Itu yang bikin Papa berhenti berharap mendapatkan menantu yang sempurna, karena dia telah bertemu dengan suami yang sempurna untukku. Mana bisa kamu menentukan sikap sembari khawatir kehilangan pekerjaan. Kalau kamu takut nggak ada uang karen mikirin aku dan Gilang, artinya kamu sama saja nggak kasih aku dan Gilang kesempatan untuk menemanimu berjuang.
- Primadonna Angela
JagoKata.com