Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1925 - 2006
Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 6 Februari 1925 Meninggal: 29 April 2006
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 27.
-
Tak akan ada kampung sebersih ini di atas gunung kalau tak ada kerukunan di antara para penghuni.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Alam dan manusia telah membikinnya tidak brdaya dalam umur yang baru setengah abad. Sejak meninggalkan kampung halaman dan keluarga ia hanya mengenal penderitaan, tindasan, dan aniaya. Kami hanya dapat menangis dalam hati. Dan itupun tidak berguna. Orang-orang Jepang yang telah menindasnya sampai ia jadi begitu sekarang mungkin hidup senang di tengah keluargaya. Ya, sejak 1950, mungkin sudah sejak 1945.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Doa dan ucapan selamat jalan diucapkan oleh mulut dan tangan yang kami jabat. Tak seorangpun mengucapkan terimakasih. Dan memang kami tidak menuntut, tidak membutuhkan. Sayang, kami belum mampu berbuat lebih dari ini.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Adat perempuan dibeli; adat orang tua menjual; kalau harta sudah di tangan apalagi akan dipersoalkan?
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Sungguh mengguncangkan mengetahui adanya sejumlah orang yang sejak perawan remaja sampai jadi nenek tetap terbelenggu oleh perbuatan keji balatentara Jepang. Di masa kemajuan tekhnologi semaju sekarang ini.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Seluruh halaman ditutup dengan pagar bambu anyaman tinggi, tak dapat dilihat dari jalanan. Apa sebab dipagar rapat tinggi? Agar orang tak tahu apa yang sedang terjadi di dalam.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Itulah dia, perempuan tua yang kau cari, wanita seperti ibumu, yang dilahirkan di pulau nenek-moyangnya, Jawa.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Orang jawa kulitnya licin, seperti ular.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Temuilah saudara-saudaramu yang baru datang dari Jawa, karena kalian adalah anak-anak dari ibu Jawa - Beberapa Pemuda Arafuru Yang Menemui Suyud Dkk Para Buangan di Pulau Buru.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Ia pun sesungguhnya mengerti orang-orang di gunung itu ingin belajar, ingin bergambar sebagaimana mereka yang tinggal di darat, di pantai, dan di tempat-tempat lain.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Tombak dan parang baru harus diberkati oleh orang yang punya ludah tua atau air tua. Di saat mereka mengatakan itu tangan mereka menunjuk kearah bukit-bukit ini sebagai kiblat.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Biasa: harta dengan kejamnya telah memisahkan ibu dari anak.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Ia menyimpan dendam. Dendam yang terus menyala sebelum pembunuhan menutupnya. Dan dendam itu bisa menjalar jadi perang kampung.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Kau biarkan suamiku merampas istri orang; itu berarti kau ikut membangunkan kejahatan, kerusuhan, dan malapetaka.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Kau pukul dia sampai hampir mati. Kau hajar dia seperti babi. Apa kesalahannya? Kan dia istrimu sendiri? Kau harus kasihan padanya. Kalau kurang ajar peringatkan dengan baik. Kalau nasihatmu sudah berulang kali tak diindahkan apa boleh buat.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Katakan pada saya, Ibu, nama ibu yang sebenarnya. Kami datang untuk mengenali Ibu, untuk mengetahui keadaan Ibu, dan ingin membantu Ibu bila kami mampu dan berkesempatan melakukannya. Ingin berbuat sesuatu yang patut untuk Ibu, biarpun kami hanya tahanan, tidak punya kebebasan. Katakanlah nama Ibu, sebutkanlah.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Dalam keadaan waspada biasanya orang Alfuru, terutama yang masih terikat pada kepercayaan pamali, sangat pelit memberikan keterangan tentang kehidupan Alfuru.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Jadi, sudah di tujuan pertama mereka dikurung dan dijaga. Itu tak lain artinya daripada hilangnya sekian banyak kebebasan mereka.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Mungkinkah seorang anak yang cengeng dalam perkembangannya barang dua puluh tahun kemudian bisa berubah jadi penentang dan pelawan? Bisa. Penderitaan tak tertanggungkan bisa mengakibatkan tiga macam sikap: menyerah tanpa syarat, melawan, atau membiarkan diri hancur. Mulyati memilih melawan.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer -
Namun, kejahatannya juga tidak boleh dilupakan begitu saja karena jasa beberapa orang.
Perawan Dalam Cengkeraman Militer― Pramoedya Ananta Toer
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Perawan Dalam Cengkeraman Militer dari Pramoedya Ananta Toer akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Pramoedya Ananta Toer
Buku dari Pramoedya Ananta Toer:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259