
Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1925 - 2006
Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 6 Februari 1925 Meninggal: 29 April 2006
Kata-kata Bijak 1 s/d 17 dari 17.
-
Di sana, di kampung nelayan tetesan deras keringat membuat orang tak sempat membuat kehormatan, bahkan tak sempat mendapatkan nasi dalam hidupnya terkecuali jagung tumbuk yang kuning. Betapa mahalnya kehormatan dan nasi.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Hanya orang dan binatang bodoh saja yang kena cambuk.
Gadis Pantai (1962)― Pramoedya Ananta Toer -
Aku tak jadi kaya karena pemberiannya. Mereka pun tak jadi kaya karena pemberianku. Itulah kebijaksanaan.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada orang atasan.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Laut tetap kaya takkan kurang, cuma hati dan budi manusia semakin dangkal dan miskin.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Aku tak suka pada priayi. Gedung-gedung berdinding batu itu neraka. Neraka. Neraka tanpa perasaan. Tak ada orang mau dengarkan tangisnya. Kalau anak itu besar kelak, dia pun takkan dengarkan keluh-kesah ibunya. Dia akan perintah dan perlakukan aku seperti orang dusun, seperti abdi. Dia perlakukan aku seperti bapaknya memperlakukan aku kini dan selama ini. Tapi lindungilah dia. Dia anakku yang tak mengenal emaknya, tak kenal lagi air susu emaknya.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Seganas-ganasnya laut dia lebih pemurah dari hati priayi.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Dengarkan sahaya punya cerita. Cuma satu yang dikehendaki Allah, Mas Nganten, yaitu supaya orang ini baik. Buat itu ada agama. Buat itu orang-orang berkiblat kepada-Nya. Tapi nyatanya kehendak Allah yang satu itu itu saja tidak seluruhnya terpenuhi. Di dunia ini terlalu banyak orang jahat.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Bagi wanita muda, Mas Nganten, sebenarnya tak ada kesulitan hidup di dunia, apalagi kalau ia canti, dan rodi sudah tak ada lagi.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Bagi orang atasan ingat-ingatlah itu Mas Nganten, tambah tinggi tempatnya tambah sakit jatuhnya. Orang rendahan ini boleh jatuh seribu kali, tapi ia selalu berdiri lagi. Dia ditakdirkan untuk sekian kali berdiri setiap hari.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Mbok, kau mau lawan kejahatan nini dengantanganmu, tapi kau tak mampu. Maka itu kau lawan dengan lidahmu. Kaupun tak mampu. Kemudian kau cuma lawan dengan hatimu. Setidak-tidaknya kau melawan.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Kurang hati-hati sama juga tidak jujur.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Orang tak bisa berhati-hati setiap saat buat seumur hidupnya.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Di sini ada hukum. Kalau hukum tidak ditaati lagi, mari, mari kita panggil hakim.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung.
Gadis Pantai― Pramoedya Ananta Toer -
Kita ini biar hidup dua belas kali di dunia, tidak bisa kumpulkan duit buat beli barang-barang yang terdapat dalam hanya satu kamar orang-orang kota.
Gadis Pantai (1962)― Pramoedya Ananta Toer
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Gadis Pantai dari Pramoedya Ananta Toer akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Pramoedya Ananta Toer
Buku dari Pramoedya Ananta Toer:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259