Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1925 - 2006
Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 6 Februari 1925 Meninggal: 29 April 2006
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 22.
-
Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda seperti waktu, Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan dada itu kosong seperti langit.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Sekarang, kepalaku membayangkan kuburan, tempat manusia yang terakhir. Tapi kadang-kadang manusia tak mendapat tempat dalam kandungan bumi. Ya, kadang-kadang. Pelaut, prajurit di zaman perang, sering mereka tak mendapat tempat tinggal terakhir. Dalam kepalaku membayangkan, kalau ayah yang tak mendapatkan tempat itu.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Apabila rumah itu rusak, yang menempatinya pun rusak.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Perwakilan rakyat? Perwakilan rakyat hanya panggung sandiwara. Dan aku tidak suka menjadi badut, sekalipun badut besar.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Seorang guru adalah korban, korban untuk selama-lamanya. Dan kewajibannya terlampau berat, membuka sumber kebajikan yang tersembunyi dalam tubuh anak-anak bangsa.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Dan dengan langkah berat pergilah aku meninggalkan rumahsakit itu; rumah tempat orang yang tak bebas mempergunakan tubuh dan hidupnya sendiri.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Di dunia ini tak ada sesuatu kegirangan yang lebih besar daripada kegirangan seorang bapak yang mendapatkan anaknya kembali.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Di dunia ini manusia bukan berduyun-duyun lahir dan berduyun-duyun pula kembali pulang. Seorang-seorang mereka datang. Seorang-seorang mereka pergi. Dan yang belum pergi dengan cemas-cemas menunggu saat nyawanya terbang entah ke mana.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Aku mengeluh. Hatiku tersayat. Aku memang perasa. Dan keluargaku pun terdiri dari makhluk-makhluk perasa.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Kala itu kemiskinan selalu melayang-layang di angkasa dan menyambari kepalaku.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Kemanusiaan kadang-kadang menghubungkan seorang dari kutub utara dan seorang dari kutub selatan.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Manusia punya kodratnya masing-masing dan tak ada seorangpun bisa merubah kodrat itu.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Hidup ini Anakku, hidup ini tak ada harganya sama sekali. Tunggulah saatnya, dan kelak engkau akan berpikir, bahwa sia-sia saja Tuhan menciptakan manusia di dunia ini.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Kadang-kadang manusia ini tak kuasa melawan kenang-kenangannya sendiri. Dan tersenyum aku oleh keinsyafan itu. Ya, kadang-kadang tak sadar manusia terlampau kuat dan menenggelamkan kesadarannya. Aku tersenyum lagi.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Bahwa orang yang punya itu banyak menimbulkan kesusahan pada yang tak punya. Dan mereka tak merasai ini.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Dan kini, Adikku, kini terasa betul oleh kita, pahit sungguh hidup di dunia ini, bila kita selalu ingat pada kejahatan orang lain. Tapi untuk kita sendiri, Adikku, bukankah kita tidak perlu menjahati orang lain?
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Orang itu membutuhkan air dalam hidupnya.
Bukan Pasar Malam (1951)― Pramoedya Ananta Toer -
Ya, anakku, selama hidupku yang limapuluh enam tahun ini tahulah aku, bahwa usaha dan iktiar manusia itu sangat terbatas. Aku sendiri tak membiarkan adikmu sakit bila saja aku berkuasa atas nasib manusia.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Bukankah hidup manusia ini tiap hari dicangkul, diendapkan, dan diseret juga seperti gundukan tanah merah itu?
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer -
Mengobrol adalah suatu pekerjaan yang tak membosankan, menyenangkan, dan biasanya panjang-panjang.
Bukan Pasar Malam― Pramoedya Ananta Toer
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Bukan Pasar Malam dari Pramoedya Ananta Toer akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Pramoedya Ananta Toer
Buku dari Pramoedya Ananta Toer:
Kata kunci dari kata bijak ini:
Penulis serupa
-
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259