Pramoedya Ananta Toer
Penulis dari Indonesia
Hidup: 1925 - 2006
Kategori: Politics | Penulis (Modern) Negara: Indonesia
Lahir: 6 Februari 1925 Meninggal: 29 April 2006
Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 49.
-
Hidup yang berarti, dan mati lebih berarti lagi.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Berpendapat tanpa berpengetahuan hukuman mati bagi seorang calon brahmana. Dia takkan mungkin jadi brahmana yang bisa dipercaya.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Dalam pencurian dan pembunuhan tidak pernah ada ampun.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Barang siapa tidak tahu kekuatan dirinya, tidak tahu kelemahan dirinya. Barang siapa tidak tahu kedua-duanya, dia pusing dalam ketidaktahuannya.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Senjata lebih berarti di tangan orang sebodoh-bodohnya dari pada keterpelajaran dari tubuh tanpa pelindung.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Barang siapa menyebar angin dia akan berpanen badai.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Bukan ucapannya yang terakhir yang menjadi nilai dari seluruh dirinu. Laku durjana pada semua temannya adalah dosa yang tidak terampuni. Selama ada senjata pada kita seperti ini, kita adalah satria, sekalipun tidak karena kasta.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Tiada hadiah diharapkan oleh brahmana, Yang Mulia. Kalau dia sudah dapat memberikah dharma untuk kesejahteraan titah, para dewa akan mengantar kasudahannya.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Mereka (brahmana) tidak perlu takut pada kedunguan. Mereka belajar setiap hari untuk tidak jadi dungu.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Kalau Dedes tidak takut padamu. Apalagi pada pengawal-pengawalmu. Akupun bisa memerintah mereka!
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Lihat, ini Arok, yang tetap mempertahankan Tumapel. Dia dan pasukannya akan mempertahankannya sampai titik darah terakhir. Bukan karena imbalan uang, emas dan perak dan singgasana. Hanya karena kesetiaan pada janji.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Pergilah kau kepada Bapa Tantripala di Desa Kapundungan. Belajarlah kau baik-baik di sana. Kau seorang tani. Itu kau jangan lupa. Biar kau sudah dibenarkan Bapa Tantripala untuk meninggalkan rumahnya, kau harus ingat: kau seorang tani.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Apakah gunanya pendapat kalau hanya untuk diketahui sendiri?
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Ucapan tiada pada tempatnya bukan lahir di rumah ini, Yang Suci, hanya terbawa entah dari mana.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Tidak semua kebenaran dan kenyataan perlu dikatan pada seseorang atau pada siapapun.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Apakah yang bisa diperbuat oleh seorang perempuan?
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Gelar itu dipersembahkan pada manusia oleh manusia, maka bukan tanpa alasan.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Para dewa mengejawantahkan diri pada dunia melalui syaktinya, ketidakbijaksanaan manusia mengejawantahkan diri dalam kerusuhan lingkungannya.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer -
Pengertian adalah hidup. Hidup adalah dihidupi dan menghidupi.
Arok Dedes (1999)― Pramoedya Ananta Toer -
Setiap kerusuhan di sesuatu negeri, bukan hanya Tumampel, adalah cerminan dari ketidakmampuan yang memerintah.
Arok Dedes― Pramoedya Ananta Toer
Semua kata bijak dan ucapan terkenal Arok Dedes dari Pramoedya Ananta Toer akan selalu Anda temukan di JagoKata.com
Lihat semua kata-kata bijak dari Pramoedya Ananta Toer
Buku dari Pramoedya Ananta Toer:
Kata kunci dari kata bijak ini:
- pengawal-pengawalmu
- ketidakbijaksanaan
- mengejawantahkan
- mempertahankan
- dipersembahkan
- ketidakmampuan
Penulis serupa
-
Tere Liye
Penulis dari Indonesia 409 -
Primadonna Angela
Penulis dari Indonesia 304 -
Boy Candra
Penulis dari Indonesia 298 -
Winna Efendi
Penulis dari Indonesia 282 -
Oscar Wilde
Penulis dari Irlandia 281 -
Orizuka
Penulis dari Indonesia 273 -
Arumi E.
Penulis dari Indonesia 261 -
Christian Simamora
Penulis dari Indonesia 259