Kata-kata Bijak sama toh

  • Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.
  • Apa guna belajar ilmu dan pengetahuan Eropa, bergaul dengan orang-orang Eropa, kalau akhirnya toh harus merangkak, beringsut seperti keong dan menyembah seorang raja kecil yang barang kali buta huruf pula! God, God! Menghadap bupati sama dengan bersiap menampung penghinaan tanpa boleh membela diri.
  • Aku pun tak pernah menjawabmu,
bahkan ketika kautanyakan jam berapa saat kematianku,
sebab kau toh tak pernah ada tatkala aku sepenuhnya terjaga.
  • Ada orang-orang yang kemungkinan sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa keda
  • Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka.
  • Nilai yang diwariskan oleh kemanusiaan hanya untuk mereka yang mengerti dan membutuhkan. Humaniora memang indah bila diucapkan para mahaguru-indah pula didengar oleh mahasiswa berbakat dan toh menyebalkan bagi mahasiswa-mahasiswa bebal. Berbahagialah kalian, mahasiswa bebal, karena kalian dibenarkan
  • Menurut gue sih sama aja. Toh banyak juga yang punya kriteria tertentu pada anjing. Suka yang besar, kecil, bulunya panjang. Semua mahluk hidup diberikan perasaan. Cinta atau kasih sayang. Dan kita berhak memberikannya kepada siapa pun. Manusia atau hewan. Sama saja. Yang penting tulus
  • Kalau hanya ada yang menggoda sementara tidak ada yang tergoda, hubungan itu toh tak akan berlanjut.
+5

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 39.

  • Tere Liye Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka.
    Sumber: Pulang 1
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +489
  • Tere Liye Kita tidak perlu membuktikan pada siapapun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetap kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.
    Sumber: Rindu
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +155
  • Sujiwo Tejo Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan.
    Sumber: Rahvayana 2: Ada yang Tiada
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia (1962 - )
    - +
    +143
  • Sujiwo Tejo Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya.
    Sumber: Ngawur Karena Benar
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia (1962 - )
    - +
    +111
  • Soekarno Toh, diberi hak atau tidak di beri hak, tiap-tiap bangsa tidak boleh tidak, pasti akhirnya bangkit menggerakan tenaganya, kalau ia sudah terlalu merasakan celakanya diri teraniaya oleh satu daya angkara murka. Jangan lagi manusia, jangan lagi bangsa, walau cacing pun tentu bergerak berkelegut kalau merasakan sakit.
    Soekarno
    Presiden pertama Indonesia (1901 - 1970)
    - +
    +34
  • Rhein Fathia Pada akhirnya, toh kamu harus memilih. Ibarat petualangan, kamu bisa pergi dan berpetualang dengan siapa pun. Tapi, sampai kapan? Ada satu masa ketika kamu akhirnya merasa lelah dan kembali pada seseorang yang denga setia dan sabar menunggumu.
    Sumber: Seven Days 178
    Rhein Fathia
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +32
  • Pramoedya Ananta Toer Apa guna belajar ilmu dan pengetahuan Eropa, bergaul dengan orang-orang Eropa, kalau akhirnya toh harus merangkak, beringsut seperti keong dan menyembah seorang raja kecil yang barang kali buta huruf pula! God, God! Menghadap bupati sama dengan bersiap menampung penghinaan tanpa boleh membela diri. Tak pernah aku memaksa orang lai berbuat semacam itu terhadapku. Mengapa harus kulakukan untuk orang lain? Sambar gledek!
    Sumber: Bumi Manusia
    Pramoedya Ananta Toer
    Penulis dari Indonesia (1925 - 2006)
    - +
    +28
  • Tere Liye Ada orang-orang yang kemungkinan sebaiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian.
    Sumber: Hujan 255
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +19
  • Pramoedya Ananta Toer Nilai yang diwariskan oleh kemanusiaan hanya untuk mereka yang mengerti dan membutuhkan. Humaniora memang indah bila diucapkan para mahaguru-indah pula didengar oleh mahasiswa berbakat dan toh menyebalkan bagi mahasiswa-mahasiswa bebal. Berbahagialah kalian, mahasiswa bebal, karena kalian dibenarkan berbuat segala-galanya.
    Sumber: Rumah Kaca (1988)
    Pramoedya Ananta Toer
    Penulis dari Indonesia (1925 - 2006)
    - +
    +17
  • Bambang Pamungkas Semoga saja kita tidak salah minum obat (menyikapi). Karena jika kita salah, maka sepahit dan segetir apapun obatnya, penyakitnya toh tidak akan sembuh-sembuh juga.
    Bambang Pamungkas
    Pemain sepak bola Indonesia (1980 - )
    - +
    +17
  • Alvi Syahrin Kita tidak akan pernah benar-benar berpisah. Toh, kita masih melihat langit yang sama. Kita masih menginjakkan kaki di tanah yang sama. Ini hanya masalah jarak. Dan, aku pasti kembali,” meskipun aku tidak tahu kapan, lanjutnya dalam hati.
    Sumber: Little Snow in Zürich 273
    Alvi Syahrin
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +14
  • Agus Rois Orang yang bisa manunggaling kawula gusti itu manusia paripurna yang imbang lahir batin, jiwa raga, dan kepala dada. Dan mampu melaksanakan “syariat, tarekat, hakikat, makrifat,” sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, sembah rasa. Juga bisa mati sajroning urip, selalu eling lan waspada, dan bersedia lara lapa tapa brata, mengurangi nikmat duniawi dan tetap bersyukur tatkala diberi kesempitan. Toh, asal dan tujuan hidup, sangkan paraning dumadi, itu kusnul katimah. Nafsu yang mutmainah.
    Sumber: Manunggaling Kawula Gusti
    Agus Rois
     
    - +
    +6
  • Christian Simamora Dengan atau tanpa basa-basi, bukannya toh endingnya bakal sama aja? Lo tetap harus bilang apa yang lo mau sebenarnya.
    Sumber: Meet Lame 35
    Christian Simamora
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +5
  • Evline Kartika Jadi, kalau mau dibilang Tuhan nggak adil, di mana sisi nggak adilnya? Kalau dibilang takdir suka mempermainkan orang. Toh takdir berusaha memperbaiki semuanya.
    Sumber: Separuh Bintang
    Evline Kartika
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +5
  • Aqessa Aninda Apa bedanya pergantian tahun? Segala perubahan toh tidak langsung terjadi.
    Sumber: Satu Ruang 11
    Aqessa Aninda
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +3
  • Sari Musdar Jangan pernah hiraukan orang-orang usil yang memacu kita untuk mengambil tindakan emosional tanpa pikir panjang asal menikah dengan seseorang hanya demi status dan hanya karena sudah tidak tahan mendengar omongan orang. Yang menjalani pernikahan toh kita sendiri, bukan orang lain. Lebih baik hidup sendiri, mandiri, dan bahagia daripada menikah dengan orang yang salah dan hidup menderita.
    Sumber: Cinderella in Paris 265
    Sari Musdar
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +3
  • Bruce Lipton Ada suatu titik di mana ada visi bahwa kita akan mencapai usia tertentu, lalu kita akan pensiun dan bahagia. Nah, itu seperti, itu dikompromikan setiap hari. Jadi saya pikir kita harus mulai hidup bahagia sekarang dan berhenti menunggu selama empat puluh tahun karena pada saat itu Anda akan sangat sakit, toh Anda tidak akan menikmatinya.
    Asli: There was a point where there was a vision that we'll get to a certain age, and then we'll retire and be happy. Now that's like, that's being compromised every day. So I think we have to start living happy now and stop waiting for the forty years because by then you'll be so sick, you wouldn't enjoy it anyway.
    Bruce Lipton
     
    - +
    +2
  • Sapardi Djoko Damono Aku pun tak pernah menjawabmu,
    bahkan ketika kautanyakan jam berapa saat kematianku,
    sebab kau toh tak pernah ada tatkala aku sepenuhnya terjaga.
    Sumber: Dalam Kereta Bawah Tanah, Chicago
    Sapardi Djoko Damono
    Penulis dari Indonesia (1940 - 2020)
    - +
    +2
  • Ainun Chomsum Bahwa sesuatu yang bukan milik kita memang selalu menggoda untuk kita kuasai, meski pada akhirnya toh selalu berantakan.
    Sumber: Perempuan Yang Melukis Wajah 141
    Ainun Chomsum
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +2
  • Tere Liye Berbahagialah dengan hidup kita. Selalu berterima kasih atas apapun nasib kita. Mau bagus, mau jelek, toh itu tetap nasib kita. Semoga dengan tetap bersyukur, hidup kita berjalan lancar.
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal toh akan selalu Anda temukan di