Kata-kata Bijak 161 s/d 180 dari 180.
-
Saya pakai jilbab bukan untuk kepentingan para lelaki. Saya berjilbab untuk kepentingan saya. Untuk kemerdekaan saya.
-
Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi?
Sumber: Risalah Cinta -
Seperti apakah Anda? Menurut saya, paling tidak Anda adalah apa yang Anda tulis.
-
Setelah menjadi seorang penulis, saya lebih giat lagi belajar menulis.
-
Setiap saat adalah masa untuk mencintai.
-
Suatu masa nanti kamu akan merindukan segala kebaikan dan semua hal yang menjadikannya tak pernah sempurna dimatamu itu.
-
Sungguh telah kau fanakan diriku, Kekasih tapi tidak cintaku padaMu.
Sumber: Mata Ketiga Cinta -
Ada "Terima" ada "Kasih". Berbagi tak pernah boleh pergi dari diri, meski sesulit apapun kita.
-
Aku, kamu, buku itu getar yang menjalar di halaman waktu.
-
Anak-anak saya kelak akan tumbuh di lingkungan tertentu. Bukankah saya juga ambil bagian dalam mempersiapkan lingkungan yang akan tumbuh bersamanya.
Sumber: Risalah Cinta -
Bagi saya menulis novel itu memahat kenangan, menyulut inspirasi sambil melakukan pembalasan atas kepedihan dengan cara yang paling indah.
-
Bahagia lahir dari rasa syukur yang tak henti padaNya dan usaha untuk senantiasa berbagi apa yang kita bisa pada sesama. Itulah sebabnya kita bisa memilih untuk berbahagia setiap hari, setiap kali.
-
Hidup adalah seberapa banyak dan seberapa indah kau mempersembahkan kebajikan.
-
Indahnya menjadi orang baik dan benar, karena ia hanya takut pada Allah, dan hanya bisa dibeli olehNya.
-
Kita perlu jatuh cinta atau patah hati untuk dapat membuat puisi yang bagus.
-
Mari bersenang-senang! Mari mengarang!
-
Mengapa saya menulis? Mungkin karena saya ingin selalu mendekapmu erat lewat kata-kata.
-
Menulis itu sebenarnya sama dengan berbicara, hanya saja itu kau catat.
-
Sudahkah kau minum puisimu hari ini?
-
Sebab tak ada pelukan yang lebih erat dari puisi.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal tiana akan selalu Anda temukan di (halaman 9)