Kata-kata Bijak sama telinga

  • Orang yang tidak memiliki rasa sejarah, adalah seperti orang yang tidak memiliki telinga atau mata.
  • Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar? Jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah.
  • Pembenaran moral adalah mekanisme pelepasan yang kuat. Perilaku destruktif dibuat diterima secara pribadi dan sosial dengan menggambarkannya untuk tujuan moral. Inilah sebabnya mengapa sebagian besar banding terhadap cara-cara kekerasan biasanya jatuh di telinga tuli.
  • Seperti apakah cinta? Cinta mempunyai tangan untuk menolong orang lain. Cinta mempunyai kaki untuk menolong yang miskin dan membutuhkan. Cinta mempunyai mata untuk melihat penderitaan dan keinginan. Cinta mempunyai telinga untuk mendengar rintihan dan kesengsaraan. Seperti itulah cinta.
  • Kita memiliki dua telinga dan satu mulut, karena itu kita bisa mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.
  • Pada setiap keindahan ada sepasang mata yang melihatnya. Pada setiap kebenaran ada telinga yang mendengarkannya. Pada setiap cinta ada hati akan menerimanya.
  • Terlalu sering kita meremehkan kekuatan sentuhan, senyuman, kata kata yang ramah, telinga yang mau mendengar, pujian yang jujur, atau tindakan kecil dari kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan di sekitar.
  • Hidup itu seperti musik yang harus dikomposisi oleh telinga, perasaan dan insting bukan oleh peraturan.
  • Oh, biarkanlah aku tiada! Karena Ketiadaan
membisikkan nada dalam telinga. 
Sesungguhnya kepada-Nya-lah kita kembali.
  • Kalau saja kita dapat membuka dan menutup telinga, semudah membuka dan menutup mata, alangkah indah dan damainya dunia.
+7

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 92.

  • Helen Keller Dalam setiap keindahan, selalu ada mata yang memandang. Dalam setiap kebenaran, selalu ada telinga yang mendengar. Dalam setiap kasih, selalu ada hati yang menerima.
    Helen Keller
    Penulis dari Amerika Serikat (1880 - 1968)
    - +
    +657
  • Tere Liye Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha Suci Engkau yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tarian penghambaan yang sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau. Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan, perasaan memiliki, perasaan mencintai. Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami. Mengapa?
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +266
  • Buya Hamka Panggilan 'ayah' dari anak-anak, ketika si buruh pulang dari pekerjaannya, adalah ubat duka dari dampratan majikan di kantor. Suara 'ayah' dari anak-anak yang berdiri di pintu, itulah yang menyebabkan telinga menjadi tebal, walaupun gaji kecil. Suara 'ayah' dari anak-anak, itulah urat tunggang dan pucuk bulat bagi peripenghidupan manusia.
    Buya Hamka
    Seorang ulama, aktivis dan sastrawan Indonesia (1908 - 1981)
    - +
    +257
  • Adolf Hitler Orang yang tidak memiliki rasa sejarah, adalah seperti orang yang tidak memiliki telinga atau mata.
    Adolf Hitler
    Politikus dari Jerman (1889 - 1945)
    - +
    +234
  • Epictetus Kita memiliki dua telinga dan satu mulut, karena itu kita bisa mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara.
    Epictetus
    Filsuf dari Romawi Kuno (50 - 130)
    - +
    +156
  • Voltaire Jalan menuju ke hati wanita adalah melalui telinga.
    Asli: L'oreille est le chemin du coeur.
    Voltaire
    Penulis dan filsuf dari Perancis (1694 - 1778)
    - +
    +111
  • Najwa Shihab Mereka yang dipilih dengan suara, jangan berlagak lupa menggunakan mata dan telinga.
    Sumber: Harap-Harap Cemas 2016
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia (1977 - )
    - +
    +96
  • Iwan Fals Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar? Jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah.
    Sumber: Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993
    Iwan Fals
    Penyanyi beraliran Balada, Pop dan Rock dari Indonesia (1961 - )
    - +
    +74
  • Zeno dari Elea Alam memberi kita satu lidah, akan tetapi memberi kita dua telinga, agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara.
    Zeno dari Elea
    Filsuf dari Yunani (490 SM - 430 SM)
    - +
    +67
  • Shandy Tan Kadang-kadang, orang tidak butuh bahu untuk bersandar atau teman untuk menangis bersama; mereka hanya butuh telinga yang bersedia mendengarkan tanpa menyertakan bibir yang menghakimi.
    Sumber: Yes, I Do (But Not With You) 24
    Shandy Tan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +59
  • Jalaluddin Rumi Telinga adalah perantara, mata adalah pencinta yang menyatu dengan sang kekasih; mata adalah karunia nyata, sedangkan telinga hanya memiliki kata-kata yang menjanjikannya.
    Jalaluddin Rumi
    Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia (1207 - 1273)
    - +
    +56
  • Tere Liye Mata itu selalu lebih mudah tergoda. Juga telinga. Manusiawi sekali kita senang mendengar dan membaca janji-janji indah.
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +52
  • Samuel Butler Hidup itu seperti musik yang harus dikomposisi oleh telinga, perasaan dan insting bukan oleh peraturan.
    Samuel Butler
    Penyair dari Inggris (1835 - 1902)
    - +
    +45
  • Augustinus Seperti apakah cinta? Cinta mempunyai tangan untuk menolong orang lain. Cinta mempunyai kaki untuk menolong yang miskin dan membutuhkan. Cinta mempunyai mata untuk melihat penderitaan dan keinginan. Cinta mempunyai telinga untuk mendengar rintihan dan kesengsaraan. Seperti itulah cinta.
    Augustinus
    Filsuf, teolog dan ayah Gereja dari Romawi Kuno (354 - 430)
    - +
    +39
  • Jalaluddin Rumi Sumbatlah telinga nafsumu, yang bagai kapas menutupi
    kesadaranmu dan membuat tuli telinga batinmu.
    Jalaluddin Rumi
    Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia (1207 - 1273)
    - +
    +38
  • Jalaluddin Rumi Oh, biarkanlah aku tiada! Karena Ketiadaan
    membisikkan nada dalam telinga.
    Sesungguhnya kepada-Nya-lah kita kembali.
    Jalaluddin Rumi
    Penyair sufi, ahli hukum, sarjana Islam dan teolog dari Persia (1207 - 1273)
    - +
    +36
  • William Shakespeare Hidup itu sama menjemukannya dengan kisah yang diceritakan dua kali, menjengkelkan telinga dan membosankan seperti seorang lelaki yang mengantuk.
    Asli: Life is as tedious as a twice-told tale, vexing the dull ear of a drowsy man.
    Sumber: King John
    William Shakespeare
    Penyair dan dramawan dari Inggris (1564 - 1616)
    - +
    +29
  • Imam Syafi'i Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.
    Imam Syafi'i
    Mufti besar Sunni Islam dan pendiri mazhab Syafi'i (767 - 820)
    - +
    +29
  • Tere Liye Sekali kita membuka gerbangnya, terima nasib, susah payah mengendalikannya. Bahkan saat mata dan telinga sudah tenang, hati tetap rusuh siaga satu.
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +28
  • Soekarno Saudara-saudara dan rombongan-rombongan: Buka mata! Buka otak! Buka telinga! Perhatikan, Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara-saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air!
    Soekarno
    Presiden pertama Indonesia (1901 - 1970)
    - +
    +26
Semua kata bijak dan ucapan terkenal telinga akan selalu Anda temukan di