Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 248.
-
Tanah air atau mati!
-
Aku melayang-layang tanpa tujuan jatuh ke tanah lalu dipaksa menyerah. Dipaksa ikhlas akan hal-hal yang tak ingin kulepas.
Sumber: Sebuah Usaha Melupakan 220 -
Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-Saudara. Berjiwa besarlah, ber-imagination. Gali! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia.
Sumber: Pidato di Semarang (29 Juli 1956) -
Sebuah bangsa yang menghancurkan tanahnya menghancurkan dirinya sendiri. Hutan merupakan paru-paru tanah kami, memurnikan udara dan memberikan kekuatan baru kepada orang-orang kami.
Asli:A nation that destroys its soils destroys itself. Forests are the lungs of our land, purifying the air and giving fresh strength to our people.
-
Aku boleh seorang pelacur! Aku boleh seorang sampah masyarakat! Aku seorang bintang film gagal! Tapi beradat! Tidak. Aku juga punya tanah air. Aku Larasati, bintang ara. Sedang sebutan Miss pun aku tak pernah pakai. Ara! Cukup Ara. Mengapa mesti dengan Miss? Sebutan itu akan membuat aku berkulit putih. Apakah sebutan itu tantangan kaum pria, kalau aku milik siapa saja?
Sumber: Larasati -
Dengan setiap rambut di tubuhku
aku hanya memikirkan tanah airkuSumber: Puisi-puisi Revolusi Bung Karno : Sejarahlah yang Akan Membersihkan Namaku -
Hidup seperti ini. Aku bisa merasakan senja yang bercampur bau tanah basah sepeninggal hujan.
Sumber: Hujan Punya Cerita tentang -
Saudara-saudara dan rombongan-rombongan: Buka mata! Buka otak! Buka telinga! Perhatikan, Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara-saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air!
-
Aku juga punya tahan air. Jelek-jelek tanah airku sendiri, bumi dan manusia yang menghidupi aku selama ini. Cuma binatang ikut Belanda!
Sumber: Larasati -
Barangkali karena tanah air memang bukan cuma sepotong geografi dan selintas sejarah. Barangkali karena tanah air adalah juga sebuah panggilan.
-
Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup ataupun barang-barang dan tanah kita. tapi, ketakutan ini lenyap saat kita memahami bahwa kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh tangan yang sama.
Sumber: Sang Alkemis 82 -
Penjara bawah tanah sangat gelap layaknya hati seseorang! sipir penjara tidak bisa ditawar-tawar layaknya diri seseorang!
Asli:What other dungeon is so dark as one’s own heart! What jailer so inexorable as one’s self!
-
Tanah air adalah sebuah buku yang terbuka, setiap generasi harus mengisinya dengan karya.
-
Banyak orang yang bertukar haluan karena penghidupan, istimewa dalam tanah jajahan di mana semangat terlalu tertindas, tetapi pemimpin yang suci senantiasa terjauh daripada godaan iblis itu.
-
Hidup bagaikan dandelion. Bunga ini disebut prajurit angin karena mereka menebarkan benihnya dengan bantuan angin, terbang ke mana pun angin membawa. Bisa saja mendarat di tanah yang subur, ke danau dan tanah yang gersang. Kita sebenarnya perlu belajar dari bunga kecil ini bagaimana menerima kenyataan hidup. Dandelion yang terbawa angin tidak tahu di mana ia akan jatuh dan bagaimana kelak Tuhan menentukan cerita selanjutnya. Bahagia, sedih, atau hilang selamanya tanpa sempat menjadi dandelion baru.
Sumber: Hawa 245 -
Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri - tanah airnya sendiri - gampang jadi orang asing di antara bangsa sendiri.
-
Aku tak punya rumah besar; Aku juga tak punya tanah luas. Tidak juga sehelai uang kertas untuk kupegang. Tapi aku bisa menunjukkan padamu pagi-pagi hari di seribu perbukitan, dan aku bisa memberimu ciuman, dan mempersembahkan padamu. Tujuh tangkai bunga dafodil.
-
Jangan memandang indahnya langit, tapi juga kesakitan tanah yang engkau pijak. Lihat ke bawah, masih banyak orang-orang yang lebih tidak beruntung dari kamu.
Sumber: The Perfect Husband 567 -
Jika saya keluar dari pesawat dan menuju ke lautan dan mengatakan bahwa tanah terdekat berjarak seribu mil, saya masih bisa berenang. Dan saya membenci orang yang menyerah.
Asli:If I were dropped out of a plane into the ocean and told the nearest land was a thousand miles away, I'd still swim. And I'd despise the one who gave up.
Sumber: A History of Psychology: A Global Perspective -
Pertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanah pun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kita pun harus selalu siap sedia.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal tanah akan selalu Anda temukan di (halaman 3)