Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 323.
-
Seorang ayah lebih baik dari seratus kepala sekolah.
Asli:One father is more than a hundred schoolmasters.
Jacula Prudentum (1651) #682 -
Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan.
-
Anak yang hanya dididik di sekolah adalah anak tak berpendidikan.
-
Bagi wirausaha sukses belajar dan bekerja bukanlah dua hal yang terpisahkan. Mereka suka belajar, tapi tidak merasa harus melakukannya di sebuah bangunan eksklusif yang diberi nama sekolah atau universitas.
-
Kerja juga belum mapan. Masih mikir bantuin bayar sekolah buat dua cuprit yang juga sama-sama belum lulus sekolah. Mikir beli-beli buat ponakan yang banyak. Mana orderan juga banyak, piaraan banyak, utang banyak.
-
Buat apa mereka sekolah? Entar malah jadi kaya,” katanya. “Kalau mereka tetap miskin, malah banyak gunanya, kan? Biar ada yang terus berdesak-desakan dan saling injak setiap kali ada pembagian beras dan sumbangan. Biar ada yang terus bisa ditipu setiap menjelang pemilu. Kau tahu, itulah sebabnya, kenapa di negeri ini orang miskin terus dikembangbiakkan dan dibudidayakan.
-
Keahlian terbesar anak sekolah dasar adalah meniru, bukan mencetuskan ide.
-
Kepala sekolah SD pada dekade itu hidup tenang oleh penghargaan orang-orang dusun karena kompetensinya sembari menjalani keseharian, kadang dengan kesulitan nyaris tak tertahankan. Memasak daun pepaya adalah usaha untuk mengakalinya.
-
Secara keseluruhan ada terlalu banyak pendidikan, khususnya di sekolah Amerika.
-
Bukan cuma untuk urusan cinta kita harus menerima apa adanya. Saat jadi murid baru pun lo harus menerima sekolah lo apa adanya.
-
Hal lain yang patut kusyukuri semenjak menjadi BMI di Hong Kong adalah keberhasilanku menyekolahkan adik-adikku ke jenjang yang lebih tinggi dari pendidikanku. Aku empat bersaudara, adik pertamaku sekarang sudah berumah tangga. Adik keduaku kerja di sebuah apotek di Surabaya, sedangkan adik bungsuku masih sekolah di SMP kelas satu.
-
Nggak usah nonton film horor kita juga tahu, muka mahluk halus nggak ada yang cakep. Gilabanget kalo gue mesti tunggu kuntilanak atau apa pun di kamar mandi sekolah menunjukkan mukanya. Gimana kalau tulang hidungnya bolong? Pipinya sobek sampai kelihatan gigi? Atau kulit mukanya terkelupas?
-
Pernikahan adalah sekolah itu sendiri. Memiliki anak juga. Menjadi seorang ayah mengubah seluruh hidupku. Itu mengajari saya seolah-olah melalui ilham.
Asli:Marriage is a school itself. Also, having children. Becoming a father changed my whole life. It taught me as if by revelation.
-
Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!
-
Mama tahu kamu sangat suka memasak. Kalau masih sekolah di sini, konsentrasimu pasti tetap akan terpecah antara masak dan UN. Kalau di rumah kakek dan nenek, kamu bisa fokus belajar untuk UN. Hanya setahun Syiffa. Sekali lagi, demi masa depanmu.
-
Gue tuh kayak nggak didukung sama keluarganya sendiri. Maksudnya, apa yang gue lakuin tuh di mata mereka nggak pernah berarti. Malah kayaknya mereka nggak pernah percaya gue bisa ngelakuin sesuatu. Gue setuju masuk sekolah ini karena emang gue pengen dapet bimbingan khusus soal masa depan kayak visi misi sekolah ini. Jujur, iya. Gue sebenernya pengen jadi dokter. Tapi, gue nggak berani bilang gitu karena enggak ada yang percaya kalau gue bisa.
-
Guru memang pengganti orangtua murid selama di sekolah, tapi bukan berarti merampas segalanya dari orangtua. Terutama menentukan masa depan.
-
Kebenaran di sekolah selalu berada di luar diri siswanya, yaitu kunci jawaban namanya.
-
Saat-saat inilah kita bisa mengenang masa-masa di sekolah. Kelak setelah lulus, kita pasti merindukan masa-masa berada di perpustakaan. Dan ini juga adalah modal awal kita untuk berperang menghadapi ujian nasional. Nah, mari kita mulai menjadikan perpustakaan sebagai tempat perjuangan.
-
… dibalik sifat evil itu, tidak bisa dipungkiri kalau kami merasakan kasih sayang dan kepeduliannya lewat cara Bu Nana mengajar, bersikap dan memperlakukan kami. Beliau benar-benar bagai ibu kami di sekolah. Maksud gue, beliau sama cerewetnya dengan mami di rumah. Sama ‘kejam’nya dengan begitu sering menghukum kami kayak Mami. Walau pada akhirnya di setiap akhir ceramahnya selalu saja ada sebuah nasihat yang terselip. Dan, walau pada akhirnya gue tahu hukuman itu adalah upaya beliau untuk membuat kami jera dan tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Meskipun kami jengkel harus berdiri di depan kelas, menyapu halaman sekolah, berlari memutari lapangan sekolah, sungguh kami tidak bisa memungkiri, kami sayang Bu Nana sama kayak Mami. Se-evil-nya Mami, kami tetap enggak bisa buat enggak sayang sama beliau. Dan se-killer-nya Bu Nana, kami tetap sayang sama beliau.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal sekolah-sekolah akan selalu Anda temukan di JagoKata.com (halaman 3)