Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 23.
-
Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita.
-
Bukan perih yang aku ratapi, tapi pengertian yang tak pernah kau beri.
-
Engkau diam, penuh dendam, tersudut tak terdengar. Dalam perih, angkat wajah walaupun tak bermahkota.
-
Mungkin seseorang masih tak tahu lirih perih dalam rintik rindu ini. Selamat malam, kamu yang berlalu dalam gerimis.
-
Menangislah tanpa mengada-ada. Rasakan setiap bulir air mata. Sedih jangan dilawan, perih ada untuk dirasakan.
-
Seperti lukisan yang sangat indah, namun tak terjelaskan. Seperti rasa perih dan kehilangan yang tersamarkan oleh cinta yang sebentar.
-
Cabe memang pedas, garam memang asin, bawang memang membuat mata bisa perih, tapi kalau bisa meramunya secara tepat dan pas, dukacita dan perkelahian bisa membuat keluarga jadi kokoh dan kuat, sekaligus bisa membuat keluarga menjadi taman jiwa yang terindah.
-
Inikah Rindu yang Tak Berdaya?
Rasakan perih teriknya rindu membakar keterpisahan. Sekelebat merupakan perawan rupawan, ternyata sekedar bianglala siang.
Dari pantulan kaca di gedung-gedung pencakar langit, wajahmu adalah fatamorgana sempurna, dan tak berdayaku membingkainya.
Rinduku sekarat menunggu tiba persenggamaan mata. Datanglah seutuhnya, bukan serpihan fatamorgana. Entah kapan masanya. -
Perih cinta inilah yang membuka tabir hasrat pencinta:
Tiada penyakit yang dapat menyamai dukacita hati ini. -
Manusia mencengkeram harta kekayaan yang memberkukan bagai salju, namun obor cinta kasih senantiasa kucari, agar nyala apinya menyucikan hatiku dan menghanguskan benih penyakit kedurhakaan. Karena himpitan kebendaan membunuh manusia, pelan tanpa derita, cinta kasih membuatnya terjaga, dan perih menghidupkan kepekaan jiwa.
-
Biarlah kunikmati kepedihan ini. Karena sesungguhnya perasaan perih disebabkan cinta yang terkulai sebelum berbunga, adalah sama sendunya dengan memeram cina itu sendiri selama bertahun-tahun. Bagai senja yang tak kunjung malam.
-
Jejak dendam perih meraksasa di angkasa, akan cinta yang besar dan terhalang durjana.
-
Mengakhiri tapi tidak benar-benar mengakhirinya. Mungkinkah? makssud hati melengang pergi, apa daya kaki merintih perih.
-
Jalinan kasih sayang tidak bisa dipaksakan. Bisa saja orang berpura-pura pengasih tapi dengan cara itu kelak dia akan meringis perih.
-
Sore itu jalanan kota ramai seperti biasa. Tenda-tenda warung makan mulai diidrikan oelh penjualnya. Sepanjang trotoar kota, aku tak bisa berjalan cepat, rasa perih di lambung membuat tubuhku terasa lemas. Lewat di depan alun-alun pun aku tak menoleh ke seberang seperti biasanya, kepalaku pening. Aku masih ingat langit sore itu cukup cerah, entah kenapa tiba-tiba yang aku lihat hanyalah gelap dan sesuatu membentur pelipisku.
-
Hanya lemah jenuh yang bisa mengurangi rasa perih perasaan.
-
Kening Anyeu berkerut. Air mukanya berubah seketika. Kehangatan telah berubah menjadi bongkahan es yang besar. Lagi-lagi keluarganya menyinggung soal pernikahan. Itu membuat hatinya terasa perih. Anyeu berusaha mengatur napasnya, menahan segala emosi yang bergejolak di dalam dirinya.
-
Bukankah akan sia-sia mencintai seseorang yang tak pernah menyadari, dan itu akan membuat hati kita begitu perih, seperti tersayat pisau karatan lalu menghujam perlahan di ulu hati yang terdalam. Apakah itu cinta?
-
Luka itu takkan pernah sembuh meski disiram berliter-liter cairan iodine, dibalut bermeter-meter kain kasa, dioles bergram-gram krim agar mengering. Luka itu akan tetap menganga dan bernanah. Luka yang sepanjang hayat menyisakan kepedihan dan perih yang terus mendera tiap kali tragedi itu terpanggil ingatan kembali.
-
Dengan ingatan yang perih seperti luka yang dibuka kembali, masa lalu seorang pria bukan hanya sebuah sejarah mati, persiapan yang usang dari masa kini: itu bukanlah kesalahan bertobat yang terguncang dari kehidupan: itu adalah bagian dirinya yang masih bergetar, membawa getaran dan rasa pahit dan kesemutan karena rasa malu.
Asli:With memory set smarting like a reopened wound, a man's past is not simply a dead history, an outworn preparation of the present: it is not a repented error shaken loose from the life: it is a still quivering part of himself, bringing shudders and bitter flavors and the tinglings of a merited shame.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal perih akan selalu Anda temukan di JagoKata.com