Kata-kata Bijak: dengan negeri-negeri

  • Negeri ini butuh banyak pemuda pencari solusi, bukan pemuda pemaki-maki.
  • Ada yang bilang negeri ini "Negeri Selembar Kertas", masyarakat kita "Masyarakat Selembar Ijazah".
  • Aku lahir di negeri sulap aku besar di republik sulap negerinya pakar pesulap, suka menyulap apa saja dari gak ada hingga di ada-ada, dari yang ada hingga tiada.
  • Di negeri yang malang, seseorang yang memilih untuk jadi manusia akan tampak seperti malaikat; lucu dan menyedihkan, bukan?
  • Di negeri ini seks adalah milik orang dewasa lewat penikahan.
  • Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di situlah masa depan negeri.
  • Mentang-mentang sering ke luar negeri. Jangan kebanyakan bacot!. Jangan nyenggol-nyenggol bisa kan? Sakit, tahu!
  • Inilah kisah yang merusak negeri, terbongkar lewat catatan akuntansi.
  • Cerminan Indonesia banget, sudah di luar negeri masih bawa-bawa nama kampung.
  • Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
  • Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan.
  • Negeri ini akan ambruk, jika peradilan & hukum terus bangkrut.
  • Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja.
  • Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti.
  • Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhai.
+12

Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 174.

  • Sujiwo Tejo Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan.
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia 1962-
    - +
    1,3k
  • Soekarno Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
    Soekarno
    Presiden pertama Indonesia 1901-1970
    - +
    +707
  • Najwa Shihab Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di situlah masa depan negeri.
    Sumber: Perisai Antikorupsi
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977-
    - +
    +571
  • Sujiwo Tejo Di negeri yang baik, airmata tak pernah dihapus oleh tisu, tapi oleh tangan kekasih.
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia 1962-
    - +
    +255
  • Sujiwo Tejo Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman.
    Sumber: Republik #Jancukers
    Sujiwo Tejo
    Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis dari Indonesia 1962-
    - +
    +183
  • Soekarno Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong.
    Soekarno
    Presiden pertama Indonesia 1901-1970
    - +
    +127
  • Tere Liye Cukup ajaran agama sebagai petunjuk hidup kita. Tidak perlu paham yang lain. Cukup kitab suci, hadits-hadits sahih yang menjadi pedoman, tidak butuh isme-isme, ajaran-ajaran lainnya. Banggalah dengan identitas agama kita. Bahkan saat kita di tempat jauh, di negeri-negeri orang, sendirian.
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia 1979-
    - +
    +127
  • Ridwan Kamil Negeri ini butuh banyak pemuda pencari solusi, bukan pemuda pemaki-maki.
    Ridwan Kamil
    Arsitek dan Walikota Bandung, Indonesia (2013-2018) 1971-
    - +
    +123
  • Najwa Shihab Melihat riuh pemilu mengharu-biru, tapi negeri tetap saja terbelenggu.
    Sumber: Gengsi Berebut Kursi
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977-
    - +
    +115
  • Emha Ainun Nadjib Anak-anak muda tak bisa hanya menggantungkan diri akan jadi pegawai negeri, pembengkakan populasi penduduk akan makin berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan kerja, jadi yang akan tegak hidupnya adalah orang-orang yang bermental wiraswasta, yang tidak priyayi, yang ulet dan bersedia bekerja keras.
    Emha Ainun Nadjib
    Seorang seniman, budayawan, penyair, serta intelektual asal Indonesia. 1953-
    - +
    +95
  • Najwa Shihab Di negeri yang penuh muslihat, korupsi seolah jadi perkara lumrah. Perburuan menjadi paling kaya, menjadi hobi para abdi negara.
    Sumber: Roadshow on Campus : Episode Generasi Bersih
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977-
    - +
    +79
  • Najwa Shihab Membangun karya dalam sunyi, dengan ikhlas karena cinta pada negeri.
    Sumber: Darah Muda
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977-
    - +
    +77
  • Pramoedya Ananta Toer Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja.
    Sumber: Saya Ingin Lihat Semua Ini berakhir (2008) 112
    Pramoedya Ananta Toer
    Penulis dari Indonesia 1925-2006
    - +
    +76
  • Y.B Mangunwijaya Indonesia ini memang negeri yang unik, penuh dengan hal-hal yang seram serius, tetapi penuh dagelan dan badutan juga. Mengerikan tapi lucu, dilarang justru dicari dan amat laku, dianjurkan, disuruh tetapi malah diboikot, kalah tetapi justru menjadi amat populer dan menjadi pahlawan khalayak ramai, berjaya tetapi keok celaka, fanatik anti PKI tetapi berbuat persis PKI, terpeleset tetapi dicemburui, aman tertib tetapi kacau balau, ngawur tetapi justru disenangi, sungguh misterius tetapi gamblang bagi semua orang. Membuat orang yang sudah banyak makan garam seperti saya ini geleng-geleng kepala tetapi sekaligus kalbu hati cekikikan. Entahlah, saya tidak tahu. Gelap memprihatinkan tetapi mengandung harapan fajar menyingsing, itulah Indonesia.
    Y.B Mangunwijaya
    Rohaniwan, budayawan, penulis dari Indonesia 1929-1999
    - +
    +71
  • Najwa Shihab Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi. Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti.
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977-
    - +
    +66
  • Clara Ng Selamat datang di Negeri Debu. Negeri tempat mahluk tak bertubuh dan tak berupa. Di sini kamu bersahabat dengan siapa saja. Hidup berdentam penuh gairah. Ada keriangan yang meluap-luap tanpa tepi. Lupakan segala yang ada di atasmu, turunlah kemari, dan jadilah bagian dari komunitas ini. Di sini waktu bukanlah sang penguasa. Begitu juga ruang. Kamu akan selamanya menjadi muda pada malam, siang, dan senja. Mari, jangan ragu. Selipkan kakimu. Dorong tubuhmu perlahan-lahan. Hati-hati kepalamu, Sayang. Jangan sampai terbentur.
    Sumber: Malaikat Jatuh 66
    Clara Ng
    Penulis dari Indonesia 1973-
    - +
    +64
  • Emha Ainun Nadjib Ada yang bilang negeri ini "Negeri Selembar Kertas", masyarakat kita "Masyarakat Selembar Ijazah".
    Emha Ainun Nadjib
    Seorang seniman, budayawan, penyair, serta intelektual asal Indonesia. 1953-
    - +
    +63
  • Abdurrahman Wahid Di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso).
    Abdurrahman Wahid
    Presiden ke-4 Indonesia 1940-2009
    - +
    +60
  • Najwa Shihab Inilah kisah yang merusak negeri, terbongkar lewat catatan akuntansi.
    Sumber: Saksi Kunci
    Najwa Shihab
    Presenter berita, jurnalis dari Indonesia 1977-
    - +
    +59
  • Raditya Dika Ingin berjuang dan merubah negeri ini?
    Pilih sendiri medan perjuangan kamu...!!
    Raditya Dika
    Penulis, pelawak, aktor, pemeran dan sutradara dari Indonesia 1984-
    - +
    +52
Kata-kata negeri-negeri - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan negeri-negeri yang terbaik dan terkenal: 174 ditemukan

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. menggantungkan
  2. memprihatinkan
  3. berpartisipasi
  4. perlahan-lahan
  5. mengharu-biru
  6. geleng-geleng