Kata-kata Bijak: lelah
Kata-kata Bijak 31 s/d 40 dari 84.
-
Sekarang ketakutanku bukan lagi soal nggak bisa move on dari mantan. Aku hanya takut nggak bisa tidur, nggak bisa istirahat, saat tubuhku lelah dan butuh pemulihan energi.
-
Banyak orang bertanya kepadaku apa kiatku dan istriku untuk membuat perkawinan kami sukses. Sebetulnya sederhana—kami tidak berbuat apa pun. Kupikir, yang menjadi masalah pada banyak orang adalah mereka berusaha terlalu keras agar tetap menikah. Mereka memperlakukannya seperti bisnis. Dengan berusaha terlalu keras, kau kecapaian; dan ketika lelah, kau mudah tersinggung; dan ketika kau mudah tersinggung, kau siap untuk berkelahi; dan ketika kau mulai berkelahi, bisnismu bangkrut.
-
Ibu tidak pernah lelah untuk menyayangi dan mengasihi kita. Cinta nya lebih mulia daripada cinta seseorang dimanapun di dunia ini.
-
Jangan berhenti sebelum lelah.
-
Ada beberapa wanita jujur yang tidak lelah dengan profesinya.
Asli: II y a peu d'honnêtes femmes qui ne soient lasses de leur métier.
Sumber: Maximes et Réflexions morales -
Jika kaum tua mudah lelah dalam kemapanan, anak muda datang menghentak dengan gebrakan.
Sumber: Darah Muda -
Segala sesuatu yang dimulai dengan janji-janji manis, sering berjalan berisi tangis. Itulah sebabnya, aku tak memintamu menjadi semesta. Cukup terus bersedia bersamaku hingga kita sampai di ujung lelah usia.
-
Suatu malam si pria mengaku dirinya lelah, pada malam berikutnya si wanita bilang ingin membaca, dan di lain malam tak seorang pun dari mereka mengucapkan kata-kata.
-
Aku telah hanyutkan segala mimpi di sungai itu, juga seluruh harapanku. Semua telah hanyut, mungkin sudah hilang di samudra. Yang tertinggal hanya kenangan ini. Kenangan yang hanya berputar-putar di ruang yang sama, tak beranjak ke mana pun. Setelah lelah berputar, kenangan ini akan mencekikku. Aku tidak punya lagi apa yang dapat mengelanakannya: harapan.
Sumber: Penjual Kenangan 134 -
Dunia lelah dengan negarawan dimana demokrasi telah merosot menjadi politisi.
Asli: The world is weary of statesmen whom democracy has degraded into politicians.
Sumber: Lothair