Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 85.
-
Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti.
-
Adalah terlalu berani membawa ayat-ayat dan sunah Rasul SAW untuk kepentingan politik praktis. Itu merupakan pelecehan dan sekaligus membuat umat bingung. Lihatlah, tokoh partai ini menggunakan ayat dan hadis ini untuk mendukung partainya. Apa ini tidak membingungkan masyarakat? Bila kemudian, dengan menggunakan sabda Allah dan Rasul-Nya, masyarakat awam meyakininya sebagai kebenaran mutlak, apa tidak terjadi sikap mutlak-mutlakan antar pendukung partai? Kalau tidak mengerti politik, mbok sudah, rela saja tidak usah berpolitik, daripada membawa-bawa agama. Apakah tokoh-tokoh yang suka membawa-bawa ayat dan hadis itu tidak memikirkan akibatnya di dunia maupun di akhirat kelak? Bagaimana kalau masing-masing pendukung yang awam itu meyakini bahwa mendukung partainya sama dengan mendukung agama dan memperjuangkan partainya sama dengan jihad fi sabilillah?
-
Demokrasi adalah proses di mana orang-orang memilih seseorang yang kelak akan mereka salahkan.
-
Biarlah yang terluka menikmati waktunya. Biarlah yang bahagia lupa bahwa kelak mereka akan kembali terluka. Dan disela - sela itu semua, bersyukurlah.
-
Bukankah cinta adalah proses menuju jalan pulang?, berjalan menuju seseorang yang kelak kau sebut rumah dan menetap di sana hingga waktu menutup usia.
-
Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta bendanya, kelak matinya tidak akan terhormat. Oleh karena itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
-
Bagaikan menara, cita-cita kami tinggi menjulang. Kami ingin sampai di puncak-puncak mimpi kelak.
-
Presiden Soekarno sambil menunjuk, berkata kepada saya lebih kurang seperti berikut: "Kalau saya tiada berdaya lagi, maka kelak pimpinan revolusi akan saya serahkan kepada saudara.
-
Apa yang kita lakukan di dunia ini, kelak semuanya akan dipertanggungjawabkan melalui pengadilan Allah.
-
Mungkin hati seperti langit yang tak bisa diduga. Tak tahu kapan mendung dan hujan akan datang, tak tahu apa pelangi tengah menanti di balik gelap. Cinta pun demikian. Tak tahu kapan hati akan dihuni seseorang. Tak tahu apakah bahagia ataukah sedih kelak.
-
Bahwasanya jika kelak Kapital Asing akan terus merajalela di Indonesia, seperti sebelum tahun 1942, maka politik Imperialisme pula yang akan merajalela di Indonesia di hari kemudian.
-
Kelak, akan kau rasakan, patah hati bukan melulu persoalan pacar, mantan, atau selingkuhan. Patah hati bisa dikarenakan tanggung jawab yang tak terselesaikan, juga kerluarga yang dikecewakan.
-
Ketika seseorang datang dan tersenyum padamu itu adalah awal dari takdir yang kelak akan membawamu pada dua hal, kebahagiaan dan kesedihan.
-
Beruntunglah wanita shalehah karena menjadi cahaya bagi keluarga dan melahirkan generasi dambaan. Kelak dia akan menjadi bidadari surga.
-
Aku mungkin tidak bisa membuatmu bahagia dengan takdirku saat ini, tapi aku berjanji kelak bila aku terlahir kembali, kamulah orang yang paling bahagia karenaku.
-
Kelak akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada kebahagiaan setelah tangis yang panjang.
-
Aku tak tahu siapa kakekku dulunya. Aku lebih peduli untuk mengetahui bagaimanakah cucunya akan menjadi pada hari kelak.
-
Hidup bagaikan dandelion. Bunga ini disebut prajurit angin karena mereka menebarkan benihnya dengan bantuan angin, terbang ke mana pun angin membawa. Bisa saja mendarat di tanah yang subur, ke danau dan tanah yang gersang. Kita sebenarnya perlu belajar dari bunga kecil ini bagaimana menerima kenyataan hidup. Dandelion yang terbawa angin tidak tahu di mana ia akan jatuh dan bagaimana kelak Tuhan menentukan cerita selanjutnya. Bahagia, sedih, atau hilang selamanya tanpa sempat menjadi dandelion baru.
-
Siapa perempuan di dunia ini yang tidak bahagia jika orang yang ia cintai, memilihnya menjadi ibu dari calon anak-anaknya kelak.
-
Ibu adalah sekolah. Ibu adalah lembaga pendidikan pertama. Ibulah yang membekali anak sikap, watak, kepribadian, akhlak, iman, dan pemahaman bahwa dunia ini berkerikil, dan kerikilnya dapat sering membuat si anak terjatuh. Ibu yang baik akan mempersiapkan anaknya menghadapi kerikil-kerikil itu agar ketajamannya tak membuat cedera hidup di dunia, apalagi cedera di akhirat kelak.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal kelak akan selalu Anda temukan di JagoKata.com