Kata-kata Bijak sama iwan

Kata-kata Bijak 61 s/d 80 dari 109.

  • Iwan Fals Ternyata kita harus turun ke jalan Robohkan setan yang berdiri mengangkang.
    Sumber: Bongkar
    Iwan Fals
    Penyanyi beraliran Balada, Pop dan Rock dari Indonesia (1961 - )
    - +
    +13
  • Iwan Setyawan Aku menulis untuk menggali hati nurani.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +11
  • Iwan Setyawan Aku menulis untuk menangkap kenangan yang mungkin tak akan mampu tersimpan dalam memoriku. Sebelum diriku usang dan menghilang.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +10
  • Iwan Setyawan Rasa cinta itu kadang semakin jernih ketika kita harus terpisah. Rasa cinta itu bisa tumbuh subur di tempat yang asing dan jauh. Rasa cinta itu tumbuh lewat jalan yang berliku, lewat kegelapan dan air mata. Rasa cinta yang seperti itu sejatinya akan menjadikan kita kuat.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +7
  • Iwan Setyawan Aku ingin menulis ini untuk Ibuk, Bapak, dan perjuangan mereka yang kokoh. Tangan kuat mereka telah membawa anak-anaknya ke tempat yang lebih indah.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +6
  • Iwan Setyawan Sekali lagi, dengan segala kemampuan yang aku punya. Kau lihat, betapa sederhana tulisanku. Sekali lagi, aku hanya ingin mengabadikan sebuah momen hidup dalam lembaran kertas ini. Sebagai suatu museum kehidupan.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +5
  • Iwan Setyawan Tak ada janji yang terungkap dari mulut mereka. Tapi hati mereka telah berikrar untuk mencintai satu sama lain, dengan sederhana. Mereka tidak saling memberikan harapan tapi mereka akan memperkuat satu sama lain.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +5
  • Iwan Setyawan Ah, kematian memang misteri. Bisa datang di mana saja, kapan saja.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Aku menulis karena kata-kata bisa menguatkan.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Aku menulis untuk berkaca.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Aku menulis untuk memaknai hidup.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Aku menulis untuk membunuh malam.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Kebahagiaan akan terasa lebih manis, lewat sebuah perjuangan yang sepenuh hati.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Menulis kembali kenangan masa lalu butuh sebuah keberanian.
    Sumber: 9 Summer 10 Autumns
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Rumah begitu sedih tanpa senyum Ibuk.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +4
  • Iwan Setyawan Ibuku, hatinya putih. Ia adalah puisi hidupku. Begitu indah. Ia adalah tetesan airmataku.
    Sumber: 9 Summer 10 Autumns
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +3
  • Iwan Setyawan Kadang perpisahan bisa membuat mata kita menjadi segar lewat air mata, hati menjadi peka lewat gelombang besar yang menerpa, dan menumbuhkan cinta yang lebih besar lewat orang-orang yang menyentuh hidup kita. Hidup semakin luas.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +3
  • Iwan Setyawan Dari kejauhan, aku menemukan diriku. Aku menemukan sedikit makna perjuangan hidup yang pernah kutakuti. Di luar sana, aku mencoba menembus batas ketakutan.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +2
  • Iwan Setyawan Jika bisa memaknai setiap napas hidup, kematian hanyalah sebuah lonceng untuk waktu yang telah tiada.
    Sumber: Ibuk
    Iwan Setyawan
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +2
Semua kata bijak dan ucapan terkenal iwan akan selalu Anda temukan di (halaman 4)