Kata-kata Bijak: dengan daun

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 67.

  • Tere Liye Perasaan adalah perasaan. Tidak kita bagikan, dia tetap perasaan. Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan. Tidak berkurang satu helai pun nilainya. Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya.
    Sumber: Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta 9
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia 1979-
    - +
    +21
  • John Keats Jika puisi datang tidak sealami daun ke pohon, sebaiknya tidak usah datang sama sekali.
    Asli: If poetry comes not as naturally as leaves to a tree it had better not come at all.
    John Keats
    Penyair dari Inggris 1795-1821
    - +
    +20
  • Netty Virgiantini Bukankah apa pun yang terjadi dan kita alami saat ini, semuanya sudah digariskan Tuhan? Bahkan daun yang jatuh dari pohon pun sudah ada catatannya. Apalagi hal-hal yang menyangkut jodoh kita. Seperti orang bilang, lahir-jodoh-mati itu rahasia Tuhan. Jadi, nikmati saja apa yang ada saat ini.
    Sumber: Three Women Looking for Love 20
    Netty Virgiantini
    Penulis dari Indonesia 1970-
    - +
    +19
  • Aruni Husna Persis sehelai daun pada ranting tertimpa cahaya matahari. Mulanya hijau, kemudian menguning, lalu cokelat, akhirnya lepas dari ranting. Jatuh, membusuk.
    Sumber: Nyonya Malisa
    Aruni Husna
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +18
  • Bernard Batubara Di salah satu sudut tepi tubuh Sungai Kayu Are, terpancang tegak batang pohon Are. Sebenarnya, pohon itu pun tak lagi tampak seperti sebatang pohon. Tak ada daun atau ranting yang banyak dengan cabang-cabangnya pada tubuh pohon itu. Yang tersisa pada tubuh pohon tersebut hanyalah kaki-kakinya menancap di tanah dasar sungai dan perut juga dada lebar yang tak terasa kukuh lagi. Seumpanya pohon are itu menjelma manusia, ia akan menjadi manusia tua yang gemuk dan tanpa kepala. Dan, jika ia adalah manusia, mungkin pohon Are telah berusia tak kurang dari seratus tahun.
    Sumber: Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri 57
    Bernard Batubara
    Penulis dari Indonesia 1989-
    - +
    +16
  • A. Warits Rovi Keheningan menyelimuti bumi. Tinggal suara daun jatuh menggubah sajak di hamparan gelap.
    Sumber: Memoar Pesta Pernikahan
    A. Warits Rovi
    Penulis dari Indonesia 1988-
    - +
    +15
  • Sungging Raga Bayangkan dirimu adalah aliran sungai. Pada sebuah sore hari, kau berkelok di sebuah hutan tak bernama, di antara baris pepohonan yang memandangmu enggan sambil menjatuhkan daun-daunnya di permukaanmu, dan angin dingin membentuk riak kecil di tubuhmu, bersama bebatuan hitam yang telah lebih dulu menghuni dasarmu.
    Sumber: Sepanjang Aliran Sungai
    Sungging Raga
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +14
  • Sapardi Djoko Damono Apa yang kau tangkap dari suara hujan
    Dari daun-daun bugenvil yang teratur mengetuk jendel.
    Apakah yang kau tangkap dari bau tanah
    Dari ricik air yang turun di selokan
    Sapardi Djoko Damono
    Penulis dari Indonesia 1940 - 2020
    - +
    +13
  • Sandi Firly Sungai masa lalu itu selalu berada di sana. Sungai yang menghilirkan kita di sini saat ini. menjadi kenangan, yang mungkin pahit, tetapi selalu ada rasa manis yang bisa kau cecap. Kau bisa setiap saat menengoknya, barangkali sambil mengingat kawan-kawan kecilmu yang ikut berenang bersama di sungai itu. Atau pelangi yang melengkung di atasnya, daun-daun kering yang terhanyut, dan kau jadikan itu sebuah foto yang selalu tersimpan rapi dalam ingatan terbaikmu.
    Sumber: Lampau 283
    Sandi Firly
    Penulis dari Indonesia 1975-
    - +
    +13
  • Muna Masyari Tali jemuran yang membentang di tepi halaman, tempat ibumu mengangin-anginkan kain batik yang baru dicelup pada pewarna, juga pohon jambu biji di belakang rumah yang kini mulai menguning daun-daunnya, keduanya akan mengasingkan dirimu, seperti kawan lama yang enggan menyapa.
    Sumber: Gentong Tua
    Muna Masyari
    Sastrawan dari Indonesia 1985-
    - +
    +13
  • Tasaro G K Kepala sekolah SD pada dekade itu hidup tenang oleh penghargaan orang-orang dusun karena kompetensinya sembari menjalani keseharian, kadang dengan kesulitan nyaris tak tertahankan. Memasak daun pepaya adalah usaha untuk mengakalinya.
    Sumber: Aku Angin Engkaulah Samudera 22
    Tasaro G K
    Penulis dari Indonesia (Taufik Saptoto Rohadi) 1980-
    - +
    +11
  • Sapardi Djoko Damono Ia membayangkan hubungan gaib antara tanah
    dan hujan, membayangkan rahasia daun basah
    serta ketukan yang berulang.
    Sumber: Hujan Dalam Komposisi, 1
    Sapardi Djoko Damono
    Penulis dari Indonesia 1940 - 2020
    - +
    +10
  • Umbu Landu Paranggi Kenangkanlah percakapan pertama
    Gugusan waktu, napas dan peristiwa
    Mungkin hanya angin, daun dan debu
    Pesona terakhir nyanyian sajakku
    Sumber: KATA, KATA, KATA
    Umbu Landu Paranggi
    Sastrawan dari Indonesia 1943-2021
    - +
    +10
  • Bernard Batubara Tahukah engkau apa yang yang kusuka dari Miranda? Ia orangnya begitu bersih dan rajin membakar sampah, seperti Ibu. Seminggu sekali atau dua kali Miranda membakar sampah di halaman belakang rumah. Aku membantunya memungut daun-daun kering dan mengumpulkan sampah-sampah lain. Miranda tersenyum kepadanya, lalu membakar tumpukan sampah itu. Aku senang sekali kala aku tahu Miranda senang dengan perbuatanku. Senyuman itulah buktinya.
    Sumber: Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri 162
    Bernard Batubara
    Penulis dari Indonesia 1989-
    - +
    +10
  • Bernard Batubara Maka aku mulai mencaro-cari siasat. Kugoyangkan daun-daun. Ia hanya menganggap daun-daun itu tertiup oleh kesiur angin. Kupatahkan ranting-ranting. Ia mengira ranting-ranting itu terlalu kurus dan rapuh sehingga layaklah mereka jatuh. Kekacaukan semak-semak. Ia berpikir belukan itu hanya sedang tersenggol oleh kelinci atau ayam hutan.
    Sumber: Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri 16
    Bernard Batubara
    Penulis dari Indonesia 1989-
    - +
    +9
  • Erlita Pratiwi Gerak tangannya yang hendak membuang tumpukan daun mangga terhenti. Tumpukan batang-batang daun singkong memenuhi tempat sampah. Bukan hanya itu, tampak juga ampas kelapa parut, kulit bawang, dan bumbu dapur. Shasa mengerutkan kening. Ini sampah siapa?
    Sumber: Pengantar Susu Bertopi Merah
    Erlita Pratiwi
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +8
  • Amir Hamzah Kau gemelaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.
    Sumber: Nyanyi Sunyi : Taman Dunia
    Amir Hamzah
    Sastrawan dari Indonesia 1911-1946
    - +
    +8
  • Desi Puspitasari Kukira kamu sedang terserang penyakit yang biasanya diderita oleh tanaman stroberi. Empulur merah. Phytophthora fragariae. Bagian yang diserang; akar. Itu artinya ketetapan hatimu. Kamu goyah. Gejala yang ditunjukkan tanaman yang terserang empulur merah adalah tanaman tumbuh kerdil. Kamu pengecut dalam menghadapi cinta. Kedua, daun layu. Kamus pesimis, lebih menyerah pada ketakutan-ketakutan besarmu.
    Sumber: The Strawberry Surprise 232
    Desi Puspitasari
    Penulis dari Indonesia 1983-
    - +
    +8
  • D. Wijaya Manusia itu diibaratkan sebuah pohon. Kita tumbuh tinggi, begitu juga dengan pohon. Kita membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup, begitu juga pohon membutuhkan daun-daun untuk bertahan hidup.
    Sumber: Above the Stars 33
    D. Wijaya
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +8
  • Sungging Raga Pada awalnya kau hanya air mengalir, tanpa membawa apa-apa. Lalu daun-daun kering ikut bersamamu, bercakap-cakap satu sama lain, mengeluh kenapa mereka begitu mudah dilepaskan, ditelantarkan.
    Sumber: Sepanjang Aliran Sungai
    Sungging Raga
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +8
Kata-kata daun - quotes, kata-kata bijak dan kutipan dengan daun yang terbaik dan terkenal: 67 ditemukan (halaman 2)

Arti kata daun menerut KBBI

daun [da·un]

Kata Nomina (kata benda)

Arti: bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting (biasanya hijau) sebagai alat bernapas dan mengolah zat makanan;

Lihat arti daun lengkap

Kata kunci dari kata bijak ini:

  1. ketakutan-ketakutan
  2. peristiwa mungkin
  3. pertama gugusan
  4. ranting-ranting
  5. bercakap-cakap
  6. ditelantarkan