Kata-kata Bijak sama chairil

Kata-kata Bijak 21 s/d 40 dari 56.

  • Chairil Anwar Kita musti bercerai
    Sebelum kicau murai berderai.
    Sumber: Bercerai
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +21
  • Chairil Anwar Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak
    Lurus kaku pohonan. Tak bergerak.
    Sumber: Hampa : Kepada Sri
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +20
  • Chairil Anwar Setan bertempik
    Ini sepi terus ada. Dan menanti.
    Sumber: Hampa : Kepada Sri
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +17
  • Chairil Anwar Aku mencari
    Mendadak mati kuhendak berbekas di jari.
    Sumber: Dendam
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +16
  • Chairil Anwar Perahu yang bersama ‘kan merapuh.
    Sumber: Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +15
  • Chairil Anwar Di air yang tenang, di angin mendayu
    di perasaan penghabisan segala melaju
    Ajal bertakhta, sambil berkata:
    “Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
    Sumber: Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +13
  • Chairil Anwar Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
    Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
    Tidak minta ampun atas segala dosa,
    Tidak memberi pamit pada siapa saja!
    Sumber: Kepada Kawan
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +12
  • Chairil Anwar cayaMu panas suci
    tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
    Sumber: Doa : kepada pemeluk teguh
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +11
  • Chairil Anwar Mengapa Ajal memanggil dulu
    Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
    Sumber: Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +11
  • Chairil Anwar Tidak bergerak
    dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
    Sumber: Senja di Pelabuhan Kecil : Buat Sri Ayati
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +11
  • Chairil Anwar Dia bertanya jam berapa? Sudah larut sekali Hilang tenggelam segala makna Dan gerak tak punya arti.
    Sumber: Kawanku dan Aku
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +10
  • Chairil Anwar Kita berpeluk ciuman tidak jemu,
    Rasa tak sanggup kau kulepaskan.
    Sumber: Pemberian tahu
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +9
  • Chairil Anwar Ada juga kelepak elang
    menyinggung muram, desir hari lari berenang
    menemu bujuk pangkal akanan.
    Sumber: Senja di Pelabuhan Kecil : Buat Sri Ayati
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +8
  • Chairil Anwar Hujan mengucur badan
    Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
    Sumber: Kawanku dan Aku
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +8
  • Chairil Anwar Layar merah berkibar hilang dalam kelam,
    kawan, mari kita putuskan kini di sini:
    Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
    Sumber: Kepada Kawan
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +8
  • Chairil Anwar Manisku jauh di pulau,
    kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
    Sumber: Cintaku Jauh di Pulau
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +8
  • Chairil Anwar Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
    Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
    Jangan tambatkan pada siang dan malam
    Sumber: Kepada Kawan
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +8
  • Chairil Anwar Sampai di puncak. Sepi memagut,
    Tak satu kuasa melepas-renggut
    Segala menanti. Menanti. Menanti
    Sepi
    Sumber: Hampa : Kepada Sri
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +7
  • Chairil Anwar Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
    mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
    selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa
    Sumber: Kepada Kawan
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +7
  • Chairil Anwar Gerimis mempercepat kelam.
    Sumber: Senja di Pelabuhan Kecil : Buat Sri Ayati
    Chairil Anwar
    Penyair terkemuka dari Indonesia (1922 - 1949)
    - +
    +6
Semua kata bijak dan ucapan terkenal chairil akan selalu Anda temukan di (halaman 2)