Kata-kata Bijak sama bijak/kata-tengah-tengah

Kata-kata Bijak 181 s/d 200 dari 1508.

  • Abdurrahman Wahid Marx harus diikuti analisisnya terhadap keadaan, tetapi jangan begitu saja dituruti dalam kesimpulan. Dengan kata lain, Marxisme haruslah dipahami sebagai kenyataan sejarah, tetapi belum tentu memiliki kebenaran transendental.
    Sumber: Tuhan Tidak Perlu Dibela 191
    Abdurrahman Wahid
    Politisi Indonesia dan pemimpin Muslim (1940 - 2009)
    - +
    +23
  • Leo Buscaglia Terlalu sering kita meremehkan kekuatan sentuhan, senyuman, kata kata yang ramah, telinga yang mau mendengar, pujian yang jujur, atau tindakan kecil dari kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan di sekitar.
    Asli: Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all of which have the potential to turn a life around.
    Leo Buscaglia
    Penulis dan pembicara dari Amerika Serikat (1924 - 1998)
    - +
    +23
  • Halim Bahriz Datanglah mas, sejarah memantulkan seni.
    Bunga rampai pemberontakan pada tirani misteri. Bahwa Yang-Absolut hanya kulit ari akal-budi. Mahakarya sang-Subyek di tengah gelutan ironi.
    Sumber: Segerombol Puisi Punggung - Dada 8
    Halim Bahriz
     
    - +
    +22
  • Lao Zu Jaga pikiran Anda karena akan menjadi kata-kata.
    Lao Zu
    Filsuf dari Tiongkok (Sekitar abad ke-6 SM)
    - +
    +22
  • Simone de Beauvoir Kata cinta sama sekali tak bermakna serupa bagi kedua jenis anak manusia, dan inilah yang menyulut kesalahpahaman mendasar di antara mereka.
    Simone de Beauvoir
    Penulis dan filsuf dari Perancis (1908 - 1986)
    - +
    +22
  • Widyawati Oktavia Kau sedang dilamun ombak, Nak. Kau harus perkuat kapal layarmu. Kata orang, nahkoda selalu yakin esok akan ada matahari, Nak, karena itu mereka tak pernah hilang harapan di lautan yang tak bertepi sekalipun. Dan, ada doa yang selalu menyertai mereka, dari jauh, dari rumah yang mereka tinggalkan… Ah, Nak, bersabarlah…. Suatu hari, kau akan menemukan kebahagiaan lebih dari semua ini, percayalah, Nak.
    Sumber: Penjual Kenangan 37
    Widyawati Oktavia
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +22
  • Tere Liye Kau tahu, di tengah semua kesedihan itu, setidaknya saat itu aku akhirnya menyadari, aku tidak akan pernah bisa melanjutkan hidup dengan hati yang hanya tersisa separuh. Tidak bisa. Hati itu sudah rusak, tidak utuh lagi. Maka aku memutuskan membuat hati yang baru. Ya, hati yang benar-benar baru.
    Sumber: Sepotong Hati Yang Baru
    Tere Liye
    Penulis dari Indonesia (1979 - )
    - +
    +22
  • Alit Susanto Kuliah itu adalah sebuah medan perang yang terlalu indah untuk diakhiri dengan kata menyerah.
    Sumber: Skripshit
    Alit Susanto
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +22
  • Amelia …jari manis melambangkan pasangan kita. Coba deh satukan telapak tanganmu. Kayak gini. Jempol ketemu jempol, telunjuk ketemu telunjuk, jari tengah ketemu jari tengah dan seterusnya. Jempol melambangkan orangtua, telunjuk melambangkan saudara, jari tengah melambangkan diri sendiri, jari manis melambangkan pasangan, dan yang terakhir jari kelingking melambangkan anak-anak kita nantinya. Dengan posisi kayak gini, kita bisa memisahkan jempol, karena orangtua enggak ditakdirkan bersama kita selamanya. Jari telunjuk juga bisa dipisahin karena kita enggak ditakdirkan bersama saudara kita seumur hidup. Mereka pasti bakal ninggalin kita dan punya keluarga sendiri. Kelingking juga dipisahin karena anak kita nanti enggak akan selamanya bareng kita. Mereka akan jadi dewasa, terus punya kehidupan sendiri. Sedangkan jari manis melambangkan pasangan. Gimanapun kita berusaha memisahkan, kita enggak akan berhasil. Karena pasangan kitalah yang ditakdirkan bersama kita selamanya, dalam suka dan duka.
    Sumber: Cat Me If You Can 7
    Amelia
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +22
  • Nukila Amal Kesendirian tak pernah menakutkanmu, kau lebih takut pada ketiadaan kata berpisah.
    Sumber: Cala Ibi
    Nukila Amal
    Penulis dari Indonesia
    - +
    +21
  • Dhitapuspitan Mata gue menerawang jauh ke arah tengah danau. Airnya yang kehijauan tampak tenang, seolah ngasih tahu kalau danau itu cukup dalam.
    Sumber: Troublemaker
    Dhitapuspitan
     
    - +
    +21
  • Abdullah bin al-Mubarak Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan kerjakan tiga hari kemudian.
    Abdullah bin al-Mubarak
    Ahli fikih, ahli hadits dan dermawan dari Arabia (726 - 797)
    - +
    +21
  • Iman Fattah Saya juga masih ingat bagaimana speaker amplifier berdengung-kencang di telinga saya dan emosi. Emosi yang saya rasakan setiap kali saya memegang gitar dan membunyikannya. Saat itu saya sadar bahwa God Bless mengajarkan saya arti dari kata musik.
    Iman Fattah
     
    - +
    +21
  • Joko Pinurbo Selamat datang. Saya sudah menyiapkan semua yang akan saudara rampas dan musnahkan: kata-kata, suara-suara, atau apa saja yang saudara takuti tapi sebenarnya tidak saya miliki.
    Joko Pinurbo
    Penyair dari Indonesia (1962 - )
    - +
    +21
  • Jenderal Soedirman Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah, Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.
    Jenderal Soedirman
    Jenderal pada masa Revolusi Nasional Indonesia (1916 - 1950)
    - +
    +21
  • Felix Siauw Yang bijak mencari kebenaran dari nasihat, yang bebal mencari kesalahan dari penasihat.
    Felix Siauw
    Seorang ustadz etnis Tionghoa kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. (1984 - )
    - +
    +21
  • Joko Pinurbo Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakan saya? Saya adalah Kata.
    Joko Pinurbo
    Penyair dari Indonesia (1962 - )
    - +
    +20
  • Karl Heinrich Waggerl Kata asing itu seperti foto yang buram.
    Asli: Ein Fremdwort ist wie ein unscharfes Foto.
    Karl Heinrich Waggerl
    Penulis dari Austria (1897 - 1973)
    - +
    +20
  • Abdurrahman Wahid Saya tidak berbicara dengan kata mungkin.
    Abdurrahman Wahid
    Presiden ke-4 Indonesia (1940 - 2009)
    - +
    +20
  • Abdurrahman Wahid Saya tidak berbicara dengan kata mungkin.
    Abdurrahman Wahid
    Politisi Indonesia dan pemimpin Muslim (1940 - 2009)
    - +
    +20
Semua kata bijak dan ucapan terkenal bijak/kata-tengah-tengah akan selalu Anda temukan di (halaman 10)