Kata-kata Bijak 41 s/d 60 dari 1333.
-
Sepi sebetulnya, cuma jutaan kata yang tak terucap dariku ke pintumu, Kekasih.
-
Dunianya belum cukup untuk menjelaskan itu semua dengan kata-kata. Kalau diumpamakan angin, semilirnya tidak jelas ke mana arahnya; kalau diumpamakan air mata, tetesnya tidak jelas dari mana sumbernya; kalau diumpamakan burung, terbangnya seperti merpati yang mendadak melesat dan hinggap di puncak pohon randu alas.
Sumber: Suti 62 -
Cantik itu pilihan. Ketulusan serta bahagia yang selalu kau upayakan hadir di hatimu bagi diri dan orang lain, senantiasa akan memancar hingga wajah. Itulah kecantikan sejati.
-
Menurutku, agama utamanya didasarkan pada rasa takut. Sebagian merupakan ketakutan pada teror yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak diketahui, dan sebagian lain merupakan angan-angan bahwa mereka mempunyai sejenis saudara tua yang akan selalu menjaga dan menyelesaikan masalah mereka. Ketakutan adalah dasar agama: takut hal-hal misterius, takut kalah, takut mati. Takut merupakan induk dari kekejian, oleh karena itu tidak mengherankan jika kekejian dan agama senantiasa berjalan seiring.
Asli:Religion is based primarily upon fear. It is partly the terror of the unknown and partly as the wish to feel that you have a kind of elder brother who will stand by you in all your troubles and disputes. Fear of the mysterious, fear of defeat, fear of death. Fear is the parent of cruelty, and therefore it is no wonder if cruelty and religion have gone hand in hand.
Sumber: Why I Am Not a Christian (1927)― Bertrand Russell
Filsuf, ahli matematika dan Peraih Nobel sastra (1950) dari Inggris (1872 - 1970) -
Langit menjatuhkan banyak kata sifat.
Sumber: Menyaksikan Pagi dari Beranda -
Saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenang-kenangan buat selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemarin pagi dalam usia 58 tahun. Sejarah hidupnya mudah diterangkan dengan beberapa kata saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan dan penyakitan.
-
Untuk mencapai cita-cita yang tinggi, manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya luka wajah tanah air yang duka.
-
Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai. Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak.
Sumber: Tuhan Tidak Perlu Dibela 74 -
Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai. Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak.
Sumber: Tuhan Tidak Perlu Dibela 74 -
Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasihat dan menunaikan amanah.
-
Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya.
-
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta, disitu ada kehidupan. Berbeda dengan kebencian yang membawa kepada kemusnahan.
-
Telah berlalu show politik permainan citra, sebab rakyat sudah terlatih memisah dusta dari kata.
Sumber: Senayan Rasa Baru -
Menulislah dengan kepolosan dan kejujuran hati, serta kesederhanaan pemikiran. Itulah nyawa bagi mata pena dan tinta akan memberikan sikap yang baik bagi kata-kata.
-
Orang bijak berbicara karena mereka mempunyai sesuatu untuk dikatakan, orang bodoh berbicara karena mereka ingin mengatakan sesuatu.
-
Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah.
― Emha Ainun Nadjib
Seorang seniman, budayawan, penyair, serta intelektual asal Indonesia. (1953 - ) -
Dalam dunia penuh pura-pura, anak muda sibuk memisahkan dusta dari kata.
-
Maafkan jika senyumku tersembunyi dibalik air mata dan kata-kata mesra menjadi tanpa daya karena terperangkap dalam prasangka.
― Asma Nadia
Penulis dari Indonesia, Pendiri Forum Lingkar Pena dan Manajer Asma Nadia Publishing House (1972 - ) -
Dia yang berbicara tanpa kesopanan akan sulit membuat kata-kata yang baik.
-
Sepi itu pesta jutaan kata, petasan dan kembang api dari cinta yang tak bersambut, Kekasih.
Semua kata bijak dan ucapan terkenal bijak/kata-senantiasa akan selalu Anda temukan di (halaman 3)