Kata-kata Bijak 1 s/d 20 dari 389.
-
Betapa bahagia saat kita duduk di istana, kau dan aku,
Dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku. -
Istri yang tidak menyaksikan suaminya memancing, tidak akan tahu betapa sabar lelaki yang dinikahinya.
-
Kau lah yang memiliki kuasa atas dirimu sendiri. Jalan yang kau lihat akan selalu gelap kalau kau memandangnya demikian. Aku percaya di dalam hatimu masih ada matahari kecil yang kau tutupi. Bukalah sejenak, Fa. Dan kau akan menyadari betapa indahnya pelangi yang selama ini kau hindari. Perasaanmu itu.
-
Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya.
Rumah Kaca (1988) -
Di sana, di kampung nelayan tetesan deras keringat membuat orang tak sempat membuat kehormatan, bahkan tak sempat mendapatkan nasi dalam hidupnya terkecuali jagung tumbuk yang kuning. Betapa mahalnya kehormatan dan nasi.
-
Betapa pun banyaknya kucing berkelahi, selalu saja banyak anak kucing lahir.
-
Ah, betapa melupakan sungguh sangat sulit, meskipun aku begitu yakin telah mengikhlaskan.
-
Demikian cepat dan fananya kekuasaan, betapa suap dan godaan uang telah menghinakan.
-
Betapa buruk perilaku munafik, seseorang menasihati orang lain agar rendah hati, padahal dirinya sendiri sedang berlaku sombong.
-
Betapa menyedihkan melihat anak-anak muda takut mengungkapkan pendapatnya pada orang-orang yang mereka idolakan, hanya karena takut idolanya marah, menyebarluaskan opini mereka, lalu berujung memblokir. Padahal, kritik adalah salah satu bahan baku berkarya, bukan hanya sanjungan.
-
Sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, betapa banyak waktu yang harus dilaluinya dalam kepompong.
-
Bagian terbaik dari jatuh cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa? Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa indahnya jatuh cinta.
-
Jika orang tidak percaya betapa sederhananya matematika, itu karena mereka tidak menyadari betapa rumitnya hidup.
-
Akan tetapi, betapa pun, pandangan duni aluar, maka terhadap persoalan apakah aku akan menjadi komunis atau tidak, jawabnya ialah: Tidak.
-
Saya mengakui bahwa saya punya hak apa pun untuk menghakimi orang lain berdasarkan adat kebiasaan saya sendiri, betapa pun saya boleh bangga dengan kebiasaan saya itu.
Asli:I came to accept that I have no right whatsoever to judge others in terms of my own customs, however much I may be proud of such customs.
Conversations With Myself (2010) -
Kebijaksanaan sejati datang ke masing-masing dari kita ketika kita menyadari betapa sedikit kita memahami tentang kehidupan, diri kita sendiri, dan dunia di sekitar kita.
-
Betapa mahalnya ongkos pendidikan sekolah bagi sebuah negara miskin; tapi juga betapa omong kosongnya sistem sekolah itu untuk menghilangkan jurang kemiskinan tersebut.
-
Jangan pernah berharap masalah dapat selesai dan kalian dapat move on degan lancar selancar aliran Sungai Mahakam ke Selat Makassar, apabila yang kalian lakukan hanya melihat belakang, menunduk ke bawah, kemudian setiap menit mengetikkan kalau tentang betapa galaunya hati.
-
Bukan masalah betapa beratnya derita yang harus ditanggung seseorang gara-gara cinta, tetapi tidaklah seharusnya dia menelan obat yang merenggut jiwanya.
-
Nah, bukankah kamu jatuh cinta pada Soke Bahtera saat gerimis? Waktu-waktu terbaikmu bersamanya juga saat hujan, kan? Kabar buruk bagimu jika Soke Bahtera ternyata mencintai Claudia. Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya kamu setiap kali hujan turun, mengenang semuanya. Itulah kenapa kamu selalu suka hujan selama ini. Aku sekarang paham. Karena setiap kali menatap hujan, kamu bisa mengenang banyak hal indah bersama Soke Bahtera. Kebersamaan kalian. Naik sepeda merah. Masuk akal lagi, bukan?
Semua kata bijak dan ucapan terkenal betapa akan selalu Anda temukan di JagoKata.com